Tjahjo Kumolo ingatkan pemimpin negara melalui wayang
Tjahjo Kumolo ingatkan pemimpin negara melalui wayang. Tjahjo mengatakan, pagelaran pewayangan kali ini merupakan serangkaian yang dari acara sebelumnya. Di mana sebelumnya telah dilakukan di Tugu Proklamasi, Menteng dan Kantor Kementerian Dalam Negeri, Jakarta Pusat.
Pemerintah Kabupaten Demak menggelar wayangan dengan lakon Semar Mbangun Kahyangan dengan dalang Ki Anom Dwijo Kangko di depan Pendopo Bupati Demak, Jawa Tengah. Pagelaran seni tersebut merupakan inisiasi langsung dari Menteri Dalam Negeri Tjahjo Kumolo.
Dalam sambutannya, Tjahjo mengatakan, pagelaran pewayangan kali ini merupakan serangkaian yang dari acara sebelumnya. Di mana sebelumnya telah dilakukan di Tugu Proklamasi, Menteng dan Kantor Kementerian Dalam Negeri, Jakarta Pusat.
"Sekarang ketiga di adakan di Demak, nantinya akan terus dan berkesinambungn di daerah. Wayang ini wujud kecintaan budaya bangsa, misinya untuk pembinaan nilai luhur budaya bangsa," katanya di depan warga Demak, Jawa Tengah, Sabtu (29/4).
Politisi PDI Perjuangan ini menjelaskan, lakon Semar Mbangun Kahyangan menceritakan tentang upaya untuk menjaga stabilitas dan konsistensi pemimpin satu negara. Karena sebagai pemimpin seseorang harus menjauhi angkara murka, melainkan menjadi seorang yang mampu melakukan pembinaan.
"Tugas pamong adalah membina, membimbing dan mengawasi pemimpinnya agar tak lepas dari jiwa mereka, menjauhi angkara murka," tegasnya.
Tjahjo mengungkapkan, Semar dalam kisahnya merupakan sosok yang menjaga nilai-nilai luruh, dalam cerita ini adalah Pandawa Lima. Harapannya mereka tetap mampu menggerakan serta mengorganisir masyarakat ke arah yang baik.
"Agama saya mengajarkan, setiap kita adalah pemimpin. Dan para pemimpin ini akan dimintai pertanggungjawabannya kepada Allah SWT. Tugas Ki Semar membuat cerita begitu bagus untuk mengingatkan para pemimpin bangsa kita kehilangan jati dirinya sebagai pemimpin," ungkapnya.
Dia menambahkan, pemimpin negara itu tidak bisa berbuat seenaknya sendiri tanpa melihat kebijakan yang dikeluarkannya. "Yang salah akan jatuh dengan sendirinya, yang salah akan mendapatkan kutukan," tutup Tjahjo.
Baca juga:
Mendagri akui Pilkada serentak malah membikin anggaran membengkak
Mendagri baru cetak dan bagikan blanko e-KTP pada Oktober 2017
Mendagri dan Ganjar Pranowo hadiri Tingalan Jumenengan PB XIII
Mendagri sebut 6 juta lebih penduduk Indonesia belum terekam e-KTP
Tjahjo: 68 Pejabat Kemendagri bolak-balik dipanggil KPK soal e-KTP
Mendagri pastikan distribusi 7 juta blanko e-KTP sesuai prosedur
Mendagri imbau kepala daerah tak pantau pembangunan diganti
-
Kapan Sujiwo Tejo tampil di acara Jagong Budaya di Bojonegoro? Budayawan Sujiwo Tejo menyemarakkan acara Jagong Gayeng bertemakan "Budaya Rasa Melu Handarbeni" di Pendopo Kecamatan Gayam, Kabupaten Bojoengoro, akhir pekan lalu.
-
Apa yang Sujiwo Tejo ajarkan di acara Jagong Budaya Bojonegoro? Sastrawan kondang kelahiran Jember itu juga berbagi petuah bagaimana seseorang bisa bertahan hidup di tengah kemajuan zaman. Menurut dia, orang harus punya harapan. Namun, selain membuat seseorang semangat hidup, harapan juga sumber kekecewaan. Seseorang mengalami kekecewaan saat realita tidak sesuai dengan harapan.
-
Kapan Wibowo Wirjodiprodjo meninggal? Di akhir hidupnya, Ari dan Ira Wibowo menceritakan bahwa sang ayah pergi dengan tenang, tanpa rasa sakit, dan dikelilingi oleh keluarga tercinta.
-
Apa makna dari budaya mencium tangan di Indonesia? Biasanya, budaya cium tangan atau salim tangan ini dilakukan oleh orang yang lebih muda kepada yang lebih tua sebagai tanda hormat dan sopan santun.
-
Kapan Dewi Khotijah dibunuh? Saat ia sedang salat, para punggawa kerajaan menyerangnya dengan tombak dan keris.
-
Apa makna dari tema "Nusantara Baru, Indonesia Maju"? Makna dari tema ini adalah bahwa tahun 2024, yang bertepatan dengan HUT ke-79 Kemerdekaan RI akan menjadi momen pembuka bagi beberapa transisi besar di Indonesia.