TKI asal NTT disiksa majikannya di Malaysia hingga luka parah
Akibat siksaan majikannya itu menyebabkan bagian wajahnya tampak lebam bekas pukulan, daun telinga kirinya agak rusak.
Meriance Kabu (32), tenaga kerja wanita asal Kupang, Nusa Tenggara Timur (NTT) mengalami penyiksaan berat oleh majikan di Malaysia. Akibat penyiksaan itu, korban harus dirawat di rumah sakit untuk mendapatkan perawatan intensif.
Akibat siksaan majikannya itu menyebabkan bagian wajahnya tampak lebam bekas pukulan, daun telinga kirinya agak rusak sehingga tidak bisa kembali normal lagi. Begitu pula dengan bagian bibir bagian atas sebelah kanan robek akibat dipukuli oleh majikannya.
Atas kecederaannya itu terutama untuk kerusakan pada bibir bagian atas sebelah kirinya itu telah dioperasi, sedangkan untuk bagian kuping dan lainnya terus dalam perawatan serius. Sementara itu, Meriance berhasil diselamatkan dari rumah majikan oleh pihak kepolisian setelah mendapatkan laporan dari tetangga dekat rumah majikannya.
Atas kasus ini, sejumlah media terbitan di Kuala Lumpur, turut melaporkan kejadian tersebut setelah pihak kepolisian Malaysia menyelamatkan korban dari rumah majikannya.
Wakil Ketua Polisi Daerah Ampang, Superintenden Md Nazri Zawawi mengatakan, korban berhasil diselamatkan setelah tetangga majikannya membaca tulisan di secarik kertas yang ditempelkan di pintu luar rumah majikannya yang menyebutkan dirinya minta tolong karena didera majikan.
Setelah mendapatkan laporan dari tetangga majikan itu, polisi langsung bergegas ke alamat tersebut dan tiba di lokasi 45 menit kemudian.
Korban selanjutnya dibawa ke rumah sakit Ampang untuk mendapatkan perawatan. Hasil pemeriksaan terdapat luka-luka serius di muka, telinga, hidung akibat ditendang dan dipukul.
Terkait kasus ini, pihak kepolisian Malaysia telah menahan pelaku yaitu majikannya serta seorang lagi rekan dari pada pelaku. "Keduanya telah kami tahan dan dilakukan pemeriksaan. Kasus ini mengikuti seksyen 306 Kanun Keseksaan," ungkapnya.
Dubes Menjenguk Sementara itu, Duta Besar Republik Indonesia untuk Malaysia, Herman Prayitno beserta sejumlah staf KBRI Kuala Lumpur pada Rabu pagi tadi telah menjenguk korban di rumah sakit Ampang, Kuala Lumpur, Malaysia.
Dubes Herman menyampaikan bahwa kondisi Meriance, kini mulai stabil dan sudah bisa diajak berkomunikasi, namun harus tetap mendapatkan perawatan intensif oleh pihak rumah sakit.
"Meriance sudah mulai stabil dan sudah bisa diajak bicara," kata Duta Besar Republik Indonesia untuk Malaysia, Herman Prayitno saat menjenguk korban di rumah sakit Ampang, Kuala Lumpur, Malaysia, seperti dikutip dari Antara, Rabu (24/12).
Dalam perjumpaan tersebut, kata Dubes Herman, korban menyampaikan jika sudah sembuh ingin cepat pulang ke Tanah Air dan tidak mau lagi bekerja di Malaysia.
Terkait kasus ini, lanjut Dubes, pihak KBRI Kuala Lumpur memberikan pendampingan hukum untuk korban serta mengupayakan agar hak-hak dari pada yang bersangkutan dapat diperoleh.
Atas kasus ini, Dubes Herman, meminta agar majikan yang melakukan kekerasan itu harus dituntut di muka hukum karena tindakannya itu sudah tidak manusiawi.
"Majikan yang mendera pembantunya ini harus dituntut di muka hukum," ungkapnya.