Tolak campur tangan TNI saat demo, buruh datangi Mabes Polri
Buruh kesal ketika mereka berunjuk rasa pada 29 November lalu, personel TNI ikut-ikutan mengamankan aksi.
Ratusan buruh dari berbagai organisasi berdemo di depan Mabes Polri. Mereka menuntut agar polisi tidak membiarkan aksi kekerasan terhadap buruh.
"Para buruh yang pada 29 November lalu sedang berdemo di pabriknya didatangi organisasi massa kemudian melakukan kekerasan dan tindakan intimidasi dengan membubarkan paksa buruh dan membakar atribut serikat buruh," kata Michael dari sekretariat bersama buruh, Jakarta, Selasa (4/12).
Tak hanya itu, Michael juga menyesalkan organisasi massa atas nama investor turut meminta bantuan TNI untuk mengamankan buruh. Polisi pun diminta turun tangan untuk menengahi.
"Kami kaum buruh menuntut tangkap dan adili pengusaha yang tidak menjalankan UU tenaga kerja dan anti serikat. Tarik TNI dan polisi dari konflik perburuhan. Stop kriminalisasi," tegas Michael lagi.
Menurut Michael, sebelumnya bukan hanya pembubaran paksa buruh, organisasi masyarakat yang mengatasnamakan pengusaha juga melakukan pengerusakan kantor buruh pada 19 November lalu. Bahkan, ketua Forum Investor Bekasi mendatangi Markas Komando Resort Militer Bekasi meminta untuk mengamankan buruh. Padahal saat itu tuntutan buruh hanya sebatas kesejahteraan.