Tolak UMP Rp 2,7 juta, buruh geruduk Pelabuhan Tanjung Priok
Akses menuju pintu masuk pelabuhan tertutup sehingga mengakibatkan kemacetan sepanjang 100 meter.
Pascapenetapan Upah Minimum Provinsi (UMP) DKI Jakarta yang berbarengan dengan kenaikan harga Bahan Bakar Minyak (BBM) bersubsidi, ribuan buruh dari Aliansi Forum Buruh DKI Jakarta dan Federasi Perjuangan Buruh Indonesia (FPBI) melakukan demontrasi. Mereka menggeruduk akses masuk pos 9 Pelabuhan Tanjung Priok, Jakarta Utara.
Ketua Federasi Perjuangan Buruh Indonesia (FPBI), Burdin mengatakan, aksi tersebut merupakan bentuk penolakan kenaikan BBM yang ditetapkan Presiden Joko Widodo (Jokowi). Selain itu, mereka juga menuntut kenaikan UMP dari sebesar Rp 2,7 juta yang telah ditetapkan Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) menjadi Rp 3,7 juta.
"Kami akan melakukan aksi demonstrasi di Pelabuhan Tanjung Priok, ada sekitar 7.000 buruh yang turun dalam demonstrasi ini," ujar Burdin kepada wartawan di Pelabuhan Tanjung Priok, Jakarta Utara, Kamis (20/11).
Dalam aksi itu mereka membawa spanduk. Mereka juga membawa bendera elemen buruh.
Pantauan merdeka.com di lokasi, terlihat ribuan buruh mulai memadati pintu masuk pos 9 Pelabuhan Tanjung Priok. Bahkan, akses menuju pintu masuk pelabuhan tertutup sehingga mengakibatkan kemacetan sepanjang 100 meter.