Tolong Pak Jokowi! Gedung SDN 217 Merangin Mau Roboh
Karena kekurangan ruangan kelas sehingga harus digunakan bangunan yang tidak layak tersebut
Sungguh miris melihat gedung Sekolah Dasar Negeri 217 di Kecamatan Pamenang, Kabupaten Merangin, Jambi. Bangunan yang akan roboh namun masih digunakan siswa dan siswi untuk proses pembelajaran dari kelas II dan III.
- Kunjungi Kabupaten Paser dan Berau, Jokowi Bakal Tinjau Sekolah hingga Rumah Sakit
- Jokowi Blak-blakan Tidak Mudah Bangun IKN: Mau Memindahkan ASN Saja Harus Berhitung
- Jokowi Puji Gedung Pelayanan Kesehatan Ibu dan Anak RSHS Bandung: Serasa Hotel Bintang 5
- Jokowi Resmikan Bangunan Sarana & Prasarana Pendidikan Kalteng Habiskan Anggaran Rp84,2 M
Diketahui, ruangan yang digunakan oleh siswa siswi untuk proses pembelajaran tampak tidak layak. Bangun yang berdinding papan dengan beratapkan seng, kondisi bolong. Namun tetap digunakan guru untuk mengajar.
Salah satu siswi SD Negeri 217 Kabupaten Merangin yang bernama Septiani mengatakan bahwa dirinya berharap agar bisa belajar di ruangan yang bagus dan bersih. Seperti sekolah yang lain.
"Itu bagus ada bunga ada gambar yang bisa dipajang di ruangan untuk belajar. Pak Presiden kami ingin sekolah baru yang bagus,"ucapnya kepada Merdeka.com saat disekolah pada Sabtu (27/7).
Selain itu, Guru SD Negeri 217 Kabupaten Merangin Nur Aini mengatakan bahwa dirinya baru mengajar di SD Negeri 217 tersebut. Saat pindah mengajar sempat terkejut.
"Itu kami lihat untuk kelas yang kami ajar kok gini ya, kurang perhatian bangunan sudah mau roboh dan tidak layak digunakan,"katanya, pada Sabtu (27/7).
Aini menceritakan pengalaman dirinya pindah ke sekolah tersebut dan mengajar untuk siswa dan siswi disini. Ada waktu itu hujan angin sehingga muridnya pada kebasahan dan saya juga ketakutan bangunan akan roboh sehingga berbahaya untuk anak murid.
"Kami semua guru di SD Negeri 217 ini ingin sekali untuk mengajar kan siswa siswi dengan tenaga. Dan saya juga wali murid kelas II yang menepati kelas ini. Kasihan namun apa daya,"ujarnya, dengan sedih menceritakan kondisi ruang belajar tersebut.
"Kita juga sempat ditanya oleh murid kapan bisa menempelkan gambar ayat kursi dan gambar bunga? Itu yang membuat saya miris karena saya ingin bantu namun saya tidak bisa," imbuhnya.
Selain itu, bangunan ini kan dari kayu sehingga takut kalau kayu ini ambruk dan menimpa murid saat lagi belajar.
"Kami berharap agar pemerintah perhatian ke SD Negeri 217 Kabupaten Merangin dan bisa mendapatkan gedung baru untuk siswa siswi sekolah selayaknya sekolah yang lain," tegasnya.
"Saya minta tolong pak Jokowi, Pak Gubernur kami ingin sekali sekolah kami dibangun agar murid lagi proses belajar bisa lebih enak dan menyenangkan tidak ada rasa khawatirnya bangunan akan roboh," tuturnya.
Sementara itu, Ketua Komite Sekolah Dasar Negeri 217 Kabupaten Merangin Abu Kasim mengatakan bahwa dua ruangan yang digunakan oleh guru untuk mengajar murid kelas II dan III ini.
Karena kekurangan ruangan kelas sehingga harus digunakan bangunan yang tidak layak tersebut.
"Jadi dua kelas yang digunakan untuk proses pembelajaran. Sedangkan gedung ini dulunya perumahan guru namun sudah tidak terpakai," kata Abu Kasim, pada Sabtu (27/7).
Menurut dia, guru terpaksa menggunakan gedung perumahan guru tersebut karena kekurangan ruangan kelas sehingga dipakai oleh guru guru.
Namun dirinya juga perhatian akan keselamatan murid.
"Kita sudah pernah meminta namun tidak juga dapat dari pemerintah, kami berharap agar bisa dibantu untuk bangunan sekolah sehingga murid nyaman belajar," tuturnya.