Tradisi anak SD di hari pertama sekolah, berebut kursi deretan depan
Bahkan tidak sedikit orangtua yang rela antre sambil bawa obor sebelum matahari muncul di ufuk timur.
Ada pemandangan tidak biasa saat hari pertama masuk sekolah Sekolah Dasar (SD) di Kabupaten Bogor, Jawa Barat. Banyak murid berebut bangku sekolah di deretan depan kelas.
"Dari subuh orangtua murid kelas satu sudah ada di sekolah untuk antar anaknya mendapatkan bangku terdepan di hari pertama sekolah," kata penjaga SD Negeri Bojong 4, Marno di Kemang, Senin (27/7).
Dia mengatakan beberapa tahun lalu, orangtua murid datang ke sekolah lebih pagi sambil bawa obor untuk mencarikan tempat duduk terdepan di dalam kelas. Tetapi tahun pelajaran ini orangtua murid datang setelah salat subuh.
"Tadi pintu kelas belum dibuka, murid sudah antre di depan pintu masuk kelas," katanya.
Orangtua murid SD Negeri Bojong, Nurhasanah mengatakan datang ke sekolah sejak pukul 05.00 WIB untuk menemani anaknya mendapatkan tempat duduk terdepan dan pertama.
"Kalau tidak pagi-pagi bangku terdepan sudah penuh terisi," katanya.
Dia mengatakan, mengantar anak ke sekolah di hari pertama merupakan bentuk perhatian orangtua kepada anak agar memotivasi anak terus semangat belajar di sekolah.
"Saya mau dapat bangku pertama agar lebih pintar," kata Helmi pelajar SD Negeri Bojong 02 sambil antre di depan pintu kelas yang belum dibuka.
Dia mengatakan teman-teman banyak yang datang pagi ke sekolah. "Jadi saya ikut datang pagi juga diantar ibu," katanya.
Sementara itu, Guru SD Negeri Bojong 04, Lilis Darojah mengatakan tradisi berebut bangku di sekolah pada hari pertama masuk sekolah merupakan kepercayaan orangtua agar anaknya lebih pintar dan lebih cepat menerima pelajaran dari guru.
"Padahal, sugesti itu tidak benar karena di mana pun anak mendapatkan tempat duduk, akan mendapatkan pembelajaran yang sama dari guru," katanya.
Dia mengatakan tradisi berebut bangku terjadi setiap hari pertama masuk sekolah di tahun pelajaran pertama di Bogor. Karena kepercayaan mendapatkan tempat duduk terdepan untuk lebih pintar dan lebih dekat dengan guru masih ada.
"Di sini yang berebut bangku bukan hanya anak, tetapi orangtua murid juga ikut berebut bangku terdepan di dalam kelas," katanya.
Dia mengatakan maksud orangtua antar anak ke sekolah memang benar untuk mengenalkan lingkungan baru. Tetapi jangan berlebihan karena bisa mengganggu proses belajar mengajar di sekolah.