Trik Lucu Ketum Muhammadiyah saat Ujian SIM: Motor Dituntun sampai Ditegur Polisi
Persoalan ujian membuat surat izin mengemudi (SIM) ramai diperbincangkan usai Kapolri Jenderal Listyo Sigit meminta ujian praktik. Kapolri minta ujian jalan zigzag dan mutar angka delapan dievaluasi.
Persoalan ujian membuat surat izin mengemudi (SIM) ramai diperbincangkan usai Kapolri Jenderal Listyo Sigit meminta ujian praktik. Kapolri minta ujian jalan zigzag dan mutar angka delapan dievaluasi.
Bicara soal ujian SIM, ada kisah lucu dari Ketua Umum Muhammadiyah 1968-1990 KH Abdur Rozaq Fachruddin atau akrab disapa Pak AR. Kisah ini terjadi pada tahun 1956.
-
Bagaimana konsep baru ujian praktik SIM akan diterapkan? Ini baru konsep. Kami ajukan dahulu mudah-mudahan dalam tempo yang sesingkat-singkatnya bisa berlaku secara nasional
-
Siapa yang mengajukan konsep baru ujian praktik SIM? Ide konsep ini berasal dari Polres Bantul.
-
Apa yang diubah oleh Korlantas Polri terkait ujian praktik SIM? Korlantas Polri resmi mengubah sirkuit untuk ujian praktik pembuatan surat izin mengemudi (SIM).
-
Kapan perubahan konsep ujian praktik SIM ini akan diterapkan? Ini baru konsep. Kami ajukan dahulu mudah-mudahan dalam tempo yang sesingkat-singkatnya bisa berlaku secara nasional
-
Mengapa Polda DIY ingin mengubah konsep ujian praktik SIM? Wakapolda mengatakan bahwa konsep ujian praktik roda dua di Polres Bantul ini adalah dari analisis dan evaluasi kecelakaan lalu lintas di wilayah hukum Kabupaten Bantul, yang mana hampir 51 persen adalah faktor manusia.
-
Kenapa Komisi III DPR RI mengapresiasi perubahan ujian praktik SIM? Komisi III mengapresiasi respon cepat Korlantas dalam melakukan adaptasi kebijakan, karena intinya ujian sim ini materinya harus relevan. Yg saya liat selama ini materinya seperti jalur angka 8 itu agak tidak masuk akal." "Kalau yang jalur S saya pikir merupakan kondisi yang kerap dihadapi pengguna jalan saat bernanuver menghindari obstacle, jadi masih make sense lah,” ujar Sahroni dalam keterangannya hari ini (3/8).
Pada waktu Pak AR menjadi anggota DPR DIY, mereka dapat kreditan untuk membeli sepeda motor. Pada waktu itu mereknya IFA.
Oleh karena belum memiliki SIM, Pak AR mengikuti ujian SIM. Setelah lulus ujian teori, peserta diharuskan mengikuti ujian praktik.
Dalam ujian itu biasanya polisi penguji di depan berjalan di jalan raya, kemudian masuk jalan gang, lalu ke jalan-jalan yang agak sulit, sempit dan lain-lain. Ketika sampai di jalan yang sempit dan licin, Pak AR turun dan sepeda motornya dituntun. Karena itu Pak AR ditegur oleh polisi yang mengikuti dari belakang.
"Pak, kok motornya dituntun?" tanya polisi.
"Lha saya ujian SIM ini ingin selamat, karena itu kalau saya ketemu jalan seperti ini dari pada jatuh lebih baik saya tuntun," jawab Pak AR.
Polisi itu tertawa. Tapi Pak AR lulus juga dan mendapatkan SIM.