Twitter Tak Efektif Jadi Alat untuk Pengaruhi Masyarakat
Lalu lintas isu yang cepat berganti tersebut membuat setiap isu yang coba diangkat atau digaungkan lewat Twitter tidak akan bertahan lama. Dengan segera akan ditutup atau digantikan oleh isu yang lain.
Guru Besar Komunikasi Universitas Airlangga Henri Subiakto mengungkapkan bahwa platform media sosial seperti Twitter tidak dapat digunakan secara efektif sebagai alat untuk mengejar atau menggolkan isu-isu tertentu. Apalagi dengan tujuan untuk mempengaruhi khalayak.
Alasannya, jelas dia, karena karakteristik jagat Twitter yang sangat dinamis. Juga warganet yang main Twitter juga amat sensitif terhadap isu-isu yang muncul.
-
Kata-kata lucu apa yang dibagikan di media sosial? Kata-Kata lucu yang dibagikan di medsos bisa menjadi hiburan bagi orang lain.
-
Kata-kata apa yang sering ditemukan di media sosial? "Kata-kata hari ini adalah kalimat yang sering diucapkan di medsos. Biasanya orang yang mendapatkan pertanyaan ini akan mengungkapkan sebuah kalimat inspiratif yang memotivasi orang."
-
Siapa yang kerap mengunggah kesehariannya di media sosial? Setelah menikah dengan Harvey Moeis dan memiliki 2 anak, Sandra kerap mengunggah kesehariannya di media sosial.
-
Apa yang dilakukan Rumiyati Ningsih di media sosial? Jadi Seorang Selebgram Tuh, beda banget sama suaminya yang kerja di film, Rumiyati malah asyik banget di sosmed, sekarang jadi selebgram nih.
-
Siapa yang terlibat dalam cerita lucu tentang update status di media sosial? Cerita Lucu Singkat 10: Update Status Dulu
-
Kenapa Trump Media menggugat pendiri Truth Social? Gugatan itu mengklaim bahwa para pendiri telah menyebabkan kerugian pada nilai perusahaan dengan mengganggu operasi bisnis dan proses go public. Tujuannya adalah untuk menghapus kepemilikan mereka yang saat ini bernilai sekitar USD 606 juta.
"Yang namanya sosial media terutama Twitter itu sangat aktif. Masyarakatnya itu sangat aktif dan sensitif. Hampir semua persoalan itu kalau agak kontroversi sedikit, ribut," ungkap dia dalam diskusi Buzzer, Media, dan Kita, Kamis (18/6).
Lalu lintas isu yang cepat berganti tersebut membuat setiap isu yang coba diangkat atau digaungkan lewat Twitter tidak akan bertahan lama. Dengan segera akan ditutup atau digantikan oleh isu yang lain.
"Itu yang menyebabkan agenda media sosial itu tidak bisa lama. Ini sebentar lagi juga muncul lagi hal yang kontroversi dia tertutup oleh yang baru lagi begitu terus," ungkap dia.
"Kalau ada kritikan sesuatu atau keinginan yang ingin memengaruhi sebuah pendapat memengaruhi sebuah kebijakan itu tidak bisa efektif karena terlalu cepat dinamikanya berubah. Karena sensitif masyarakatnya," tandas dia.
Baca juga:
Kasus Humor Gus Dur, Mabes Polri Ingatkan Jajarannya Tak Berlebihan Terhadap Candaan
Ketua Umum AMSI Beberkan Daya Rusak Konten Disinformasi
Berkaca dari Kasus Bintang Emon, Medsos Tak Hanya Diisi Residu Pilpres
Mengenal Grup Info Cegatan Jogja, Wadah Berbagi Informasi Terbesar di Yogyakarta
Terhubung Dengan Supremasi Kulit Putih, Facebook Hapus 200 Akun