Ulama Aceh diminta keluarkan fatwa Gafatar sesat atau tidak
"Sehingga nanti kalau hasilnya menyimpang akan dikeluarkan fatwa," kata Syahrizal.
Sepekan terakhir ini warga Kota Banda Aceh dihebohkan dengan penggerebekan organisasi Gerakan Fajar Nusantara (Gafatar) Aceh yang diduga warga membawa aliran Milata Abraham. Atas dasar itu, Dinas Syariat Islam (DSI) Aceh telah meminta Majelis Permusyawaratan Ulama (MPU) Aceh untuk melakukan investigasi.
Kepala DSI Aceh Syahrizal Abbas, mengatakan penting segera dilakukan investigasi untuk memberikan kepastian hukum keberadaan mereka. Apakah keberadaan organisasi tersebut (Gafatar) bertentangan atau berbeda dengan aqidah Islam.
"Kita sudah meminta MPU Aceh dan sudah kirim surat secara kelembagaan kepada MPU Aceh untuk melakukan investigasi secepat mungkin dan penelitian, apakah kelompok itu bertentangan dengan ajaran Islam atau tidak," kata DSI Aceh Syahrizal Abbas, Jumat (9/1) di Banda Aceh.
Kata Syahrizal Abbas, lembaga yang berhak menyatakan sesat atau tidak itu adalah MPU. Sedangkan DSI tidak memiliki kewenangan untuk itu. Akan tetapi, Syahrizal Abbas mengaku DSI hanya akan menjembatani persoalan ini bisa diselesaikan secepat mungkin.
"Sehingga nanti kalau hasilnya menyimpang akan dikeluarkan fatwa dan kalau tidak menyimpang juga akan diberikan penjelasan oleh MPU," ujarnya.
Selain itu, Syahrizal Abbas juga berpesan kepada seluruh lapisan masyarakat bila menemukan perbedaan atau tindakan yang meresahkan agar tidak main hakim sendiri. Karena dalam Syariat Islam tidak diperbolehkan main hakim sendiri, karena semua ada aturan jalan penyelesaiannya.
"Kalau ada yang berbeda silakan diajak diskusi dan kalau memang meresahkan silakan melaporkan kepada pihak yang berwewenang atau pihak berwajib, sehingga kegiatan yang meresahkan masyarakat bisa dinetralisir. Kita tidak mau ada tindakan yang bertentangan dengan syariat, dalam arti main hakim sendiri, Syariat Islam tidak memberikan kesempatan seperti itu," imbuhnya.
Menurut dia memperkuat aqidah Islamiah itu menjadi tanggung jawab semua orang, terutama pihak keluarga sendiri. Peran orangtua sangat menentukan agar bisa membentengi aqidah seseorang.
Memakmurkan Masjid dan tempat ibadah lainnya, kata Syarizal Abbas juga menjadi media untuk membendung agar aqidah seseorang kuat. Sehingga hal ini juga butuh peran serta yang proaktif tokoh masyarakat setempat.
"Peran tokoh masyarakat di desa itu penting, seperti Tengku Imam Masjid, guru mengaji dan lainnya untuk membentengi aqidah. Kalau dari dalam kita kuat, tentu kita bisa membentenginya," ujarnya.
Sebelumnya ketua Gafarar Aceh, T Abdul Fatah mengaku organisasinya hanya melakukan Aksos (Aksi-aksi sosial) seperti gotong-royong dan juga seminar kebangsaan. Bahkan dia membantah organisasinya membawa ajaran sesat.
Kendati demikian, T Abdul Fatah mengaku Ahmad Musadeq, mantan pimpinan aliran Al-Qiyadah Al Islamiyah yang mengaku sebagai rasul menjadi guru spiritualnya. Apa yang mereka lakukan untuk mengubah karakter bangsa mengambil spirit dari rasul palsu ini.