Ulama Mataram kecam acara cuci mobil perempuan berbikini
Hal itu dianggap tak sejalan dengan moto Kota Mataram, yang maju religius dan berbudaya.
Ketua Majelis Ulama Indonesia Kota Mataram H Muhtar mengecam kegiatan car wash dance yakni sejumlah perempuan mencuci mobil dengan menggunakan pakaian seksi sambil menari sensual yang dinilai mengumbar aurat dan syahwat. Hal itu tidak sejalan dengan moto Kota Mataram, maju religius dan berbudaya.
"Kita mengecam kegiatan itu, sebab berpakaian mengumbar aurat saja sudah haram, apalagi mempertontonkannya, ini bukanlah akhlak orang muslim, jadi kegiatan tersebut hukumnya haram berlipat ganda," papar Muhtar di Mataram, Rabu (1/6).
-
Bagaimana prajurit Mataram akhirnya berjualan di Jakarta? Meskipun kalah perang, para prajurit yang kalah justru mulai berjualan di Jakarta dengan dua menu yaitu telur asin dan orek tempe.
-
Apa yang dikatakan Ma'ruf Amin tentang Universitas Indonesia (UI)? Ma'ruf Amin mengapresiasi Universitas Indonesia (UI) sebagai kampus yang melahirkan gagasan dan inovasi. Hal itu disampaikannya saat membuka UI Industrial-Government (I-GOV) Expo 2023 yang digelar di Fakultas Ekonomi dan Bisnis (FEB) UI, Depok, pada 5 Desember 2023."UI merupakan kampus yang menjadi tempat lahirnya gagasan dan inovasi. UI juga menjadi kampus yang berkontribusi besar dalam pengembangan ilmu pengetahuan dan teknologi," kata Ma'ruf Amin.
-
Kapan MA Goes To Campus di UIN Jakarta diadakan? Acara ini sendiri berlangsung di Auditorium Hasan Nasution, Kampus I UIN Jakarta, Rabu (27/09/2023) lalu.
-
Apa yang dibahas dalam acara MA Goes To Campus di UIN Jakarta? Mengusung tema 'Hukum, Profesi Jurnalistik & Etika Sosial Media', MA Goes To Campus hadir dengan tujuan untuk mengedukasi para mahasiswa baru agar lebih tertarik dalam berkarier di bidang hukum. Khususnya menjadi hakim di Mahkamah Agung.
-
Di mana acara MA Goes To Campus di UIN Jakarta berlangsung? Acara ini sendiri berlangsung di Auditorium Hasan Nasution, Kampus I UIN Jakarta, Rabu (27/09/2023) lalu.
-
Siapa saja yang hadir di acara MA Goes To Campus di UIN Jakarta? MA Goes To Campus yang hadir di UIN Jakarta tersebut dihadiri sederet tokoh penting. Mulai dari Rektor UIN Prof. Asep Saepudin Jahar, MA., Ph.D., Kepala Biro Hukum dan Humas MA Dr. H. Sobandi, S.H., M.H, Wakil Dekan Fakultas Syariah dan Hukum UIN Jakarta Prof. Dr. Kamarusdiana, M.H., Hakim Yustisial Kepaniteraan MA RI Dr. Abdurrahman Rahim, SH., MH, Hakim Yustisial Biro Hukum dan Humas MA Dr. Riki Perdana Raya Waruwu, S.H., M.H., serta Pimpinan Redaksi Liputan6 Irna Gustiawati.
Pernyataan itu dikemukakannya menanggapi sebuah kegiatan car wash dance pada Minggu (29/5) lalu yang dilaksanakan tepat di halaman depan Lombok Epicentrum Mall (LEM) Jalan Sriwijaya.
Bahkan, aksi perempuan-perempuan seksi tersebut ditonton secara terbuka oleh semua pengunjung mal yang berasal dari semua kalangan termasuk anak-anak, karenanya berbagai protes terus mengalir terhadap kegiatan itu.
Muhtar mengatakan, dimana pun seorang perempuan berada sekali pun di tempat tertutup, harus menjaga auratnya dan jangan sampai ada laki-laki yang terpancing karena melihat auratnya.
"Memperlihatkan aurat bukanlah budaya umat muslim, karena itu kita harus pandai-pandai menjaga diri agar tidak terpengaruh budaya luar," tegasnya.
Terkait dengan itu, MUI Kota Mataram meminta pemerintah daerah segera membuat regulasi lebih ketat lagi untuk pelaksanaan kegiatan-kegiatan seperti itu.
"Bila perlu, kegiatan-kegiatan seperti itu tidak boleh ada di kota ini, sebab hal itu bisa berdampak negatif terhadap sumber daya manusia di daerah ini," tandasnya.
Wakil Wali Kota Mataram, Mohan Roliskana, sebelumnya telah menegaskan bahwa untuk menghindari adanya kegiatan-kegiatan serupa, mulai saat ini setiap kegiatan yang akan dilaksanakan di LEM maupun harus mendapatkan izin dari pemerintah kota.
Dengan demikian, pemerintah kota setidaknya bisa mengetahui kegiatan apa yang akan dilaksanakan di LEM, dan pemerintah kota tentu akan selektif mengeluarkan izin penyelenggaraan.
"Prinsipnya kita tidak akan memberikan ruang adanya aktivitas vulgar dan sensual di kota ini," tukasnya. Dikutip Antara.
Apalagi, setelah kegiatan car wah dance tersebut banyak warga yang komplain dan protes kepada pemerintah kota.
(mdk/cob)