Ungkapan hati Ibu Delvasari gendong jenazah bayinya karena tak diantar ambulans
Delvasari warga kampung Gedung Nyapah, Kecamatan Abung Timur, Lampung Utara terpaksa membawa jenazah bayinya ke rumah duka dengan menggunakan angkutan kota, Rabu kemarin. Ini lantaran Rumah Sakit Umum Daerah Abdul Moeloek (RSUDAM) Bandar Lampung tidak memberikan layanan antar ambulans.
Delvasari warga kampung Gedung Nyapah, Kecamatan Abung Timur, Lampung Utara terpaksa membawa jenazah bayinya ke rumah duka dengan menggunakan angkutan kota, Rabu kemarin. Ini lantaran Rumah Sakit Umum Daerah Abdul Moeloek (RSUDAM) Bandar Lampung tidak memberikan layanan antar ambulans.
Keluarga telah mengikhlaskan meninggalnya bayi Ny Delvasari. Keluarga menilai fasilitas dan pelayanan Ruang Anak Alamanda Rumah Sakit Umum Daerah (RSUDAM) lengkap, dan mendapat pelayanan yang baik selama perawatan.
"Permasalahannya hanya di ambulans," kata Delvasari di Gedung Nyapah kemarin.
"Putri saya dilayani dan dirawat sampai operasi. Tidak ada niat untuk menuntut. Tidak ada omongan rumah sakit enggak mengurusi pasien. Di rumah sakit hanya permasalahan BPJS-nya namanya lain. Keluarga ikhlas, memang ini sudah takdir," katanya.
Pihak keluarga, menyatakan terima kasih atas kepedulian Gubernur M Ridho Ficardo yang mengutus tim ke rumah duka dan menyampaikan santunan.
"Saya yang terkena musibah mengucapkan banyak terima kasih kepada Gubernur. Semoga perhatian Gubernur ini dapat kami manfaatkan dengan sebaik-baiknya," katanya.
Direktur Pelayanan RSUDAM Pad Dilangga berdalih, karena masalah administrasi yang belum selesai, pihak keluarga tidak sabar, lalu meninggalkan ambulans dan memilih naik angkutan umum. Dia menyatakan sesuai standar operasional prosedur (SOP), setiap pasien meninggal disediakan ambulans untuk mengantar ke rumah duka.
"Pasien meninggal di ruang ICU sekitar pukul 15.15 WIB, di depan keluarga dan menerima atas musibah ini. Sesuai SOP, kita akan pulangkan jenazah dengan ambulans. Keluarga sudah mengurus ambulans lalu jenazah dibawa ke ambulans. Tetapi ada sedikit masalah administrasi," kata Dilangga.
Awalnya, kata Pad, petugas ambulans menemukan data tidak pas lalu memanggil orang tua jenazah untuk minta waktu menyelesaikannya.
"Siapa pun yang harus pulang dari RSUDAM harus tertib administrasi. Mungkin keluarga kurang sabar menunggu," kata Pad Dilangga.
Ketika masuk, kata Pad Dilangga, bayi usia satu bulan 10 hari tersebut belum memiliki nama ketika dirujuk ke RSUDAM dan masih memakai nama ibunya. Sedangkan keluarga memakai fasilitas BPJS.
Nama yang tercantum di BPJS Berlin Istana. Sedangkan yang terdaftar di RSUDAM bayi Ny Delvasari dan di kartu keluarga, nama bayi tersebut belum terdaftar.
"Perbedaan inilah yang ingin diklarifikasi petugas ambulans dengan meminta waktu sebentar sebelum berangkat. Ini memang SOP rumah sakit. Mungkin karena keluarga buru-buru ingin pulang. Posisi ambulans saat itu di pintu keluar rumah sakit," kata Pad Dilangga.