Unik, kalender PBNU bulan Agustus 2018 terpampang gambar Ma'ruf Amin
Sengaja atau tidak sengaja, di kalender Pengurus Besar Nahdhatul Ulama (PBNU) pada bulan Agustus terpampang gambar Ma’ruf Amin. Apakah ini menjadi salah satu pertanda dan takdir? Ma'ruf Amin enggan berkomentar.
Bakal calon Presiden petahana Joko Widodo resmi mendeklarasikan Rais Aam PBNU KH Maruf Amin sebagai bakal calon Wakil Presiden. Deklarasi dilakukan di bulan Agustus 2018.
Sengaja atau tidak sengaja, di kalender Pengurus Besar Nahdhatul Ulama (PBNU) pada bulan Agustus terpampang gambar Ma’ruf Amin. Berbeda dengan bulan-bulan sebelumnya yang terpampang wajah tokoh NU lainnya. Apakah ini menjadi salah satu pertanda dan takdir? Ma'ruf Amin enggan berkomentar.
-
Siapa yang menjadi Presiden dan Wakil Presiden di Pilpres 2019? Berdasarkan rekapitulasi KPU, hasil Pilpres 2019 menunjukkan bahwa pasangan calon 01, Joko Widodo-Ma'ruf Amin, meraih 85.607.362 suara atau 55,50%, sementara pasangan calon 02, Prabowo Subianto-Sandiaga Uno, meraih 68.650.239 suara atau 44,50%.
-
Siapa saja yang ikut dalam Pilpres 2019? Peserta Pilpres 2019 adalah Joko Widodo dan Prabowo Subianto.
-
Kapan Wapres Ma'ruf menjadi Plt Presiden? Presiden Joko Widodo (Jokowi) mengeluarkan Keputusan Presiden (Keppres) Nomor 12 tahun 2024 tentang penugasan Wakil Presiden untuk melaksanakan tugas presiden hingga 6 Maret 2024.
-
Partai apa yang menang di Pemilu 2019? Partai Pemenang Pemilu 2019 adalah Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) dengan persentase suara sebesar 19.33% atau 27,05 juta suara dan berhasil memperoleh 128 kursi parpol.
-
Kapan Ma'ruf Amin datang ke kantor DPP PKB? Berdasarkan pantauan merdeka.com, Ma'ruf datang sekira 15.46 WIB.
-
Kenapa Ma'ruf Amin berharap pemerintahan Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka melanjutkan Inpres Jalan Daerah? (Inpres Jalan Daerah) ini komitmen pemerintah mudah-mudahan ini dilanjutkan terus nanti oleh pemerintah yang akan datang. Komitmen ini, sebab ini kan pemberdayaan masyarakat, kesejahteraan yang merata, tidak hanya di pusat-pusat tapi juga di daerah-daerah," ujar dia, dikutip dari Antara.
"Ya saya tidak tahu itu urusan kesekretariatan yang urus kalender,” ujar Ma’ruf Amin di sela-sela konferensi pers di kantor PBNU, Kramat, Jakarta Pusat, Kamis (9/8).
"Yaaa itu artinya saya ya ini apa kata Allah saja. Jadi Wakil Presiden ya saya bilang kalau diperlukan negara saya itu siap," ucapnya.
Nama Ma’ruf pernah masuk ke dalam nama-nama pesohor yang digadang-gadang mendampingi Joko Widodo dalam kontestasi pemilihan Presiden 2019 mendatang. Hanya saja, tidak sesanter nama tokoh lainnya seperti Muhaimin Iskandar, Airlangga Hartarto, terakhir menguat nama mantan hakim konstitusi Mahfud MD.
Pemilihan Ma’ruf Amin juga dilakukan di detik-detik akhir jelang deklarasi oleh Jokowi beserta partai pendukung di pelataran Menteng, Jakarta Pusat. Hal itu diakui sendiri oleh Ma’ruf.
Petang, sekitar pukul 18.00 WIB, Menteri Sekretaris Negara, Pratikno menghubunginya melalui sambungan telepon. Pratikno meminta kesiapan Ma'ruf Amin sebagai bakal Calon Wakil Presiden alternatif, bukan utama. Diminta kesediaannya, Ma’ruf menyanggupi.
Sebelum Pratikno menghubunginya, dikatakan Ma’ruf bahwa ada isyarat yang mengarahkan dirinya sebagai bakal Cawapres.
"Isyarat-isyarat ada hahahaha sebelah sini ada sebelah sini ada hahahaha ini kayaknya ngarahnya ke Pak Kyai nih, ngarah baru ngarah," ujarnya terkekeh.
Baca juga:
Daftar ke KPU, Jokowi-Ma'ruf akan naik mobil hias Pancasila
Airlangga Hartarto sebut Jokowi minta JK masuk tim pemenangan
Diminta Jokowi menjadi ketua tim pemenangan, JK pilih jaga gawang
Unik, kalender PBNU bulan Agustus 2018 terpampang gambar Ma'ruf Amin
Dipilih jadi cawapres Jokowi, Ma'ruf Amin nilai sebagai penghargaan ke ulama