Upacara bendera gagal, 19 siswa SMA Negeri 1 Painan kesurupan
Agar kesurupan tidak terus menyebar, sekolah akhirnya menghentikan upacara dan kegiatan belajar.
Sebanyak 19 orang siswa SMA Negeri 1 Painan, Kabupaten Pesisir Selatan, Sumatera Barat (Sumbar) mengalami kesurupan di sekolah tersebut pada Senin (10/2).
Seperti diberitakan Antara, informasi kesurupan berawal ketika para siswa tersebut sedang melaksanakan upacara bendera. Saat inspektur upacara memberikan arahan tiba-tiba saja seorang siswa berteriak histeris.
Tersentak peserta upacara lainnya berhamburan dan berlari ke arah teriakan untuk menyaksikan apa gerangan yang terjadi terhadap salah seorang siswa tersebut.
Beberapa orang kawannya berupaya membantu, namun kejadian serupa menimpa kawan-kawan yang membantu sehingga korban secara bergantian terus bertambah mencapai sebanyak 19 orang.
"Beberapa menit saat kejadian menimpa salah seorang siswa, menyusul lima orang lainnya ikut kesurupan setelah membantu kawannya yang mengalami kesurupan awal," kata Kepala SMA Negeri 1 Painan Tugino di Painan, di sekolah.
Saat ke enam siswa berusaha disadarkan oleh pihak sekolah, namun korban justru bertambah banyak sehingga jumlahnya mencapai 19 orang.
Kejadian tersebut tersentak membuat kegiatan upacara bendera yang biasa digelar setiap Senin di sekolah itu dihentikan. Semua peserta upacara dibubarkan dari barisan masing-masing untuk mengantisipasi kejadian serupa bagi peserta upacara lainnya.
Beberapa waktu kemudian, para siswa yang mengalami kesurupan satu per satu mulai sadarkan diri setelah dibantu oleh seorang ustadz yang dipanggil sekolah untuk membantu korban kesurupan.
Mengantisipasi kejadian tersebut menyebar ke siswa lainnya maka pihak sekolah terpaksa menghentikan sementara aktivitas belajar mengajar di sekolah tersebut sesuai rencana selama satu hari yakni pada Senin (10/2).
Sedangkan bagi siswa yang mengalami kesurupan, sekolah menghubungi masing-masing orang tua murid agar menjemput anaknya ke sekolah itu untuk dibawa ke rumah masing-masing demi pemulihan.
"Kami menyarankan kepada semua orang tua siswa yang mengalami kesurupan agar membawa anaknya pulang ke rumah masing-masing untuk pemulihan dan dibolehkan masuk lagi ke sekolah pada besok hari (Selasa)," kata Tugino.