Update 18 Maret 2021, Sudah 4.838.752 Orang Disuntik Vaksin Covid-19
Kementerian Kesehatan RI kembali melaporkan data vaksinasi Covid-19. Pada hari ini, Kamis (18/3) ada 205.895 orang yang sudah disuntik vaksin. Dengan rincian 133.504 orang yang disuntik vaksinasi tahap 1, sedangkan 72.391 orang menerima suntikan tahap kedua.
Kementerian Kesehatan RI kembali melaporkan data vaksinasi Covid-19. Pada hari ini, Kamis (18/3) ada 205.895 orang yang sudah disuntik vaksin. Dengan rincian 133.504 orang yang disuntik vaksinasi tahap 1, sedangkan 72.391 orang menerima suntikan tahap kedua.
Sehingga totalnya, sebanyak 4.838.752 orang sudah disuntik vaksin pertama dan 1.948531 orang menerima suntikan kedua.
-
Kapan virus corona ditemukan? Virus virus adalah sekelompok virus yang meliputi SARS-CoV (virus korona sindrom pernafasan akut parah), MERS-CoV (sindrom pernapasan Timur Tengah coronavirus) dan SARS-CoV-2, yang menyebabkan Covid-19.
-
Apa itu Vaksin Herpes Zoster? Vaksin Herpes ZosterSangat penting bagi masyarakat untuk melakukan pencegahan dengan mendapatkan vaksin Herpes Zoster. Hal ini agar kondisi seperti yang dijelaskan sebelumnya bisa dicegah. Vaksin Herpes Zoster sendiri perlu didapatkan oleh kelompok usia 50 tahun ke atas.
-
Kenapa bentuk kapsid virus berbeda-beda? Bentuk kapsid sangat bergantung pada jenis virusnya. Kapsid virus bisa berbentuk bulat, polihedral, heliks, atau bentuk lain yang lebih kompleks. Kapsid tersusun atas banyak kapsomer atau sub-unit protein.
-
Apa itu vaksin HPV? Vaksin HPV merupakan vaksin untuk mencegah infeksi human papillomavirus (HPV). HPV adalah virus yang dapat menyebabkan kutil kelamin dan berbagai jenis kanker di organ kelamin dan reproduksi, seperti kanker serviks, kanker penis, kanker anus, dan kanker tenggorokan.
-
Kenapa vaksin Herpes Zoster penting? Vaksin Herpes ZosterSangat penting bagi masyarakat untuk melakukan pencegahan dengan mendapatkan vaksin Herpes Zoster. Hal ini agar kondisi seperti yang dijelaskan sebelumnya bisa dicegah.
-
Kapan virus menjadi pandemi? Contohnya seperti virus Covid-19 beberapa bulan lalu. Virus ini sempat menjadi wabah pandemi yang menyebar ke hampir seluruh dunia.
Seperti yang diketahui, saat ini pemerintah tengah menjalankan program vaksinasi tahap kedua yang menyasar petugas pelayanan publik, pedagang pasar, serta lansia yang berusia di atas 60 tahun. Penyuntikan ini sudah dimulai sejak 17 Februari 2021. Target sasaran vaksinasi Covid-19 tahap kedua ini mencapai 40.349.051 orang.
Pada tanggal 16-17 Maret kemarin, vaksinasi massal suntikan kedua digelar untuk awak media. Dikutip dari siaran resmi Kemenkes, 5.212 awak media di wilayah Jabodetabek menerima suntikan vaksin di hari pertama. Vaksinasi massal ini dilaksanakan di Hall A Senayan, Jakarta.
Penyelenggara menyiapkan 28 tim vaksinator. Di sekitar lokasi vaksinasi, juga disiapkan Mini ICU 1 tim dari RS Harapan Kita. Tujuannya untuk mengantisipasi Kejadian Ikutan Paska Imunisasi (KIPI).
Dalam kesempatan tersebut, turut hadir Menteri Komunikasi dan Informatika Jhony G. Plate, Sekjen Kemenkes Oscar Primadi, serta Ketua Komisi Hubungan Antar Lembaga dan Luar Negeri Dewan Pers Agus Sudibyo.
Dalam sambutannya, Sekjen Kemenkes Oscar Primadi mengapresiasi pelaksanaan vaksinasi bagi awak media ini. Pihaknya berharap, kolaborasi lintas sektor dalam upaya mempercepat program vaksinasi terus berlangsung. Dia berharap kolaborasi ini kuga langsung di daerah lainnya di Indonesia.
"Saya yakin dengan dukungan seluruh masyarakat, kita bersama-sama bisa melewati masa sulit ini," ungkapnya.
Sementara itu, Menkominfo Johny G Plate mengimbau awak media agar tetap melaksanakan protokol kesehatan meski sudah disuntik vaksin dua kali. Dia juga mengimbau agar tidak mengunggah sertifikat vaksinasi ke media sosial. Imbauan ini juga berlaku bagi pelayan publik lainnya yang sudah mendapatkan sertifikat vaksinasi.
"Sertifikat vaksinasi ini jangan di upload di sosial media, hanya untuk diri sendiri dan keperluan khusus saja. Karena di sertifikat itu ada QR code, ada data pribadi. Kita jaga data pribadi kita,'' jelasnya.
Seperti yang diketahui, setelah selesai di vaksin, sasaran akan diobservasi selama 30 menit untuk mengamati apakah ada reaksi maupun gejala yang timbul pasca penyuntikan. Jika tidak ada, selanjutnya sasaran akan menerima sertifikat bukti telah divaksin, sertifikat ini akan diperoleh secara digital.
Baca juga:
Cukup Bawa KTP, Lansia Jabodetabek Dapat Vaksin Gratis di Istora
Ketua PHRI Minta Pemerintah Tambah Vaksin Covid-19 untuk Sektor Pariwisata
Vaksinasi Covid-19 Kini Bisa Dilakukan di Mal Milik Lippo, Berikut Daftar Lokasinya
Jokowi Berharap Guru di Makassar Divaksinasi Covid-19 sebelum Sekolah Tatap Muka
Wagub DKI Sebut Warga Telat Berobat Sebabkan Tren Kematian Covid-19 Meningkat
Wagub DKI Apresiasi Antusiasme Lansia Vaksinasi Covid-19