Update Vaksinasi Covid-19 Per 8 Juli 2022: Capaian Booster Baru 24,80 Persen
Wiku menegaskan, bahwa vaksin Covid-19 sama pentingnya dengan memakai masker.
Vaksinasi booster Covid-19 berjalan lamban. Satuan Tugas Covid-19 mendorong agar pemerintah daerah memiliki kewajiban untuk menggelar vaksinasi booster pada setiap kegiatan di fasilitas publik.
Sebab, data Jumat (8/7) penambahan vaksinasi booster Covid-19 hanya 317.535 dosis. Dengan demikian, total dosis yang sudah disuntikkan kepada warga sebanyak 51.644.027 dosis atau 24,80 persen.
-
Kapan peningkatan kasus Covid-19 terjadi di Jakarta? Adapun kasus positif Covid-19 pada 27 November sampai 3 Desember mengalami kenaikan sebanyak 30 persen dibanding pekan sebelumnya, yaitu pada 20-26 November.
-
Apa yang menjadi tanda awal mula pandemi Covid-19 di Indonesia? Pada tanggal 2 Maret 2020, Indonesia melaporkan kasus pertama virus Covid-19, menandai awal dari pandemi yang memengaruhi seluruh masyarakat.
-
Kapan kasus Covid-19 pertama di Indonesia diumumkan? Presiden Jokowi mengumumkan hal ini pada 2 Maret 2020, sebagai kasus Covid-19 pertama di Indonesia.
-
Siapa yang dinyatakan positif Covid-19 pertama di Indonesia? Menurut pengumuman resmi dari Presiden Joko Widodo, kasus Covid-19 pertama di Indonesia terjadi pada dua warga Depok, Jawa Barat, yang merupakan seorang ibu berusia 64 tahun dan putrinya berusia 31 tahun.
-
Kapan virus corona ditemukan? Virus virus adalah sekelompok virus yang meliputi SARS-CoV (virus korona sindrom pernafasan akut parah), MERS-CoV (sindrom pernapasan Timur Tengah coronavirus) dan SARS-CoV-2, yang menyebabkan Covid-19.
-
Bagaimana virus Covid-19 pertama kali masuk ke Indonesia? Kasus ini terungkap setelah NT melakukan kontak dekat dengan warga negara Jepang yang juga positif Covid-19 saat diperiksa di Malaysia pada malam Valentine, 14 Februari 2020.
Sedangkan untuk dosis pertama bertambah 88.539 dosis menjadi 201.738.589 dosis atau 96,87 persen, dan dosis kedua bertambah 42.163 dosis menjadi 169.277.279 dosis atau setara 81,28 persen. Sementara untuk target sasaran vaksin sebanyak 208.265.720 orang.
Sebelumnya, Juru Bicara Satgas Covid-19, Wiku Adisasmito mengatakan dorongan vaksinasi untuk pemerintah daerah lantaran cakupan booster berjalan lambat. Kondisi ini berbeda dengan capaian vaksinasi dosis pertama dan kedua.
"Mohon segera melakukan vaksin booster dan ajak seluruh keluarga dan kerabat untuk segera melakukannya," ujar Wiku dikutip pada Minggu (3/7).
Wiku menegaskan, bahwa vaksin Covid-19 sama pentingnya dengan memakai masker. Karena vaksin akan melindungi masyarakat secara menyeluruh dengan meningkatkan kekebalan komunitas.
"Sayangnya, cakupan vaksin booster masih belum signifikan peningkatannya," ujar Wiku.
Vaksinasi Booster Berjalan Lamban
Sejak dimulai pada Januari 2022, capaian vaksinasi booster terbilang lebih lambat dibandingkan dengan dosis pertama dan dosis kedua. Data menunjukkan, cakupan nasional vaksin booster baru sebesar 24 persen. Selain itu, 28 dari 34 provinsi cakupan vaksinnya juga masih di bawah 30 persen.
"Hanya Bali yang sudah di atas 50 persen disusul dengan DKI dan Kepulauan Riau di atas 40 persen, dan DIY, Jawa Barat dan Kalimantan Timur di atas 30 persen," bebernya.
Pada awal pelaksanaan vaksinasi, cakupan dosis pertama dan kedua dapat meningkat 60 persen dalam kurun waktu 6 bulan (Juni-Desember 2021). Namun, pada vaksin booster, dalam kurun waktu yang sama sejak Januari hingga Juni 2022, cakupan baru meningkat sebesar 20 persen.
Wiku berujar untuk meningkatkan cakupan booster, dibutuhkan peran serta seluruh lapisan masyarakat. Pemerintah Daerah diminta dengan tegas, kembali menggalakkan vaksinasi dosis booster.
Dalam pelaksanaannya, Wiku juga berpesan agar Pemerintah Daerah berkoordinasi dengan Kementerian Kesehatan mengenai ketersediaan dan distribusi vaksin sesuai kebutuhan.
(mdk/rnd)