Bagaimana Peraturan Terbaru Terkait Pembatasan Promosi Susu Formula Bisa Berdampak Positif pada Pemberian ASI?
PP Nomor 28 Tahun 2024 terkait peraturan Kemenkes membatasi promosi susu formula berpotensi memberi dampak positif.
Pemerintah Indonesia telah mengeluarkan Peraturan Pemerintah (PP) Nomor 28 Tahun 2024 yang membatasi promosi susu formula atau produk-produk pengganti air susu ibu (ASI) eksklusif.
Keputusan ini mendapat dukungan dari banyak pihak karena berpotensi meningkatkan pemberian ASI eksklusif di kalangan ibu dan anak-anak di Indonesia. Lalu mengapa pembatasan promosi dan pelarangan diskon pada susu formula ini bisa berdampak baik bagi praktik kesehatan di Indonesia terutama pada pemberian ASI?
-
Apa saja manfaat ASI dibanding susu formula? Dalam perbandingan antara ASI dan susu formula, ASI tetap menjadi pilihan yang lebih baik. ASI memiliki manfaat nutrisi yang tinggi dan dapat memberikan perlindungan dari berbagai penyakit. Selain itu, ASI juga tidak memiliki risiko gigi berlubang seperti susu formula yang mengandung gula tinggi.
-
Kenapa pemberian ASI campur Sufor bisa jadi solusi? Pemberian ASI campur susu formula dapat menjadi solusi dalam beberapa situasi tertentu, namun keputusan ini sebaiknya diambil dengan mempertimbangkan kondisi khusus ibu dan bayi. Keamanan dan kesehatan bayi tetap menjadi prioritas utama.
-
Apa manfaat ASI bagi bayi? Air susu ibu merupakan makanan utama bayi dan bisa memberi perlindungan optimal dari sejumlah penyakit.
-
Bagaimana susu formula mendukung perkembangan anak? Susu formula, yang telah dirancang untuk mendekati komposisi ASI, mengandung nutrisi utama seperti protein, karbohidrat, lemak, vitamin, dan mineral yang dibutuhkan oleh anak.
-
Siapa yang mendorong pelarangan BPA di susu formula? Langkah Pembatasan Penggunaan BPA di Amerika Sonya Lunder, seorang analis riset senior dari Environmental Working Group (EWG), mempertanyakan pendekatan FDA (badan pengawas obat dan makanan di Amerika Serikat) terhadap regulasi bisfenol-A (BPA).
-
Kenapa ASI ibu menyusui terpengaruh? Kualitas ASI sangat dipengaruhi oleh apa yang ibu makan.
Pada dasarnya, ASI adalah sumber nutrisi yang paling ideal untuk bayi. Tentu saja, pada ibu yang tidak bisa memberikan ASI, pemberian susu formula masih merupakan salah satu opsi bagi bayi.
ASI mengandung nutrisi yang lengkap dan dapat membantu menjaga kesehatan bayi secara keseluruhan. Penelitian menunjukkan bahwa pemberian ASI eksklusif selama enam bulan dapat menyelamatkan banyak jiwa anak di seluruh dunia. Menurut World Health Organization (WHO), pemberian ASI eksklusif dapat mengurangi Angka Kematian Bayi (AKB) dan Angka Kematian Bayi Perinatal (AKBP) secara signifikan.
Meskipun pentingnya ASI eksklusif telah terbukti, angka pemberian ASI eksklusif di Indonesia masih rendah. Menurut hasil Riskesdas 2020, hanya 15,3 persen ibu yang memberikan ASI eksklusif kepada anak-anaknya. Angka ini masih jauh dari target WHO yang menyarankan pemberian ASI eksklusif sebanyak 50 persen atau lebih tinggi.
Dampak Promosi Susu Formula
Promosi susu formula seringkali menyebabkan ibu beranggapan bahwa susu formula lebih baik dari ASI karena bersifat praktis dan kandungan zat gizi yang tertera pada iklan. Hal ini dapat mengurangi kepercayaan ibu terhadap ASI dan mengganggu pemberian ASI eksklusif. Penelitian menunjukkan bahwa iklan susu formula yang tidak akurat dapat mempengaruhi keputusan ibu untuk tidak memberikan ASI eksklusif.
Promosi produk pengganti ASI yang masif di Indonesia juga menjadi tantangan tersendiri. Promosi tersebut tidak seimbang dengan promosi praktik baik dalam Pemberian Makan Bayi dan Anak (PMBA), sehingga mempengaruhi pandangan masyarakat tentang pentingnya ASI.
Masyarakat, termasuk institusi yang mempekerjakan perempuan, perlu memberikan tempat dan kesempatan bagi ibu untuk menyusui di tempat kerja. Edukasi tentang manfaat dan cara menyusui yang baik sangat penting untuk meningkatkan pemberian ASI eksklusif. Penelitian menunjukkan bahwa edukasi yang efektif dapat meningkatkan angka pemberian ASI eksklusif.
Keputusan pemerintah untuk membatasi promosi susu formula atau produk-produk pengganti ASI eksklusif melalui PP Nomor 28 Tahun 2024 merupakan langkah yang tepat untuk meningkatkan pemberian ASI eksklusif di Indonesia. Dengan mengurangi pengaruh negatif dari promosi susu formula, pemerintah dapat meningkatkan kesadaran masyarakat tentang pentingnya ASI eksklusif.
Selain itu, keputusan ini juga dapat memfasilitasi edukasi dan dukungan yang lebih baik bagi ibu untuk memberikan ASI eksklusif kepada anak-anaknya.
- Operasi Sikat Jaya, 341 Orang Terlibat Kasus Kriminal Dalan Kurun Waktu 15 Hari
- Cara Efektif Menemukan dan Menggunakan SPBU Layanan Mandiri
- Panduan Lengkap Memilih Bahan Bakar Berdasarkan Bilangan Oktan
- Sowan ke 'Dedengkot Betawi' Babe Nuri, Pramono Beberkan Program Kesejahteraan bagi Warga Jakarta
- Inspirasi Sistem Parkir Inovatif dari Negara-negara Maju
Berita Terpopuler
-
VIDEO: Jokowi Tak Mau Buru-Buru soal Pindah ke IKN "Pindahan Rumah Ruwetnya Saja Kayak Gitu"
merdeka.com 19 Sep 2024 -
VIDEO: Jokowi soal Pindah ke IKN "Semua Harus Dipersiapkan, Tinggal Bawa Baju"
merdeka.com 19 Sep 2024 -
Respons Jokowi soal Seskab Definitif Pengganti Pramono Anung
merdeka.com 19 Sep 2024 -
Jokowi: Pekerjaan akan Hilang 85 Juta di Tahun 2025, Muncul Otomasi & AI
merdeka.com 19 Sep 2024 -
Jokowi Cerita Sempat Dibisiki 'Hati-hati Digulingkan' Saat Ingin Ambil Alih Freeport
merdeka.com 19 Sep 2024