Usai 37 Hari Dirawat, Pasien yang Hasil Tes Covid-19 Berubah-ubah Dibolehkan Pulang
Sekretaris Gugus Tugas Percepatan Penanganan (GTPP) Covid-19 Kabupaten Buleleng, Bali, Gede Suyasa selaku menerangkan bahwa warga yang berstatus Pasien Dalam Pengawasan (PDP) yang saat dites hasil berubah-ubah, kini sudah pulang ke rumah. Pasien tersebut dipastikan negatif corona.
Sekretaris Gugus Tugas Percepatan Penanganan (GTPP) Covid-19 Kabupaten Buleleng, Bali, Gede Suyasa selaku menerangkan bahwa warga yang berstatus Pasien Dalam Pengawasan (PDP) yang saat dites hasil berubah-ubah, kini sudah pulang ke rumah. Pasien tersebut dipastikan negatif corona.
"Sudah pulang, sudah seminggu yang lalu. Sudah swab negatif tiga kali, dua kali dari RSUP Sanglah dan satu kali dari Balitbangkes Jakarta dan hasilnya negatif. Itu swab yang ke-12. Dia itu 37 hari diisolasi di RSUD (Buleleng) dan di Rumah Sakit Pratama Giri Emas," kata Suyasa saat dihubungi, Selasa (28/4).
-
Kapan virus corona ditemukan? Virus virus adalah sekelompok virus yang meliputi SARS-CoV (virus korona sindrom pernafasan akut parah), MERS-CoV (sindrom pernapasan Timur Tengah coronavirus) dan SARS-CoV-2, yang menyebabkan Covid-19.
-
Apa yang membuat kelelawar rentan terhadap penyebaran virus? Salah satu faktor utama yang membuat kelelawar menjadi vektor utama penyakit adalah keanekaragaman spesiesnya. Saat ini, diperkirakan ada sekitar 1.000 spesies kelelawar yang tersebar di seluruh dunia, menjadikannya salah satu ordo mamalia yang paling beragam. Keanekaragaman ini menciptakan peluang yang lebih besar bagi virus untuk bermutasi dan menginfeksi berbagai spesies kelelawar, sehingga meningkatkan kemungkinan penyebaran ke manusia.
-
Apa yang menjadi tanda awal mula pandemi Covid-19 di Indonesia? Pada tanggal 2 Maret 2020, Indonesia melaporkan kasus pertama virus Covid-19, menandai awal dari pandemi yang memengaruhi seluruh masyarakat.
-
Bagaimana virus Covid-19 pertama kali masuk ke Indonesia? Kasus ini terungkap setelah NT melakukan kontak dekat dengan warga negara Jepang yang juga positif Covid-19 saat diperiksa di Malaysia pada malam Valentine, 14 Februari 2020.
-
Bagaimana cara mencegah Covid Pirola? CDC menyarankan masyarakat untuk melindungi diri dari virus ini karena masih belum jelas tentang seberapa pesat varian ini dapat menyebar. Untuk itu, sebagai tindakan pencegahan masyarakat diminta untuk melakukan hal berikut:• Dapatkan vaksin Covid-19.• Jalani tes Covid.• Cari pengobatan jika Anda mengidap Covid-19 dan berisiko tinggi sakit parah• Jika Anda memilih untuk memakai masker, kenakan masker berkualitas tinggi yang pas di hidung dan mulut.• Tingkatkan ventilasi udara.• Selalu mencuci tangan usai beraktivitas.
-
Siapa yang dinyatakan positif Covid-19 pertama di Indonesia? Menurut pengumuman resmi dari Presiden Joko Widodo, kasus Covid-19 pertama di Indonesia terjadi pada dua warga Depok, Jawa Barat, yang merupakan seorang ibu berusia 64 tahun dan putrinya berusia 31 tahun.
Warga tersebut berprofesi sebagai Anak Buah Kapal (ABK) di Italia. Dia masuk ke Rumah Sakit sejak tanggal 16 Maret 2020, dan keluar dari rumah sakit pada tanggal 22 April 2020.
Selama di rumah, pasien asal Kecamatan Sukasada itu diminta untuk melakukan karantina mandiri selama 14 hari. Sedangkan terkait hasil tes yang berubah-ubah, Gugus Tugas belum juga mendapat penjelasan dari Kementerian Kesehatan maupun perwakilan WHO di Jakarta.
"Itu kita sudah sampaikan ke pusat, mudah-mudahan ada penjelasan. Kalau kita terbatas kemampuan untuk menganalisa itu. Belum (ada penjelasan) apa keunikan yang dari bersangkutan. Ini satu-satunya (pasien yang dirawat) 37 hari. Sementara (pasien) lain ada delapan hari bahkan lima hari sudah pulang dan sembuh di Buleleng," ungkapnya.
Sementara dari pihak WHO, juga belum ada penjelasan terkait swab warga yang berubah-ubah tersebut. Sehingga, Dinas Kesehatan Buleleng meminta WHO untuk mengkaji agar mengetahui apa penyebab sebenarnya.
"Waktu itu WHO yang telepon dijawab sama Kadiskes saya. Itu ditanya kenapa bisa berulang-ulang (Swabnya). Makanya, Kadiskes bilang silakan diperdalam lagi, karena ini cukup unik. Kondisinya tidak stabil. Mohon bisa diperdalam lagi kajiannya terhadap pasien yang paling unik yang kita miliki ini," ujar Suyasa.
Baca juga:
RSUD Arifin Achmad Riau Uji 7 Sampel, Hasilnya Negatif Covid-19
Tiga Pasien Covid-19 di Kota Bogor Dinyatakan Sembuh
Jenazah PDP yang Dijemput Paksa Keluarga di Muratara Negatif Covid-19
25.075 ODP di Riau Dinyatakan Negatif Virus Corona, 122 PDP Sembuh
Bayi PDP yang Meninggal di RS Bahteramas Kendari Negatif Covid-19
Kenapa Kematian Akibat Corona di Jateng Lebih Tinggi Dibanding Skala Nasional?