Usai buka pameran, Akom ingin hadiahkan Jokowi lukisan
Alasan Akom beri lukisan ke Jokowi karena sudah jadi kakek.
Ketua DPR Ade Komarudin membuka pameran lukisan, pentas seni, dan seminar nasional dalam rangka mendorong RUU Disabilitas. Setelah membuka pameran tersebut, Akom atau biasa disapa ini membeli lukisan realis bergambar Jokowi setengah badan.
Akom berencana menghadiahkan lukisan tersebut ke Presiden Jokowi karena sudah menjadi kakek.
"Saya mau ngasih hadiah karena dia jadi kakek," kata Akom di Kompleks Parlemen Senayan, Jakarta, Senin (14/3).
Lukisan hitam putih tersebut merupakan karya dari pelukis realis penyandang disabilitas, Art Rodhi. Rodhi sempat menggelar pameran di Tokyo, Jepang.
Sedangkan di dalam negeri dia pernah mengadakan pameran di Karawang, Bekasi, Semarang. Pelukis asal Kendal tersebut sempat terlibat percakapan dengan Akom.
"Ini berapa harganya?" tanya Akom.
Dengan singkat Rodhi menjawab jika lukisan tersebut seharga Rp 2,5 juta. Tak banyak pikir, Akom langsung membelinya dengan meminta stafnya yang mengurus.
Demi peningkatan kesetaraan dan mendorong RUU Disabilitas segera diselesaikan, beberapa seniman penyandang disabilitas mengadakan pameran dan live painting di DPR. Pameran ini diikuti oleh 6 pelukis anggota Association of Mounth and foot Painting Artis (AMPFA).
Beberapa nama seniman tersebut ialah Faisal Rusdi, Muhammad Amanatullah, Salim Harama, Agus Yusuf, Maghrur Rodhi, Sayang Bangun. Ditambah dua pelukis di luar anggota AMFA yaitu Wibowo dan Totok.
Sebelumnya Akom dan Wakil Ketua DPR Fadli Zon bernyanyi bersama group musik penyandang tuna netra. Mereka menyanyikan lagi Kemesraan yang diciptakan Iwan Fals.
Seperti diketahui, Ketua DPP Golkar hasil Munas Riau Ade Komarudin menginginkan agar Golkar dalam kepengurusan selanjutnya pro terhadap pemerintah. Keinginan tersebut dia dapatkan ketika dia berkeliling ke beberapa DPD I dan II untuk mencalonkan diri sebagai ketua umum.
"Jangan sekali-kali mencoba untuk melakukan perlawanan kepada pemerintah tapi proaktif membantu program pemerintahan," kata Akom di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Kamis (10/3).