Usai Erupsi, Aktivitas Ekonomi dan Kunjungan Wisata Tangkuban Parahu Belum Pulih
Taman Wisata Alam (TWA) Gunung Tangkuban Parahu kembali dibuka setelah ditutup selama sepekan pasca erupsi freatik. Namun, kunjungan wisatawan masih belum ramai seperti biasa.
Taman Wisata Alam (TWA) Gunung Tangkuban Parahu kembali dibuka setelah ditutup selama sepekan pasca erupsi freatik. Namun, kunjungan wisatawan masih belum ramai seperti biasa.
Hal ini terlihat secara kasat mata dimulai dari lokasi parkir kendaraan yang lengang. Di lokasi bibir kawah pun tidak terlalu banyak wisatawan. Meski ada beberapa wisatawan dari luar negeri maupun domestik.
-
Kapan Gunung Tangkuban Perahu dikabarkan erupsi? Beredar sebuah video di media sosial Facebook yang mengandung narasi bahwa Gunung Tangkuban Perahu yang berada di Bandung, Jawa Barat, mengalami erupsi pada tanggal 11 Juni 2024 lalu.
-
Bagaimana bukti bahwa Gunung Tangkuban Perahu mengalami erupsi? PenelusuranCek Fakta merdeka.com melakukan penelusuran melalui Google Image dan menemukan bahwa video yang beredar merupakan video yang diunggah oleh akun Youtube Imam Budiman pada tanggal 27 Juli 2019.
-
Apa yang terjadi di Gunung Tangkuban Perahu? Video tersebut dibagikan oleh beberapa akun Facebook di antaranya oleh akun Vicho Najwa, Hasanova Store, dan Yuni Sri Rahayu. Beredar sebuah video di media sosial Facebook yang mengandung narasi bahwa Gunung Tangkuban Perahu yang berada di Bandung, Jawa Barat, mengalami erupsi pada tanggal 11 Juni 2024 lalu.
-
Kapan Gunung Semeru erupsi? "Terjadi erupsi Gunung Semeru pada hari Senin, 6 Mei 2024 pukul 05.43 WIB dengan tinggi kolom letusan teramati sekitar 700 meter di atas puncak atau sekitar 4.376 mdpl," kata Petugas Pos Pengamatan Gunung Semeru Mukdas Sofian, Senin (6/5).
-
Di mana letak Gunung Semeru yang mengalami erupsi? Gunung Semeru yang berada di perbatasan Kabupaten Lumajang dengan Malang, Jawa Timur mengalami erupsi dengan tinggi letusan teramati 600 meter di atas puncak atau 4.276 meter di atas permukaan laut (mdpl) pada Rabu.
-
Kapan Gunung Patenggeng terbentuk? Menurut tim Geologi, Gunung Patenggeng merupakan gunung purba berusia jutaan tahun.
Aktivitas para pedagang pun belum normal. Banyak toko yang masih tutup. Sebagian dari mereka sudah memulai usaha, sebagian yang lain masih membersihkan sisa-sisa abu vulkanik.
Salah seorang pedagang, Pertiwi (46) mengaku ingin segera aktivitas wisata di Gunung Tangkuban Parahu berjalan normal. Selama seminggu, ia memilih berdiam diri di rumah.
"Dari jualan aksesoris, saya seminggu biasanya dapat Rp2 juta. Mudah-mudahan keadaan nanti bisa normal lagi," ujarnya di sela aktivitasnya.
Salah seorang pengunjung luar negeri, Richard Martin (35) mengaku tahu erupsi yang terjadi melalui media. Ia memutuskan untuk berkunjung pun karena pemerintah sudah menjamin keamanan.
"Saya penasaran, makanya saya ke sini untuk penelitian saya," kata dia dengan logat Amerika yang kental.
Pengelola TWA Tangkuban Parahu, Putra Kaban mengklaim bahwa kunjungan wisatawan dan aktivitas ekonomi sudah berjalan, meski diakui belum maksimal.
Dari datanya, selain pengunjung domestik, wisatawan mancanegara pun sudah mulai berdatangan, di antaranya dari Malaysia, Eropa serta timur tengah.
Dia berharap segera turun hujan agar tidak tersisa lagi abu vulkanik di kawasan Tangkuban Parahu agar pengunjung lebih nyaman saat berada di lokasi.
"Lokasi wisata ini jadi tumpuan masyarakat, ada 5 ribu orang yang mencari rezeki di sini. Kita berdoa saja semoga kondisi gunung terus seperti ini," tambahnya.
Baca juga:
Gunung Tangkuban Parahu Kembali Erupsi Malam Ini
Kamis, Tangkuban Parahu akan Dibuka untuk Umum tapi dengan Syarat
Tunggu Hasil Kajian, Ridwan Kamil Masih Tutup Wisata Tangkuban Parahu
Ridwan Kamil Minta Masyarakat Tidak Panik terkait Erupsi Gunung Tangkuban Perahu
Aktivitas Gunung Tangkuban Parahu Menurun, Pembersihan Abu Terkendala Minimnya Air