Usai patroli bersama TNI, mobil Wakapolres Jeneponto dilempar batu
Usai patroli, Wakapolres berpisah dengan rombongan dan hendak membubarkan balap liar. Saat itu insiden terjadi.
Menyusul kejadian bentrokan antara TNI dan Polri di Kabupaten Polewali Mandar, Provinsi Sulawesi Barat, Minggu (30/8), jajaran TNI dan Polri di daerah lain memperkuat kerjasama guna mengantisipasi terjadinya gesekan. Salah satu di antaranya melakukan patroli bersama seperti dilakukan Polres Jeneponto, sekitar 95 kilometer dari Kota Makassar.
Hanya saja, pada Selasa (1/9) sekitar pukul 01.20 WITA, peristiwa buruk terjadi. Mobil dinas dikendarai Wakapolres Jeneponto, Kompol Muhammad Amin, dilempari dengan batu batako. Akibat lemparan itu, pintu kanan mobil rusak. Untungnya tidak ada korban.
Kapolres Jeneponto, AKBP Joko Sumarno, saat dikonfirmasi via telepon selulernya, membenarkan adanya kejadian itu. Menurut dia, saat itu sedang melakukan patroli bersama Komandan Kodim (Dandim) 1425 Jeneponto, Letkol Gatot S, sejak sore hingga malam hari. Patroli ini melibatkan anggota TNI sebanyak sepuluh orang, sementara polisi 15 orang.
Sebelum rombongan terpisah, kata AKBP Joko Sumarno, mereka sempat berkumpul di satu tempat membicarakan rencana pengamanan selanjutnya. "Saat hendak pulang, saya searah dengan Pak Dandim, sementara Wakapolres Kompol Muhammad Amin ke arah berbeda, dan menemukan aksi balap liar di jalan poros Jeneponto-Makassar. Balap liar dibubarkan, tetapi tiba-tiba mobil dinas dilempari batu batako," kata Joko.
Dikatakan Joko, lemparan batu itu diarahkan ke mobil patroli polisi model dobel kabin sebanyak dua kali. Satu kali lemparan mengenai pintu mobil. Lemparan itu datang dari arah semak-semak dalam kegelapan.
"Anggota langsung mengejar dan mencari pelakunya. Namun tidak berhasil ditemukan pelakunya," ujar Joko.
Joko juga membantah informasi soal anggota TNI dari Batalyon Infanteri (Yonif) 726 Tamalatea, yang ditangkap pasca aksi pelemparan itu.
Berbeda dengan Kapolres Jeneponto ini, Kepala Penerangan Kodam (Kapendam) VII/Wirabuana, Kolonel I Made Sutia, saat dikonfirmasi mengatakan, berdasarkan keterangan Danyon 726 Tamalatea, pelemparan batu ke arah mobil dinas polisi dilakukan oleh orang yang mengaku anggota Yonif 726. "Saat ini dalam penyelidikan Polres Jeneponto," kata Made Sutia.