Usai temui Habib Rizieq di Arab, tim advokasi bakal ke Markas PBB
Di markas PBB, pihaknya bakal mengadu soal ketidakadilan hukum yang tengah dihadapi Habib Rizieq. Sebab, menurutnya, persoalan hukum terhadap Habib Rizieq sudah dipolitisasi dan hukum tak ditegakkan dengan adil.
Tim advokasi Habib Rizieq Shihab bakal menemui pimpinan FPI itu di Arab Saudi. Empat orang di antaranya sudah berangkat sementara sisanya segera menyusul.
Di sana, tim akan membahas bersama Rizieq langkah strategis apa yang akan diambil terkait kasus dugaan chat porno Rizieq dan Firza Husein.
Setelah itu, tim rencananya akan langsung terbang ke Jenewa, Swiss. Di sana mereka akan ke Markas Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB).
"Kalau keburu dan visanya tidak masalah, dari Saudi mau ke Jenewa. Kalau misalnya agak kesulitan ya kita balik ke Indonesia ngurus visanya," kata kuasa hukum Habib Rizieq Shihab, Sugito Atmo Prawiro, Jumat (19/5).
Di markas PBB, pihaknya bakal mengadu soal ketidakadilan hukum yang tengah dihadapi Habib Rizieq. Sebab, menurutnya, persoalan hukum terhadap Habib Rizieq sudah dipolitisasi dan hukum tak ditegakkan dengan adil.
"Jadi yang selama ini kita dibawa-bawa Islam radikal, Islam yang intoleran, dan sekarang menghadapi hukum malah lari dari tanggungjawab, tidak begitu duduk persoalannya. Jadi ini sudah dipolitisasi, hukum tidak bisa ditegakan secara fair, makanya Habib Rizieq menghindar dulu bukan melepaskan tanggungjawab yang harus dihadapi, tidak. Intinya mengadu kriminalisasi ulama," katanya.
Pihaknya juga mengaku bakal mengongkosi komisioner Komnas HAM yang mau ikut ke Jenewa. Hal itu akan dilakukan karena pihaknya khawatir ada kesulitan dana dari Komnas HAM.
"Ini hanya rencana, khawatirnya di Komnas HAM kan saat ini ada friksi kan, jadi kalau misalnya nanti pendanaan terkait internal di Komnas HAM mengalami kesulitan, kami siap carikan dan membantu. Kalau misalnya bersedia berangkat, enggak ada masalah mengenai prosesnya, kita akan biayain," katanya.