VIDEO: Ayah David Emosi Didatangi Kolega Mario Dandy, Keanehan Terus Terjadi
Hal tersebut terjadi tepat usai kolega keluarga Mario Dandy menampakan diri. Salah satunya, David dituding memulai perkelahian hingga berujung penganiayaan
Jonathan Latumahina, ayah David, menjadi saksi dalam sidang Mario Dandy dan Shane Lukas di Pengadilan Negeri Jakarta Selatan, Selasa (13/6). Jonathan bercerita keanehan-keanehan yang terjadi usai anaknya dianiaya.
Hal tersebut terjadi tepat usai kolega keluarga Mario Dandy menampakan diri. Salah satunya, David dituding memulai perkelahian hingga berujung penganiayaan berdasarkan laporan dari kepolisian.
-
Apa yang terjadi di video yang viral? Video berdurasi 20 detik tersebut memperlihatkan seseorang yang diklaim sebagai Gibran yang sedang menggendong bayi sambil mengumandangkan takbir.
-
Kenapa video tersebut viral? Video yang diunggahnya ini pun viral dan menuai perhatian warganet."YaAllah Kau bangunkan aku tengah malam, aku kira aku mimpi saat ku lihat suamiku sedang sujud," tulisnya di awal video yang diunggahnya.
-
Apa yang terjadi dalam video viral tersebut? Video yang menampilkan seorang sopir truk video call dengan keluarga dan menyatakan tak memperbolehkan anaknya jadi polisi viral di media sosial. Video itu diambil di depan kantor Polsek Tebo Tengah, Kabupaten Tebo, Jambi.
-
Mengapa konten video Jakarta di masa depan menjadi viral? Karena kreativitasnya, postingan @fahmizan kemudian menjadi viral dan di repost oleh banyak akun di berbagai sosial media.
-
Kenapa video ini menjadi viral? Video ini viral dan sukses bikin warganet ikut sedih.
Baca juga:
Momen Mario Dandy Memalingkan Mata saat Jonathan Beberkan Luka Dialami David
Tatapan Kosong Mario Dandy saat Ayah David Bongkar soal 'Gue Telepon Brimob'
Ayah Beberkan Luka David saat di RS, Kuping Keluar Darah hingga 3 Hari Kejang-Kejang
Momen Mario Dandy Bertemu Ayah David Ozora di Ruang Sidang, Tak Copot Masker
Bersaksi di Sidang Mario Dandy, Jonathan Ungkap Awal Mula Dapat Kabar David Dipukuli
Karangan Bunga Dukung David Berjejer PN Jaksel: Jangan Sampai Cuan Membeli Keadilan