VIDEO: Ini Fenomena Bikin Gunung Semeru Keluarkan Awan Panas, Ternyata Bukan Erupsi
Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Provinsi Jawa Timur juga mengungkapkan hal serupa. Pusdalops BPBD Jawa Timur Dino Andalananto mengatakan, aktivitas Gunung Semeru itu merupakan awan panas guguran.
Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) meluruskan status bencana Gunung Api Semeru yang terjadi di Kabupaten Lumajang, Jawa Timur pada Sabtu, 4 Desember 2021. Kepala PVMBG Andini menegaskan, bencana tersebut bukan erupsi, melainkan awan panas guguran (APG).
Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Provinsi Jawa Timur juga mengungkapkan hal serupa. Pusdalops BPBD Jawa Timur Dino Andalananto mengatakan, aktivitas Gunung Semeru itu merupakan awan panas guguran.
-
Kapan Gunung Semeru erupsi? "Terjadi erupsi Gunung Semeru pada hari Senin, 6 Mei 2024 pukul 05.43 WIB dengan tinggi kolom letusan teramati sekitar 700 meter di atas puncak atau sekitar 4.376 mdpl," kata Petugas Pos Pengamatan Gunung Semeru Mukdas Sofian, Senin (6/5).
-
Di mana letak Gunung Semeru yang mengalami erupsi? Gunung Semeru yang berada di perbatasan Kabupaten Lumajang dengan Malang, Jawa Timur mengalami erupsi dengan tinggi letusan teramati 600 meter di atas puncak atau 4.276 meter di atas permukaan laut (mdpl) pada Rabu.
-
Apa yang terjadi pada Gunung Semeru? Gunung Semeru yang memiliki ketinggian 3.676 meter di atas permukaan laut (mdpl) di perbatasan Kabupaten Lumajang dengan Malang, Jawa Timur (Jatim), kembali erupsi disertai dengan letusan abu vulkanik.
-
Dimana erupsi Gunung Semeru terjadi? Gunung Semeru yang memiliki ketinggian 3.676 meter di atas permukaan laut (mdpl) di perbatasan Kabupaten Lumajang dengan Malang, Jawa Timur (Jatim), kembali erupsi disertai dengan letusan abu vulkanik.
-
Bagaimana cara mengetahui erupsi Gunung Semeru? Erupsi Gunung Semeru terekam di seismograf dengan amplitudo maksimum 22 mm dan durasi 108 detik.
-
Kapan Gunung Semeru meletus? Gunung Semeru terus bergejolak dalam beberapa pekan terakhir. Terbaru gunung tertinggi di Pulau Jawa itu kembali erupsi pada Minggu (31/12) dini hari. Letusannya disertai lontaran abu yang mengarah ke arah selatan dan barat daya.