Viral Burung Pipit Berjatuhan di Gianyar, Warga Kubur Ratusan Bangkai
Ratusan burung pipit berjatuhan dan mati perkuburan atau sentra di Banjar Sema, Desa Pring, Kabupaten Gianyar, Bali, Kamis (9/9) pagi. Bangkai unggas itu kemudian dikuburkan warga pada sore harinya.
Ratusan burung pipit berjatuhan dan mati perkuburan atau sentra di Banjar Sema, Desa Pring, Kabupaten Gianyar, Bali, Kamis (9/9) pagi. Bangkai unggas itu kemudian dikuburkan warga pada sore harinya.
"Saya di lokasi, jadi memang benar ada kematian burung dan ini warga mengubur bangkainya. (Penyebab kematian) mungkin ada perubahan cuaca, itu diagnosis sementara. Untuk diagnosis selanjutnya kita ambil sampel dan kita cek ke lab," kata Kepala Bidang Kesehatan Hewan dan Kesehatan Masyarakat Veteriner (Keswan Kesmas Vet) Dinas Pertanian Gianyar I Made Santiarka saat dihubungi, Kamis (9/9).
-
Kenapa video tersebut viral? Video yang diunggahnya ini pun viral dan menuai perhatian warganet."YaAllah Kau bangunkan aku tengah malam, aku kira aku mimpi saat ku lihat suamiku sedang sujud," tulisnya di awal video yang diunggahnya.
-
Kenapa video Bima Yudho Saputro viral? Video Tiktok Bima Yudho Saputro membahas alasan Lampung tak maju-maju viral. Menurut Bima, penyebabnya buruknya infrastruktur, pendidikan, dan mental koruptif pejabat.
-
Apa yang terjadi di video yang viral? Video berdurasi 20 detik tersebut memperlihatkan seseorang yang diklaim sebagai Gibran yang sedang menggendong bayi sambil mengumandangkan takbir.
-
Apa yang terjadi dalam video viral tersebut? Video yang menampilkan seorang sopir truk video call dengan keluarga dan menyatakan tak memperbolehkan anaknya jadi polisi viral di media sosial. Video itu diambil di depan kantor Polsek Tebo Tengah, Kabupaten Tebo, Jambi.
-
Kenapa video ini menjadi viral? Video ini viral dan sukses bikin warganet ikut sedih.
Ia menerangkan, burung pipit itu memang bersarang di pohon asem yang tinggi menjulang di kawasan perkuburan itu. Populasinya sangat banyak dan hidup bergerombol.
Hujan lebat dan angin sangat kencang yang melanda di daerah itu pada dini hari diduga menjadi pemicu. Burung-burung itu basah kuyup lalu berjatuhan ke tanah dan akhirnya mati.
"Karena ada pohon asem satu saja di kuburan. Jadi angin numplak ke pohon ini. Jadi, karena hujannya terlalu lebat, kan jelas ada tekanan udara rendah, dengan rendahnya tekanan udara, burungnya enggan lari. Dia bertahan saja diam dan basah kuyup, itu menyebabkan dia sakit dan mati dan memang kekuatan burung berbeda dengan kekuatan lainnya," ungkapnya.
Beberapa burung dilaporkan hidup dan terbang lagi setelah tubuh mereka terkena sinar matahari dan kering.
"Ada ratusan (yang dikubur). Ada juga beberapa yang hidup begitu kena sinar bulunya, terbang lagi. Ini peristiwa alam. Bulu burung itu sulit ditembus air. Tapi saking lebatnya hujan karena banyak airnya, basah dan tidak bisa terbang," ujar Santiarka.
Seperti yang diberitakan, video burung Pipit berjatuhan ke tanah menjadi viral dan heboh di media sosial, pada Kamis (9/9).Video itu dibagikan akun Dek Eko via @balibrodcast.
Baca juga:
Viral Video Fenomena Banyak Burung Pipit Jatuh Berhamburan di Bali
6 Kondisi Cuaca di Indonesia yang Beriklim Tropis, Ketahui Faktor Pengaruhnya
4 Fakta Menarik Sungai Luk Ulo di Kebumen, Jadi Surganya Batu Akik
Penyebab Angin Topan dan Proses Terjadinya Lengkap dengan Dampak Baik-Buruknya
Lapan: Hari Tanpa Bayangan Matahari Terjadi pada 6 September-21 Oktober 2021
Fenomena Pelangi Ganda Hiasi Langit Beijing