Viral pelajar tantang guru terjadi di Purbalingga, siswa ketahuan bolos
Pelajar itu sempat mengucapkan kata-kata yang menegaskan tak segan berkelahi dengan gurunya. Ia juga sempat membuka seragam bertelanjang dada bersiap untuk duel.
Video berdurasi 30 detik berisi seorang siswa SMP yang menantang gurunya berkelahi menghebohkan warga Kabupaten Purbalingga dan tersebar di media sosial. Di dalam video tersebut terekam seorang siswa yang berbicara menggunakan bahasa Jawa Banyumasan sembari mengacung-acungkan tangan.
Pelajar itu sempat mengucapkan kata-kata yang menegaskan tak segan berkelahi dengan gurunya. Ia juga sempat membuka seragam bertelanjang dada bersiap untuk duel.
-
Apa yang terjadi di video yang viral? Video berdurasi 20 detik tersebut memperlihatkan seseorang yang diklaim sebagai Gibran yang sedang menggendong bayi sambil mengumandangkan takbir.
-
Apa yang terjadi dalam video viral tersebut? Video yang menampilkan seorang sopir truk video call dengan keluarga dan menyatakan tak memperbolehkan anaknya jadi polisi viral di media sosial. Video itu diambil di depan kantor Polsek Tebo Tengah, Kabupaten Tebo, Jambi.
-
Kenapa video tersebut viral? Video yang diunggahnya ini pun viral dan menuai perhatian warganet."YaAllah Kau bangunkan aku tengah malam, aku kira aku mimpi saat ku lihat suamiku sedang sujud," tulisnya di awal video yang diunggahnya.
-
Kenapa video ini menjadi viral? Video ini viral dan sukses bikin warganet ikut sedih.
-
Mengapa konten video Jakarta di masa depan menjadi viral? Karena kreativitasnya, postingan @fahmizan kemudian menjadi viral dan di repost oleh banyak akun di berbagai sosial media.
Siswa tersebut diketahui kemudian berinisial T (15). Ia tercatat sebagai siswa kelas 8 MTs Ma'arif NU 10 Krenceng Kabupaten Purbalingga. Pangkal luapan emosi pelajar itu, sebab ia kedapatan bolos sekolah lantas dihukum berjalan kaki.
Wakil Kepala Sekolah Bidang Kurikulum MTs Ma'arif NU 10 Krenceng, Tarwan membenarkan video tersebut direkam di sekolahnya pada Senin (22/1) sekira pukul 08.00 Wib.
Kronologi peristiwa, selepas upacara bendera, pihak sekolah mendapat laporan warga adanya siswa yang dicurigai membolos di dekat lapangan Desa Sokanegara. Pihak sekolah lantas meminta kesiswaan menindaklanjuti laporan tersebut.
"Di lokasi ada 4 orang siswa MTs Ma'arif NU 10 Krenceng yang sedang ngopi dan merokok. Dua orang berseragam, dua orang tidak," kata Tarwan, Senin (5/2).
Guru kesiswaan lalu mengambil keputusan menaikkan dua sepeda motor milik siswa ke mobil sekolah. Maksudnya agar siswa tidak kabur mengendarai sepeda motor yang mereka bawa. Bermaksud memberi efek jera, guru kemudian meninggalkan 4 siswa tersebut lalu menyuruh mereka untuk datang ke sekolah dengan berjalan kaki.
"Jarak dari lokasi bolos ke sekolah sekitar 1,5 km," ujarnya.
Keempat siswa tersebut kemudian diberikan pengarahan dan pembinaan di ruang guru. Tiga orang siswa yang bolos menerima pengarahan yang diberikan pihak sekolah secara wajar. Tetapi seorang siswa berinisial T justru marah.
Bahkan seorang guru Tekhnologi Informasi Komunikasi yang melintas di ruang guru ditantang berkelahi. "Tapi tidak sampai terjadi perkelahian. Sekolah kemudian mendatangi rumah siswa untuk bertemu orang tua," kata Tarwan.
Dalam perbincangan dengan orang tua, pihak sekolah memberikan laporan tentang perilaku T di sekolah. Tarwan menegaskan T tidak dikeluarkan. Tetapi yang bersangkutan mengundurkan diri dan langsung dibuatkan surat oleh sekolah tanggal 22 Januari 2018.
Merespon kejadian itu, Kementerian Agama yang menaungi MTs Ma'arif NU 10 Krenceng mendatangi sekolah, Senin (5/2).
Kepala Sub Bagian Tata Usaha Kementerian Agama Purbalingga, Muhdzir menjelaskan bahwa maksud kedatangan Kemenag ke sekolah untuk memediasi antara keluarga T dan pihak sekolah. Ia menjelaskan bahwa sempat ada laporan oleh guru yang merasa terancam oleh T ke kepolisian. Namun, setelah dimediasi, ia mengungkapkan kedua belah pihak sepakat untuk menyelesaikan masalah secara kekeluargaan.
"Laporan akan dicabut biar persoalan tidak berlarut," katanya.
Adanya kasus demikian, menurut Muhdzir merupakan evaluasi untuk pihak sekolah, siswa, dan orang tua.
Baca juga:
Tak terima anak dipukul, orangtua polisikan guru SMKN 3 Semarang
Kisah guru yang sangat dihormati di barak Kopassus
Polisi bakal autopsi jasad guru yang tewas diduga dipukul murid
Acungan buku kuning dan peringatan untuk Presiden Joko Widodo
Murid bunuh guru, Mendikbud minta sekolah maksimalkan bimbingan konseling
Prihatin guru tewas dianiaya murid, Puti Guntur ingatkan lagi pendampingan orangtua