Viral Pengobatan Ida Dayak Gratis, BPJS Pastikan Cover Pasien Patah Tulang
Ghufron menilai bahwa masyarakat tak kritis karena lebih memilih pengobatan alternatif Ida Dayak. Padahal, pengobatan yang benar harus berdasarkan evidence-based medicine atau bukti medis.
Direktur Utama BPJS Kesehatan, Ali Ghufron Mukti, memastikan pihaknya akan menanggung atau meng-cover pengobatan patah tulang. Hal tersebut diungkapkan Ghufron setelah viral pengobatan alternatif Ida Dayak yang belum terbukti secara medis dapat dinikmati secara gratis.
"Menanggung apapun. Ini luar biasa ini, apapun (ditanggung) asal secara medis itu ada indikasinya. Artinya tidak ngarang sendiri, kalau ngarang sendiri ya enggak masuk," kata Ghufron kepada wartawan di Kantor Pusat BPJS Kesehatan, Jakarta Pusat, Kamis (6/4).
-
Bagaimana cara para artis ini memanfaatkan BPJS untuk pengobatan? Mereka mendaftarkan diri dan keluarganya sebagai peserta BPJS Kesehatan, kemudian menggunakan kartu BPJS saat mendapatkan perawatan medis di rumah sakit atau klinik.
-
Apa yang dihapus dari BPJS? Kepala Humas BPJS Kesehatan Rizzky Anugerah menjawab pertanyaan publik terkait naiknya iuran ketika Kelas Rawat Inap Standar (KRIS) berlaku.
-
Apa yang dimaksud dengan PBI BPJS? PBI BPJS merupakan bagian dari program pemerintah yang bertujuan untuk menanggung biaya iuran BPJS Kesehatan bagi individu atau kelompok yang memenuhi kriteria sebagai penerima bantuan.
-
Kapan Pekan Gawai Dayak digelar? Perempuan Suku Dayak berbalut busana adat itu salah satunya saat acara Pekan Gawai Dayak (PGD) ke-37 Kalimantan Barat yang digelar di Rumah Radakng, Pontianak, Sabtu (20/5). Pekan Gawai Dayak akan digelar selama empat hari hingga Selasa, 23 Mei 2023.
-
Apa yang diumumkan oleh BPBD DKI Jakarta? Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) DKI Jakarta mengumumkan, cuaca ekstrem berpotensi melanda Ibu Kota hingga 8 Maret 2024.
-
Bagaimana cara BPBD Gunungkidul mengatasi masalah kekeringan? “Anggaran di BPBD masih tersedia sehingga belum meminta tambahan melalui BTT,” katanya. Kepala Pelaksana BPBD Gunungkidul Purwono mengatakan, tahun ini pihaknya mengalokasikan anggaran dropping air sebanyak Rp230 juta. Rencananya anggaran tersebut dipergunakan menyalurkan bantuan sebanyak 1.000 tangki.
Tak hanya itu, Ghufron menilai bahwa masyarakat tak kritis karena lebih memilih pengobatan alternatif Ida Dayak. Padahal, pengobatan yang benar harus berdasarkan evidence-based medicine atau bukti medis.
"Kalau di kedokteran yang penting ada evidence medicine. Jadi ada buktinya bukan sulap bimsalabim. Dulu ingat enggak Ponari? Semua orang ke sana bahkan sampai ada yang meninggal segala macam. Artinya ya itu masyarakat kita terlalu kurang kritis logis, gitu. Itu harus ditingkatkan kelogisan kekritisan," ujar Ghufron.
Selain itu, Ghufron juga membantah kabar bahwa BPJS susah diakses masyarakat.
"Sekarang saya tanya, akses BPJS sulit itu gimana? Jangan cerita zaman dulu lho ya. Zaman sekarang ya terutama dua tahun ini. Itu di mana sulitnya?" kata Ghufron kepada wartawan di Kantor Pusat BPJS Kesehatan, Jakarta Pusat, Kamis (6/4).
Ghufron menjelaskan, BPJS kini sudah semakin mudah digunakan. Sekarang, jika warga ingin berobat, tak perlu lagi membawa foto copy BPJS. Warga hanya perlu membawa KTP jika ingin menikmati layanan kesehatan.
"Tolong kalau di rumah sakit peserta BPJS harus foto copy atau apa, laporkan kepada kami lewat 165 atau lewat WhatsApp tadi di 08118165165 atau lewat Chika atau lewat apa," ujar Ghufron.
"Enggak perlu foto copy, enggak perlu pakai KTP saja bisa, antrd dari rumah saja bisa. Ini luar biasa lho," tambahnya.
(mdk/lia)