Viral Bidan di Diduga Malapraktik, Pasien Berobat Maag Malah Ginjal Bengkak Lalu Meninggal
Setelah pengobatan pada bidan tak kunjung berhasil, kondisi korban makin parah hingga harus cuci darah.
Video ini menyebar luas di media sosial setelah pertama kali diposting akun Instagram @voltcyber_v2.
Viral Bidan di Diduga Malapraktik, Pasien Berobat Maag Malah Ginjal Bengkak Lalu Meninggal
Warganet dihebohkan dengan video berdurasi 5.35 menit yang menggambarkan pengobatan yang dilakukan seorang bidan. Pasiennya meninggal setelah penyakitnya semakin parah akibat dugaan malpraktik yang dilakukan wanita yang juga menjabat lurah tersebut.
Bidan dimaksud adalah inisial ZN, warga Prabumulih, Sumatera Selatan. Sementara korbannya seorang wanita inisial R (59) warga satu kota dengannya.
Video ini menyebar luas di media sosial setelah pertama kali diposting akun Instagram @voltcyber_v2. Video ini telah ditonton lebih dari 10 ribu dan 1.794 komentar.
Dalam video tampak bidan ZN memasukkan cukup banyak cairan putih ke dalam jarum suntik. Kemudian cairan racikan beberapa obat itu disuntikkan kepada korban.
"Kasus malpraktik oknum bidan dan juga menjabat sebagai lurah di wilayah salah satu desa di Prabumulih," begitu caption yang tertulis seperti dilihat merdeka.com, Jumat (3/5).
Akun itu juga menjelaskan secara detail kronologis kejadian. Disebutkan, pasien berobat ke ZN karena penyakit maag. Berikut kronologi kejadian seperti yang tertulis:
Pada 23 November 2023 pasien mengeluh sakit magh dan di bawa berobat ke bidan tersebut. Bidan menyarankan untuk dirawat kurang lebih 1 minggu tanpa ada cek lab, cek citiscan, lalu bidan memberikan suntikan obat-obatan yang keluarga juga tidak tau kalo ditanya tentang suntikan2 obat itu aman katanya sudah sesuai resep.
Seminggu dirawat lalu pulang. Sakit makin parah dan akhirnya bidan datang lagi ke rumah untuk memberikan suntikan-suntikan yang berbagai macam cairan yang banyak sesuai yang ada di video.
Selama pengobatan terakhir di bidan tersebut tidak ada perubahan sama sekali malah makin parah akhirnya diputuskan tidak lagi berobat ke bidan tersebut. Setelah pasien berobat mandiri ke rumah sakit ternyata ginjal pasien yang sebelumnya sehat mengalami pembengkakan dan divonis harus cuci darah.
"Setelah pasien cuci darah sebanyak 6 kali, pasien meninggal dunia pada 22 Januari 202," tulisnya.
Dalam video, bidan ZN menjamin obat yang diberikan aman karena diberikan sesuai resep. Dia juga meminta keluarga tak perlu khawatir dengan pengobatan tersebut.
"Tidak apa-apa, ini aman sudah sesuai dengan spek," kata bidan ZN dalam video.
Penjelasan Polisi
Kapolres Prabumulih AKBP Endro Aribowo mengungkapkan, pihaknya telah membentuk tim investigasi untuk menyelidiki kasus tersebut. Polisi akan meminta keterangan keluarga pasien yang meninggal diduga akibat malapraktik.
"Tim sedang bekerja, kita pastikan hasilnya akan disampaikan kepada publik," kata Endro.