Kronologi Pasien Maag Alami Kerusakan Ginjal hingga Meninggal Seusai Berobat ke Bidan
Seorang pasien wanita, R (59), meninggal dunia diduga akibat malapraktik yang dilakukan Bidan ZN di Prabumulih, Sumatera Selatan.
Seorang pasien wanita, R (59), meninggal dunia diduga akibat malapraktik yang dilakukan Bidan ZN di Prabumulih, Sumatera Selatan.
Kronologi Pasien Maag Alami Kerusakan Ginjal hingga Meninggal Seusai Berobat ke Bidan
Kasus ini tengah diselidiki polisi setelah video pengobatan yang dilakukan Bidan ZN beredar di media sosial.
Anak korban, RV (41) bercerita bahwa pada November 2024 ibunya berobat ke rumah Bidan ZN sekaligus tempat praktiknya di Prabumulih. Tanpa pemeriksaan medis terlebih dahulu, Bidan ZN menyarankan ibunya rawat inap karena menderita maag.
Pasien R pun menjalani perawatan inap selama satu minggu. Meski demikian, penyakit R tak juga sembuh sehingga meminta pulang.
"Saat pulang, dia (Bidan ZN) bilang perkembangan ibunya masih dipantau seminggu ke depan," ungkap RV, Senin (6/5).
Tiga hari kemudian, Bidan ZN datang ke rumah untuk pengobatan. Dia memberikan suntikan dengan resep yang dia gunakan sendiri seperti dalam video yang beredar.
"Kami tanya apa aman, dia jawab aman, paten katanya," kata RV.
Diakui RV, tidak ada kecurigaan terhadap cara pengobatan Bidan ZN. Namun keluarga baru merasa ada kejanggalan ketika ibunya tidak bisa bergerak lagi. "Sebelumnya masih bisa bawa motor sendiri, tapi sejak berobat sama dia (Bidan ZN), ibu saya cuma terbaring, tak kuat lagi," kata RS.
Alhasil keluarga memutuskan membawa pasien ke rumah sakit. Keluarga kaget bukan main mendengar pernyataan dokter bahwa hasil pemeriksaan ginjal ibunya sudah rusak.
Dokter menyebut kerusakan ginjal pasien lantaran terlalu banyak obat-obatan asing yang masuk ke tubuh pasien melalui suntikan. Belum lama menjalani cuci darah, pasien meninggal dunia lantaran kesehatannya semakin menurun.
Keluarga berharap Bidan ZN bertanggung jawab atas perbuatannya. Kejadian ini tak perlu terjadi jika para medis bekerja profesional dan proporsional serta mengutamakan keselamatan pasiennya.
"Kami minta kasus ini diusut tuntas, yang bersalah mendapat ganjarannya dan tidak ada korban-korban lain," kata RV.