Viral Warga Saling Sikut Demi Dapatkan Minyak Goreng Rp14.000 di Jember
Kelangkaan minyak goreng dengan harga sesuai HET, Rp14.000 per liter, masih terjadi di sejumlah daerah. Di Jember, beredar video warga berebut komoditas itu di salah satu toko swalayan.
Kelangkaan minyak goreng dengan harga sesuai HET, Rp14.000 per liter, masih terjadi di sejumlah daerah. Di Jember, beredar video warga berebut komoditas itu di salah satu toko swalayan.
Berdasarkan informasi dihimpun, peristiwa itu terjadi di toko Larisso yang ada di Kecamatan Kencong. Warga yang didominasi ibu-ibu berlarian saling mendahului ketika gerai itu baru dibuka.
-
Kenapa video tersebut viral? Video yang diunggahnya ini pun viral dan menuai perhatian warganet."YaAllah Kau bangunkan aku tengah malam, aku kira aku mimpi saat ku lihat suamiku sedang sujud," tulisnya di awal video yang diunggahnya.
-
Apa yang terjadi di video yang viral? Video berdurasi 20 detik tersebut memperlihatkan seseorang yang diklaim sebagai Gibran yang sedang menggendong bayi sambil mengumandangkan takbir.
-
Apa yang terjadi dalam video viral tersebut? Video yang menampilkan seorang sopir truk video call dengan keluarga dan menyatakan tak memperbolehkan anaknya jadi polisi viral di media sosial. Video itu diambil di depan kantor Polsek Tebo Tengah, Kabupaten Tebo, Jambi.
-
Kenapa video ini menjadi viral? Video ini viral dan sukses bikin warganet ikut sedih.
-
Mengapa konten video Jakarta di masa depan menjadi viral? Karena kreativitasnya, postingan @fahmizan kemudian menjadi viral dan di repost oleh banyak akun di berbagai sosial media.
Warga dikabarkan telah mengantre sejak pagi hari, beberapa jam sebelum jam operasional toko buka. Mereka langsung berlari menuju rak minyak goreng, bahkan sampai saling dorong hanya demi memperoleh minyak goreng yang ada di rak. Video rebutan minyak goreng dengan durasi 29 detik itu langsung viral di media sosial.
Pemilik Larisso Sabdo Adi Setiawan mengakui peristiwa itu terjadi di pusat perbelanjaan miliknya. "Ya, benar itu di Larisso Kencong. Kejadiannya kemarin, hari Selasa, 15 Februari 2022. Saat itu toko kami baru buka dan pembeli tidak mau antre. Sehingga begitu pintu baru dibuka, mereka langsung lari berebut minyak goreng," papar Sabdo saat dikonfirmasi, Kamis (17/2).
Tambah Petugas
Sabdo menegaskan, pihaknya sudah melakukan antisipasi dengan menambah petugas jaga khusus di rak minyak goreng. "Kita upayakan atur antrean dengan mengutamakan lanjut usia, anak-anak, dan perempuan. Baru kemudian remaja atau orang dewasa. Meski memang sulit," tutur Sabdo.
Dia memaparkan, Larisso memiliki 3 gerai di kawasan Jember Selatan. Masing-masing menjual 3.000-6.000 liter minyak goreng per hari. Mereka mematok harga Rp14.000 per liter untuk semua merek, sesuai ketentuan pemerintah.
"Kita terapkan aturan, setiap warga maksimal hanya boleh membeli 2 liter tiap hari," tegasnya.
Sabdo juga menegaskan, Larisson tidak pernah sedikit pun berupaya menimbun stok minyak goreng. "Kami selalu terbuka, setiap ada kiriman, langsung kami jual. Cuma kami minta pembeli agar tertib mengantre," pungkas Sabdo.
Warga Diminta Tidak Berebut
Kapolsek Kencong AKP Adri Santoso juga membenarkan kejadian itu. "Warga sudah membeludak sejak toko belum dibuka. Begitu pintu dibuka, mereka langsung berlarian menyerbu rak bagian minyak goreng dan berebut stok," paparnya.
Polsek Kencong juga menegaskan, saat ini sudah tidak ada kelangkaan minyak goreng di wilayahnya. "Karena itu kita mengimbau, warga agar jangan berebut. Jangan terpengaruh isu karena harga minyak goreng sekarang sudah diatur sesuai harga Harga Eceran Tertinggi (HET) pemerintah," pungkas Adri.
Sementara itu, Sekretaris Komisi B DPRD Jember David Handoko Seto mengingatkan agar pelaku usaha tidak menimbun minyak goreng. Sebab, hal itu akan sangat menyusahkan warga.
"Kita akan terus pantau. Jika masyarakat ada yang memiliki informasi atau kecurigaan, silakan melapor ke pihak berwenang atau menghubungi kami," imbau politikus Partai Nasdem ini.
(mdk/yan)