Wagub Kaltara marah tak dijadikan irup HUT PGRI, apel malah bubar
Ada insiden saat akan berlangsungnya apel HUT PGRI ke-72 di Lapangan Agathis, Tanjung Selor, Bulungan, Kalimantan Utara. Wagub Kaltara Udin Hianggio marah dia tidak dijadikan inspektur upacara. Apel yang dihadiri 1.500 guru dan PNS itu malah bubar.
Ada insiden saat akan berlangsungnya apel HUT PGRI ke-72 di Lapangan Agathis, Tanjung Selor, Bulungan, Kalimantan Utara. Wagub Kaltara Udin Hianggio marah dia tidak dijadikan inspektur upacara. Apel yang dihadiri 1.500 guru dan PNS itu malah bubar.
Peristiwa itu terjadi sekira pukul 08.15 Wita, setelah molor 15 menit dari jadwal apel. Saat Sekprov Kaltara Badrun masuk tribun upacara, Udin lantas berdiri dan mengambil mic.
"Saya yang menjadi irup karena saya Wagub. Saudara ini pejabat macam apa? Pokoknya upacara dilaksanakan dan saya yang menjadi irup," kata Udin kepada Badrun.
Badrun pun lantas meninggalkan tribun, dan bergegas menuju ke kantor Gubernur. Tidak lama kemudian, Kadis Pendidikan Provinsi Kaltara lantas mengambil mic MC, dan menyatakan upacara ditunda hingga waktu ditentukan kemudian.
Udin semakin bereaksi. Sedangkan Kadis Pendidikan, diamankan Satpol PP untuk dibawa ke kantor Gubernur. Sambil membawa mic, Udin lantas menyuarakan pernyataan-pernyataan.
"Kekuasan itu dari Allah, kita sabar saja. Ini contoh pemimpin yang tidak patut diteladani, pemimpin yang memberikan surat teguran hingga sampai ke Presiden," kata Udin.
"Saya dulu pernah Wali Kota dan punya wakil, namun tidak pernah menganggap wakil saya sebagai anak buah tapi mitra," ujar Udin, yang mantan Wali Kota Tarakan itu.
Pascainsiden, sekira pukul 08.40 Wita, peserta upacara lantas membubarkan diri, dan upacara pun batal. Insiden itu, terekam jelas melalui kamera ponsel, dan menyebar luas hingga ke wartawan. Ada 2 video masing-masing durasi 1 menit 34 detik dan 1 menit 2 detik.
Kontan, peristiwa itu jadi perbincangan hangat kalangan PNS di Pemprov Kaltara. Di tengarai, aksi sang Wagub, sebagai buntut dari ketidakharmonisan dia dengan Gubernur Kaltara Irianto Lambrie belakangan ini.
"Riak-riak kecil sudah lama dan terakumulasi," kata salah seorang PNS di Pemprov Kaltara, dikonfirmasi merdeka.com, Senin (27/11) malam.
Di tengah masyarakat, dan juga PNS, muncul ketidaksukaan pasangan Irianto dan Udin. "Kalau yang tidak suka dengan pasangan ini pasti bersorak. Kalau yang suka dengn Pak Irianto ya pasti bela pak Irianto," ujar PNS itu
"Begitu pula yang suka dengan Pak Udin. Tapi banyak juga yang menyayangkan kondisi seperti ini," ungkapnya.
Kendati demikian, insiden yang terjadi hingga membatalkan apel HUT Guru, sangat disayangkan. "Kalau saya pribadi sih menyayangkan. Masing-masing punya kelebihan dan kekurangan, mestinya saling melengkapi. Apalagi masih jauh perjalanan pasangan ini," demikan PNS itu mengomentarinya.