Wajah cerah pemudik usai pulang kampung di Stasiun Pasar Senen
Mereka kembali ke Jakarta sambil menenteng kardus berisi oleh-oleh dari kampung halaman.
Raut wajah lelah terlihat dari wajah Ida (45) dan anaknya Siti (15) ketika Kereta Api (KA) Menoreh tiba di Stasiun Pasar Senen, Jakarta Pusat. Perjalanan selama sembilan jam dari Stasiun Semarang Tawang, Jawa Tengah, terasa terbayarkan ketika sampai dengan selamat.
"Alhamdullilah, saya bisa ketemu orang tua saya di Semarang," kata Ida ketika ditemui merdeka.com di Stasiun Senen, Jakarta Pusat, Minggu (10/7).
Sambil membawa kardus besar berisi oleh-oleh untuk keluarga di Jakarta, Ida menceritakan berapa biaya dan pengorbanan sudah dikeluarkan pada lebaran tahun ini. Dia mengakui biaya yang dikeluarkan untuk pulang ke kampung halamannya bisa merogoh kocek lebih dari Rp 3 juta.
"Wah, saya sudah ngeluarin duit lebih dari Rp 3 juta. Beli tiket berangkat ke Semarang saja saya dan anak saya sudah hampir Rp.900 ribu," kata dia sambil menuruni anak tangga Stasiun Senen.
Meski mengeluarkan uang besar, Ida merasa puas karena bisa bertemu orang tuanya. Tidak hanya itu, dia juga merasa aman dan puas dengan fasilitas kereta api. "Puas saja, ke orang tua jadi aman dan nyaman. Sudah bagus fasilitasnya juga sekarang setimpal dengan bayaran tiketnya," ujar dia.
Tidak hanya Ida, tiga pemuda asal Semarang, Maftuh (22), Dwi (22) dan Budi (22) juga mengakui telah mengeluarkan uang lebih. Mereka mengakui rela gelontorkan uang lebih dari Rp 3 juta. Uang itu mereka kumpulkan dari gaji kerja di Jakarta. "Lebih dari Rp 3 juta, itu juga nambah tabungan," kata Dwi yang sedang mencari angkutan umum depan stasiun Senen.
Kemudian, mereka juga mengakui tidak membawa saudara ataupun teman untuk bekerja di Jakarta. "Enggak ah, bikin penuh Jakarta, ada temen saya tapi jangan lah. Udah penuh Jakarta," terangnya.