Wakili Umat Islam, Megawati Jadi Juri Zayed Award for Human Fraternity
Zayed Award for Human Fraternity merupakan inisiatif dari Paus Fransiskus dan Imam Besar Al Azhar, Grand Syaikh Ahmed Tayyeb.
Puncak Zayed Award direncanakan digelar di Abu Dhabi, UEA, pada 4 Februari 2024 mendatang.
- Cerita Megawati di Balik Kesuksesan NU dan Muhammadiyah Raih Anugerah Zayed Award
- Terinspirasi Zayed Award, Muhammadiyah Usul Ada Megawati atau Soekarno Award
- Terima Penghargaan Zayed Award 2024, Muhammadiyah Berkomitmen Jalankan Peran Kemanusiaan
- Peran Megawati dalam Pengusulan NU dan Muhammadiyah Pemenang Zayed Award 2024
Wakili Umat Islam, Megawati Jadi Juri Zayed Award for Human Fraternity
Imam Besar Al Azhar, Grand Syaikh Ahmed Tayyeb menunjuk Megawati Soekarnoputri sebagai juri Zayed Award for Human Fraternity. Megawati mewakili umat Islam.
Duta Besar Indonesia untuk Tunisia, Zuhairi Misrawi mengatakan, Grand Syaikh Ahmed Tayyeb mengakui peran dan jasa Megawati.
Pengakuan Grand Syaikh Ahmed Tayyeb itu disampaikan lewat Sekjen Zayed Award for Human Fraternity, Mohamed Abdelsalam.
"Imam Besar Al Azhar memandang Ibu Megawati Soekarnoputri sebagai sosok yang berjasa besar dalam memperjuangkan kaum perempuan, memimpin negara besar dengan mayoritas penduduknya Muslim,” kata Zuhairi yang akrab disapa Gus Mis, Rabu (20/12).
“Sebab itu, Imam Besar Al Azhar menunjuk Ibu Megawati Soekarnoputri untuk mewakili kalangan Muslim dalam Zayed Award for Human Fraternity pada tahun ini," sambung Gus Mis.
Gus Mis mengaku mendampingi Megawati selama proses rapat-rapat Dewan Juri Zayed Award.
Dia menjelaskan, Zayed Award for Human Fraternity merupakan inisiatif dari Paus Fransiskus dan Imam Besar Al Azhar, Grand Syaikh Ahmed Tayyeb.
Selain melakukan penjurian sejak 16 hingga 19 Desember di Roma, Megawati dan para dewan juri melakukan pertemuan dengan Paus Fransiskus untuk menyampaikan proses penjurian dan pemilihan nominasi para penerima Zayed Award for Human Fraternity.
"Selain bertemu dengan Paus Fransiskus, Ibu Megawati Soekarnoputri dan para dewan juri juga direncanakan untuk melakukan pertemuan dengan Imam Besar Al Azhar, Grand Syaikh Ahmed Tayeb sebagai salah satu inisiator Zayed Award for Human Fraternity,"
kata dia, dilansir dari Antara.
merdeka.com
Gus Mis menambahkan, sebelum rapat Dewan Juri Zayed Award di Roma, para juri telah melakukan rapat secara daring yang terakhir digelar pada 24 November.
Dalam rapat itu ataupun saat offline di Roma, Gus Mis bersama Ketua DPP PDIP Bidang Luar Negeri Ahmad Basarah mendampingi Megawati. Dia menyebut sejumlah rapat di Roma menjadi yang terakhir diadakan Dewan Juri Zayed.
Puncak Zayed Award direncanakan digelar di Abu Dhabi, UEA, pada 4 Februari 2024 mendatang.
Ajang ini digelar untuk mengapresiasi individu dan entitas yang berkontribusi besar terhadap kemajuan peradaban manusia dan hidup berdampingan secara damai.
Zayed Award pertama kali dilaksanakan pada 2019 setelah penandatanganan dokumen persaudaraan manusia yang bersejarah oleh Paus Fransiskus dan Imam Besar Al Azhar Ahmed Al Tayeb di Abu Dhabi, Uni Emirat Arab. Pemenang Zayed Award akan mendapatkan hadiah senilai 1 juta dolar AS.