Warga Bogor dukung KPK, bandingkan ketegasan Jokowi dengan SBY
Mereka menginginkan ketegasan Presiden Jokowi dengan menghentikan pencalonan Budi Gunawan sebagai Kapolri.
Ratusan warga Kota Bogor Jawa Barat membubuhkan tanda tangan di atas kain putih sepanjang 10 meter di Lapangan Sempur, Bogor. Aksi itu dilakukan sebagai dukungan kepada Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK).
Aksi penggalangan dukungan untuk KPK dilakukan oleh LSM Komite Pemantau Legislatif (KOPEL) Indonesia perwakilan Jabodetabek. Dalam dukungannya masyarakat menyampaikan berbagai pesan untuk KPK seperti "Save KPK", "KPK you not alone", ada juga yang menyampaikan "Save Indonesia".
"Kami dukung KPK untuk memberantas korupsi dan koruptor dari Indonesia," kata M Yusuf dari Pelajar Muslim Kota Bogor, seperti dilansir Antara, Minggu (1/2).
Kepala Perwakilan KOPEL Jabodetabek Madjid Bati mengatakan gerakan dukung KPK sebagai bentuk dukungan dari warga Kota Bogor untuk KPK.
"Nanti tanda tangan warga ini akan kita serahkan ke KPK, kita sampaikan warga Kota Bogor mendukung KPK," katanya.
Menurut Madjid, perkembangan terakhir kisruh antara KPK dan Polri terlihat ada upaya kriminalisasi terhadap institusi pemberantas korupsi tersebut. Dikatakannya, melihat dari posisi KPK penangkapan yang dilakukan Polri terhadap salah satu pimpinan KPK BW dan melaporkan pimpinan KPK lainnya adalah bentuk kriminalisasi.
"KOPEL terutama rakyat Indonesia mengharapkan ketegasan dari Presiden Jokowi," katanya.
KOPEL menilai semasa kepemimpinan SBY yang menurut sebagian besar masyarakat tidak tegas, tetapi dalam kasus korupsi, Presiden SBY menunjukkan ketegasannya dengan banyak politikus Partai Demokrat yang menjadi tersangka memilih mundur.
Hal ini berbeda dengan calon Kapolri Komjen Pol Budi Gunawan yang sudah ditetapkan jadi tersangka oleh KPK tetapi tetap ingin dilantik.
"Masyarakat justru menginginkan ketegasan Presiden Jokowi dengan menghentikan pencalonan BG, mencegah kriminalisasi KPK dan SP3 kasus BW," kata Madjid.
Namun lanjut Madjid, ketegasan Presiden yang ditunggu masyarakat tidak kunjung datang, dalam kasus KPK vs Polri, presiden terkesan tidak memiliki komitmen.
"Kita melihat kecenderungan seakan-akan presiden dikendalikan oleh karena itu masyarakat beraksi karena ketidaktegasan presiden. Masyarakat mendukung KPK agar tidak bubar," katanya.
Ia menambahkan, Presiden menjadi tempat mengadu terakhir bagi masyarakat. Karena masyarakat menilai presiden tidak memberikan komitmennya, masyarakat bertindak melindungi KPK dengan aranya.
Aksi menggalang dukungan untuk KPK juga dilakukan KOPEL di wilayah Timur seperti Makassar, NTT, NTB, Papua dan Sulawesi Barat.
"Dukungan yang mengalir dari masyarakat akan disampaikan ke KPK bentuk dukungan warga Kota Bogor bahwa masyarakat tidak tidur, aksi ini bagian dari aksi koalisi masyarakat sipil save KPK," katanya.
Aksi dukungan KPK dimulai sejak pukul 06.00 WIB selama tiga jam berlangsung warga yang sedang beraktifitas olahraga menyempatkan memberikan tanda tangan dukungannya.
Baca juga:
Dukung Komjen Budi Gunawan, cewek-cewek bagi-bagi mawar di HI
Peneliti UGM: Pemerintahan Jokowi rawan tersandera agenda neoliberal
Kuasa hukum Komjen Budi Gunawan serang KPK habis-habisan
PKS soal KPK vs Polri: Jokowi jangan bingung dibisiki kanan-kiri
Kuasa hukum BG: Kita akan buka cara kerja kotor KPK
Kuasa hukum Budi Gunawan sebut surat pemanggilan KPK sampah
-
Apa yang dilakukan Aira Yudhoyono bersama kakeknya, Susilo Bambang Yudhoyono? Mereka menikmati waktu bersama dengan penuh keasyikan, saling memperhatikan berbagai hal di sekitar mereka!
-
Apa yang ditemukan KPK terkait dugaan korupsi Bantuan Presiden? Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) menemukan adanya dugaan korupsi dalam bantuan Presiden saat penanganan Pandemi Covid-19 itu. "Kerugian sementara Rp125 miliar," kata Juru Bicara KPK, Tessa Mahardika, Rabu (26/6).
-
Bagaimana Presiden Jokowi mengenalkan Prabowo Subianto sebagai Presiden Terpilih? Menlu Retno mengatakan bahwa Presiden Jokowi dalam setiap kesempatan dan acara selalu mengenalkan Prabowo Subianto selaku calon presiden terpilih.
-
Siapa yang diperiksa KPK terkait kasus korupsi SYL? Mantan Ketua Ferrari Owners Club Indonesia (FOCI), Hanan Supangkat akhirnya terlihat batang hidungnya ke gedung Merah Putih, Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK), Senin (25/3) kemarin. Dia hadir diperiksa terkait kasus tindak Pidana Pencucian Uang (TPPU) Syahrul Yasin Limpo (SYL).
-
Apa yang dikerjakan oleh Kepolisian Republik Indonesia (Polri) di bawah kepemimpinan Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo yang mendapat pujian dari Wakil Ketua Komisi III DPR Ahmad Sahroni? “Sebagai mitra kerja kepolisian, Komisi III bangga sekali dengan kinerja Polri di bawah kepemimpinan Pak Kapolri Listyo Sigit. Polri tak hanya menjadi lebih humanis, tapi juga jadi jauh lebih inklusif. Kita bisa sebut semuanya, mulai dari kesetaraan gender, kesetaraan akses masuk tanpa pungli, dan kini pemberian kesempatan bagi penyandang disabilitas untuk mengabdi. Terobosan yang luar biasa,” ujar Sahroni dalam keterangannya, Selasa (27/2).
-
Mengapa kasus korupsi Bantuan Presiden diusut oleh KPK? Jadi waktu OTT Juliari itu kan banyak alat bukti yang tidak terkait dengan perkara yang sedang ditangani, diserahkanlah ke penyelidikan," ujar Tessa Mahardika Sugiarto. Dalam prosesnya, kasus itu pun bercabang hingga akhirnya terungkap ada korupsi bantuan Presiden yang kini telah proses penyidikan oleh KPK.