Warga Kediri dicegah datang ke Jakarta untuk Tamasya Al Maidah
Warga Kediri dicegah datang ke Jakarta untuk Tamasya Al Maidah. Polisi juga membuat satgas-satgas guna pengawasan pergerakan Tamasya Al-Maidah dengan melakukan operasi cipta kondisi yang digelar serentak di seluruh wilayah hukum Polres Kediri Kota pada Senin malam (17/4) hingga Selasa dini hari (18/4).
Kapolri Jenderal Tito Karnavian menegaskan tak boleh adanya mobilisasi massa ke tempat pemungutan suara (TPS) saat putaran kedua Pilkada DKI Jakarta 19 April nanti. Menindaklanjuti hal tersebut, Kapolres Kediri Kota AKBP Anthon Haryadi menyatakan bahwa Polres Kediri Kota Siaga I dan siap mengerahkan 1/3 pasukan jika dibutuhkan.
Polisi juga membuat satgas-satgas guna pengawasan pergerakan Tamasya Al-Maidah dengan melakukan operasi cipta kondisi yang digelar serentak di seluruh wilayah hukum Polres Kediri Kota pada Senin malam (17/4) hingga Selasa dini hari (18/4).
Beberapa lokasi yang dilakukan operasi cipta kondisi antisipasi yang digelar pada Senin malam hingga Selasa dini hari (18/4) antara lain di perbatasan Manisrenggo yakni perbatasan antara wilayah Kota dan Kabupaten Kediri sebelah selatan. Wilayah Kota, Mrican, Banyakan dan juga Tarokan yang berbatasan dengan Nganjuk.
Dalam operasi ini polisi juga banyak menemukan pelanggaran terkait kelengkapan surat-surat kendaraan baik roda dua hingga roda empat hingga dilakukan tilang.
Sebelumnya Kapolres Kediri telah melakukan koordinasi dengan tiga pesantren besar di Kediri yakni KH Anwar Iskandar Pengasuh Ponpes Al Amien Rejomulyo Kediri, KH Zaenuddin Djazuli, KH Nurul Huda Djazuli keduanya pengasuh Ponpes Al Falah Ploso Mojo Kediri. Dalam koordinasi tersebut juga dibahas bahwa santri-santri yang diasuh oleh para pengasuh pesantren dipastikan tidak akan berangkat ke Jakarta dalam rangka pilkada putaran ke-2, yang jatuh pada 19 April 2017.