Warga Salatiga keracunan massal saat piknik di Yogya, 16 masih jalani rawat inap
pada Minggu (29/4) sebanyak 98 warga Karangduwet, Kecamatan Tingkir, Kota Salatiga mengadakan piknik ke Yogyakarta. Mereka membawa bekal nasi dus yang dimasak oleh ibu-ibu dan dimakan pada siang atau sore harinya. Nasi dus tersebut disimpan di bagasi bus.
Sebanyak 10 orang masih dirawat di Rumah Sakit Dr Ashmir dan 6 orang di RSUD Kota Salatiga hingga Selasa (1/5) karena keracunan pada Minggu (29/4). Sebelumnya, jumlah korban keracunan mencapai 98 orang.
Kepala Dinas Kesehatan Kota (DKK) Salatiga Siti Zuraidah mengatakan sebagian besar korban yang diopname karena diare lebih dari 10 kali sehingga mengalami dehidrasi, mual, dan muntah.
-
Kapan kemacetan di Jakarta terjadi? Wakil Ketua DPRD DKI Jakarta, Rani Mauliani menerangkan, kemacetan parah di beberapa titik di Jakarta kerap terjadi pada jam berangkat dan pulang kerja.
-
Di mana kemacetan parah di Jakarta sering terjadi? Wakil Ketua DPRD DKI Jakarta, Rani Mauliani menerangkan, kemacetan parah di beberapa titik di Jakarta kerap terjadi pada jam berangkat dan pulang kerja.
-
Apa yang menjadi salah satu solusi untuk kemacetan di Jakarta? Wacana Pembagian Jam Kerja Salah satu ide yang diusulkan Pj Gubernur DKI Jakarta Heru Budi Hartono adalah pembagian jam masuk kerja para pekerja di Jakarta. Menurutnya, cara itu bisa mengurangi kemacetan hingga 30 persen.
-
Dimana saja lokasi kemacetan yang paling parah di Jakarta? Kondisi kemacetan lalu lintas kendaraan pada jam pulang kerja di Jalan Gatot Subroto, Jakarta
-
Kenapa Kemang di Jakarta Selatan dikenal sebagai pusat kuliner? Kemang di Jakarta Selatan telah lama dikenal sebagai pusat kuliner yang tidak pernah berhenti berinovasi.
-
Kapan terjadi kemacetan yang paling parah di Jakarta? Kondisi kemacetan lalu lintas kendaraan pada jam pulang kerja di Jalan Gatot Subroto, Jakarta
"Mereka membutuhkan terapi cairan untuk menggantikan cairan yang hilang," jelasnya saat dihubungi, Selasa (1/5).
Siti mengungkapkan, DKK menurunkan Tim Gerak Cepat yang dikomandoi Dr. Anang untuk memeriksa pasien yang sudah kembali ke rumah. "Mereka yang sudah pulang tetap diperhatikan hingga pulih sepenuhnya," jelasnya.
Disinggung mengenai penyebab keracunan, Siti mengungkapkan saat ini masih dalam pemeriksaan. "Pemeriksaan spesimen saat ini belum keluar," paparnya.
Sebelumnya, pada Minggu (29/4) sebanyak 98 warga Karangduwet, Kecamatan Tingkir, Kota Salatiga mengadakan piknik ke Yogyakarta. Mereka membawa bekal nasi dus yang dimasak oleh ibu-ibu dan dimakan pada siang atau sore harinya. Nasi dus tersebut disimpan di bagasi bus.
Senin (30/4) sekira pukul 03.00, warga mulai mual dan muntah. Pagi harinya warga mulai berdatangan ke Puskesmas Sidorejo Kidul dan dirujuk ke rumah sakit sebanyak 17 orang. Tim TGC Puskesmas Sidorejo Kidul selanjutnya menyusur dari rumah ke rumah warga dan menangani penderita yang bisa ditangani di tempat. Sampel makanan dan muntahan serta feses penderita sudah dikirim ke BLK Semarang untuk diperiksa lebih lanjut.
Baca juga:
Atlet Kejurda jadi korban asap genset saat menginap di Padang
Diduga keracunan, dua warga Tulungagung pingsan di dalam mobil
21 Penyu di Perairan Paloh mati keracunan tar aspal
Kawah Ijen semburkan gas beracun, jalur pendakian ditutup
Satu keluarga keracunan usai konsumsi jamur
Makan sayur dan tahu, 51 santri di Tegal keracunan
Usai santap hidangan di hajatan, 177 warga Garut mual & muntah-muntah