Waspadai upaya kelompok garis keras menyusup gerakan politik Pilpres
Waspadai upaya kelompok garis keras menyusup gerakan politik Pilpres. Kelompok itu dikhawatirkan membaur dengan masyarakat untuk memperluas jaringan dengan memanfaatkan momentum Pilpres mendatang.
Masyarakat diminta mewaspadai gerakan kelompok garis keras termasuk terduga teroris yang menyusup menjelang Pilpres 2019 mendatang. Kelompok itu dikhawatirkan membaur dengan masyarakat untuk memperluas jaringan dengan memanfaatkan momentum Pilpres mendatang.
"Peluang bentrokan bisa dimulai dengan memanfaatkan tagar #2019GantiPresiden. Chaos adalah peluang bagi 'jihadis' untuk mengambil peran, mereka mendambakan chaos di suatu negara," kata Ketua Forum Komunikasi Alumni Afghanistan Indonesia, Ahmad Sajuli, dalam keterangan tertulisnya, Sabtu (8/9).
-
Siapa yang menjadi Presiden dan Wakil Presiden di Pilpres 2019? Berdasarkan rekapitulasi KPU, hasil Pilpres 2019 menunjukkan bahwa pasangan calon 01, Joko Widodo-Ma'ruf Amin, meraih 85.607.362 suara atau 55,50%, sementara pasangan calon 02, Prabowo Subianto-Sandiaga Uno, meraih 68.650.239 suara atau 44,50%.
-
Siapa saja yang ikut dalam Pilpres 2019? Peserta Pilpres 2019 adalah Joko Widodo dan Prabowo Subianto.
-
Dimana Prabowo Subianto kalah dalam Pilpres 2019? Namun sayang, Ia kalah dari pasangan Jokowi-Ma'aruf Amin.
-
Apa yang diraih Partai Gerindra di Pemilu 2019? Pada Pemilu 2019, perolehan suara Partai Gerindra kembali naik, walau tidak signifikan. Partai Gerindra meraih 12,57 persen suara dengan jumlah pemilih 17.594.839 dan berhasil meraih 78 kursi DPR RI.
-
Siapa yang menjadi presiden setelah PDIP menang di pemilu 2019? Seiring dengan kemenangan PDIP, Joko Widodo juga kembali terpilih sebagai presiden Indonesia untuk masa jabatan kedua.
-
Kapan Pemilu 2019 diadakan? Pemilu terakhir yang diselenggarakan di Indonesia adalah pemilu 2019. Pemilu 2019 adalah pemilu serentak yang dilakukan untuk memilih presiden dan wakil presiden, anggota DPR RI, DPRD Provinsi, DPRD Kabupaten Kota, dan DPD.
Dia mengatakan, komunitas anti rezim saat ini telah menemukan komunitasnya dengan kelompok garis keras tersebut. Walau masing-masing punya agenda, tetapi 'jihadis' akan terus memasang mata dan kuping menunggu saat yang ditunggu-tunggu itu yaitu konflik.
"Orientasi umum gerakan 'jihad' saat ini adalah Tamkin yaitu tegaknya Syariat Islam tegak menjadi konstitusi utama," ujar dia.
Sajuli mencontohkan generasi Al-Qaeda di Timur Tengah saat ini. Pergerakannya sangat efektif dan mampu membaur bersama ribuan orang dalam sekali waktu.
"Bergerak dengan memanfaatkan perasaan umat Islam. Cerdas dalam berorganisasi dan rapi. Anggotanya juga disiplin dan inilah salah satu keunggulan yang sebut sebagai generasi baru milenial Al-Qaeda," kata dia.
Contoh lain adalah kelompok ISIS, yang mendapatkan keuntungan dari situasi chaos di sebuah negara. Walau tidak secerdas Alqaeda, keduanya merupakan ancaman bagi eksistensi sebuah negara, terutama negara yang menjunjung tinggi pluralisme dan demokrasi.
"Maka, perlu diwaspadai agar jangan sampai upaya kelompok itu memanfaatkan isu politik justru efektif menjadi provokasi yang akan memecahbelah anak bangsa," tukasnya.
Baca juga:
Ogah diteriaki bajak kader, timses Jokowi hati-hati dekati Pakde Karwo
Prabowo hingga Anies hadiri perayaan ultah ke-66 Djoko Santoso di Cipayung
Timses Jokowi-Ma'ruf harap KPU fasilitasi pertemuan dengan timses Prabowo-Sandi
Erick Thohir ketua kampanye Jokowi-Ma'ruf, Sandiaga pastikan format timses tak diubah
Dekat Sandiaga, Erick Thohir diyakini profesional jadi ketua timses Jokowi-Ma'ruf
Sandiaga: Ketua timses mengerucut ke Djoko Santoso
Jokowi-Ma'ruf dinilai cerdik pilih Erick Thohir jadi ketua timses