Wawali Solo: Jokowi tak layak jadi ketua umum PDIP
"Pak Jokowi memang seorang pekerja keras, namun kalau menjadi ketua kurang pas,” ujar Purnomo.
Wakil Wali Kota Solo, Achmad Purnomo menilai Presiden Joko Widodo (Jokowi) belum layak menjadi calon Ketua Umum Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP). Sosok Jokowi, menurut dia, merupakan seorang yang pekerja keras, namun tidak cocok untuk menjadi calon ketua umum partai.
“Kalau pak Jokowi yang jadi ketua umum, saya rasa kurang pas. Karena masih banyak pekerjaan negara yang harus diselesaikan. Tantangan menjadi seorang calon ketua umum sangat berat. Pak Jokowi memang seorang pekerja keras, namun kalau menjadi ketua kurang pas,” ujar Purnomo, Rabu (25/3).
Ia menegaskan, meski semua kader dan simpatisan PDIP memiliki peluang untuk menjadi seorang calon ketua umum, orang tersebut harus siap dengan segala konsekuensinya. Karena menjadi ketua umum, kata dia, tak semudah yang dibayangkan.
Pernyataan Purnomo tersebut menanggapi hasil survei dari salah satu lembaga survei di Indonesia, yang menyatakan bahwa Jokowi akan didaulat menjadi ketua umum untuk menggantikan Megawati Soekarnoputri. Dalam survei yang melibatkan sekitar 200 juri ini, Jokowi unggul dengan perolehan suara 29,25 %, kemudian disusul Pramono Anung 28,73 %, dan Ganjar Pranowo 19,85 %.
Ditemui terpisah, Ketua Dewan Pimpinan Daerah (DPC) PDI Perjuangan yang juga Wali Kota Solo FX Hadi Rudyatmo mengatakan, kongres di Bali nanti tinggal kembali mengesahkan Megawati Soekarnoputri sebagai ketua umum. Karena Megawati sudah terpilih saat Rakernas beberapa waktu lalu.
“Kita tinggal mengesahkan Bu Mega (Megawati) sebagai ketua umum. Saat rakernas lalu, semua simpatisan dari DPD (Dewan Pimpinan Daerah) sudah sepakat kembali memilih Megawati sebagai ketua umumnya sehingga saat kongres nanti tinggal pengukuhannya saja,” pungkasnya.
Baca juga:
Survei Poltracking, nilai Jokowi tertinggi gantikan Mega pimpin PDIP
Besok, Jokowi ke Prambanan hadiri perayaan Nyepi
Jokowi keluarkan inpres HPP gabah dan beras
Terminal TKI peninggalan Jokowi di Adi Soemarmo bakal dirombak
-
Bagaimana hubungan Jokowi dan PDIP merenggang? Diketahui, hubungan Jokowi dengan partai Pimpinan Megawati Soekarnoputri itu merenggang saat keduanya beda pilihan dalam Pemilihan Presiden (Pilpres) 2024.
-
Apa yang dikatakan Habiburokhman tentang hubungan Jokowi dan PDIP? Habiburokhman menyebut, sejumlah orang yang kalah pada Pemilihan Umum (Pemilu) 2024 sudah move on, usai pesta demokrasi tersebut dianggap berakhir. "Mungkin dari 100 persen sudah 60 persen orang move on. Kemudian juga tahapan kedua hari ke hari misalnya adanya statement dukungan, statement selamat dari kepala-kepala negara penting di dunia itu mungkin membuat sekitar 80 persen orang move on. Terakhir penetapan KPU kemarin mungkin sudah 95 persen orang move on," jelasnya.
-
Apa yang diresmikan oleh Jokowi di Jakarta? Presiden Joko Widodo atau Jokowi meresmikan kantor tetap Federasi Sepak Bola Dunia (FIFA) Asia di Menara Mandiri 2, Jakarta, Jumat (10/11).
-
Mengapa Pak Jokowi diundang ke Apel Kader Partai Gerindra? Bapak Presiden diundang acara Apel Kader Partai Gerindra pada hari Sabtu, 31 Agustus 2024 Pukul 19.00 WIB. Rencana Bapak Presiden akan hadir dan memberi Sambutan
-
Kapan Pasar Jongke diresmikan oleh Presiden Jokowi? Pada Sabtu (27/7), Presiden Jokowi meresmikan Pasar Jongke yang berada di Laweyan, Kota Surakarta.
-
Mengapa Prabowo dikatakan dapat menjembatani hubungan Jokowi dengan PDIP? Wakil Ketua Umum Partai Gerindra Habiburokhman mengatakan, Ketua Umumnya yakni Prabowo Subianto akan menjadi jembatan untuk mengembalikan lagi hubungan Presiden Joko Widodo (Jokowi) dengan Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP). Diketahui, hubungan Jokowi dengan partai Pimpinan Megawati Soekarnoputri itu merenggang saat keduanya beda pilihan dalam Pemilihan Presiden (Pilpres) 2024.