Wiranto: Revolusi mental tekan tumbuhnya radikalisme
Berbagai upaya, Wiranto menambahkan, dilakukan pemerintah dengan sejumlah program yang mendorong pada promosi Islam penengah. Contohnya, sejumlah seminar Islam moderat digelar Indonesia sebagai media promosi moderasi dalam agama.
Menteri Koordinator (Menko) Bidang Politik, Hukum dan Keamanan (Polhukam), Wiranto mengatakan, program revolusi mental mampu menekan tumbuhnya radikalisme dan terorisme di Indonesia.
"Sudah ada hasilnya gerakan revolusi mental itu, meski belum sempurna. Terus diupayakan dengan sebaik mungkin. Upaya yang sudah kami lakukan adalah melawan terorisme dan radikalisme," katanya seperti dilansir dari Antara, Sabtu (27/10).
-
Kapan Wibowo Wirjodiprodjo meninggal? Di akhir hidupnya, Ari dan Ira Wibowo menceritakan bahwa sang ayah pergi dengan tenang, tanpa rasa sakit, dan dikelilingi oleh keluarga tercinta.
-
Bagaimana proses kepergian Wibowo Wirjodiprodjo? Di akhir hidupnya, Ari dan Ira Wibowo menceritakan bahwa sang ayah pergi dengan tenang, tanpa rasa sakit, dan dikelilingi oleh keluarga tercinta.
-
Kapan upacara wisuda purnabakti Kemenkumham diadakan? Dalam periode 1 September 2022 - 1 Agustus 2023 tercatat 1.288 Pegawai pensiun yang tersebar pada Unit Utama, Kantor Wilayah, hingga Unit Pelaksana Teknis Kemenkumham.
-
Siapa Pak Warnoto? Saat ditemui, Pak Warnoto baru pulang dari ladangnya.
-
Kapan KEK Singhasari diresmikan? KEK Singhasari berlokasi di Kabupaten Malang, Jawa Timur, wilayah ini telah ditetapkan sebagai Kawasan Ekonomi Khusus sejak 27 September 2019.
-
Kapan KRT Wiroguno wafat? Wafat pada 1937KRT Wiroguno wafat dan disemayamkan di makam raja-raja Imogiri pada tahun 1937.
Di kesempatan Rembuk Nasional Pekan Kerja Nyata (PKN) Revolusi Mental, dia mengatakan terorisme dan radikalisme mengancam keamanan. Secara berkesinambungan, menurut Wiranto, terorisme dan radikalisme di Indonesia terbilang kecil jika dibandingkan dengan jumlah penduduknya.
Hal berbeda, lanjut dia, terjadi di beberapa negara dengan penduduk yang kecil justru rasio radikalisme lebih besar. Wiranto mengungkapkan, terdapat kesesuaian dari program revolusi mental dengan apa yang pemerintah upayakan yaitu menciptakan stabilitas negara.
Untuk menekan terorisme dan radikalisme, kata dia, harus dilakukan dengan banyak cara, termasuk dengan pendekatan program revolusi mental. Pada muaranya, menurut Wiranto, pemerintah terus mengupayakan stabilitas negara guna mendorong iklim berinvestasi yang baik di Indonesia.
Indonesia saat ini, kata dia, sudah mendapat pengakuan dunia internasional sebagai negara ke-9 di dunia paling aman. Wiranto juga menyinggung soal peran pemerintah dalam mengembalikan citra Islam yang damai sebagai rahmat alam semesta.
Berbagai upaya, Wiranto menambahkan, dilakukan pemerintah dengan sejumlah program yang mendorong pada promosi Islam penengah. Contohnya, sejumlah seminar Islam moderat digelar Indonesia sebagai media promosi moderasi dalam agama.
"Indonesia 'kan Islam yang ramah dan damai'. Harus dikembalikan kepada Islam yang ramah dan damai itu sendiri. Ini juga masuk gerakan Indonesia yang tertib, gerakan Revolusi Mental terus kami upayakan," tutupnya.
Baca juga:
BNPT: Peran pemerintah daerah sangat penting dalam isu radikalisme
Menag minta pesantren bendung penyebaran paham radikalisme
BNPT: Ulama, pendeta, pastor, biksu harus partisipasi atasi radikal
BNPT: Mari sama-sama bangun bangsa, tak ada tempat bagi radikalisme
Survei LSI: Gerakan 212 buka kran peningkatan radikalisme di Indonesia