Yahya Staquf: Santri harus pakai akal tentukan pilihan di Pilpres
Yahya mengajak untuk menghidupkan kembali tradisi intelektual para Santri Nusantara. Seorang santri harus 'sakti' dan berusaha sakti dengan berbagai riyadah agar spiritual jiwanya kokoh.
Santri menjadi rebutan para pasangan yang bertarung dalam Pemilihan Presiden (Pilpres) 2019. Karena itu seorang santri harus menggunakan akalnya dalam menentukan pilihan yang tepat.
Khatib Aam Pengurus Besar Nahdlatul Ulama, KH Yahya Cholil Staquf menilai wajar terjadinya perebutan suara dari kalangan santri. Santri harus dapat menentukan pilihannya dengan pertimbangan-pertimbangan yang masuk akal.
-
Apa tujuan utama di peringatinya Hari Santri Nasional? Hari Santri Nasional digelar dalam rangka memperingati andil para santri dalam memperjuangkan serta mempertahankan kemerdekaan Indonesia.
-
Apa tujuan dirayakannya Hari Santri Nasional? Peringatan ini bertujuan untuk meneladani perjuangan santri zaman dulu dan mengaplikasikan perjuangannya dalam kehidupan sehari-hari.
-
Di mana peringatan Hari Santri Nasional di OKU Timur di gelar? Peringatan Hari Santri Nasional 2023, warga pondok pasantren dan santri di Kabupaten OKU Timur mendapatkan kado terindah dari Bupati OKU Timur Lanosin Kado terindah itu berupa beasiswa bagi santri berprestasi."Program beasiswa santri berprestasi ini akan mulai berlaku 1 Januari 2024," kata Bupati Enos, saat menghadiri peringatan Hari Santri Nasional, di Pasantren Al Ikhsan Desa Sumber Jaya, Kecamatan Belitang II, Kabupaten OKU Timur, Minggu (22/10).
-
Kapan Hari Jamu Nasional diperingati? Hari Jamu Nasional, yang diperingati setiap tanggal 27 Mei, merupakan momen penting untuk merayakan dan mengapresiasi kekayaan warisan budaya Indonesia dalam bentuk jamu.
-
Kapan Hari Perawat Nasional diperingati? Hari Perawat Nasional diperingati setiap tanggal 17 Maret.
-
Apa tema Hari Santri Nasional di tahun 2023? Mengutip laman Kemenag, Hari Santri Nasional 2023 ini mengusung tema “Jihad Santri Jayakan Negeri”.
"Wajar to (jadi rebutan), lihat saja mana yang bisa dipercaya, mana yang lebih masuk akal dan baik kualitasnya. Itu pakai akal, masak santri ngawur, punya otak ya pakai otak. Tidak boleh jadi santri goblok, harus menggunakan otaknya," kata Yahya Cholil Staquf di Universitas Brawijaya Malang, Kamis (18/10).
Karena itu, Yahya mengajak untuk menghidupkan kembali tradisi intelektual para Santri Nusantara. Seorang santri harus 'sakti' dan berusaha sakti dengan berbagai riyadah agar spiritual jiwanya kokoh. Kekuatan rohani yang kokoh membuat orang tidak gampang terombang-ambing dipermainkan siapapun.
"Kita harus menghidupkan kembali tradisi intelektual santri nusantara," katanya.
Santri yang belajar dengan betul tidak akan memainkan dan dipermainkan oleh hoax atau asal copy paste. Harus menggunakan ilmunya dengan suasana tradisi berpikir yang diwariskan.
"Kalau masih ngawur tentu bukan santri namanya. Ikut-ikutan copas tanpa memikirkan, nggak pakai ilmu," tegasnya.
Yahya juga tidak setuju dengan istilah Santri yang seolah-olah hanya milik kalangan Nahdlatul Ulama (NU). Karena santri sendiri milik semua orang, bahkan bukan hanya milik muslim saja. Karena padepokan-padepokan di masa lalu tempat orang 'nyantrik' yang dipimpin oleh resmi atau kyai dan lain sebagainya.
"Itu yang harus dibongkar, santri itu bukan cuma punya NU, seperti yang saya bilang tadi, santri itu soal tradisi intelektual Nusantara, milik semua orang, bahkan bukan hanya milik muslim saja. Asalkan dia menghidupi tradisi itu, elemen intelektual yang digabung elemen spiritual dan etos pergerakan sosial, ya itu santri," katanya.
"Kalau kita bicara tentang bicara peristiwa historis yang menjadi cantolan Hari santri, yaitu peristiwa 10 November, Resolusi Jihad dan sebagainya, itu adalah buah dari tradisi intelektual nusantara itu sendiri," jelasnya.
Kyai-kyai adalah para intelektual dan pemimpim intelektual yang memimpin umat memperjuangkan masa depan. Indonesia memiliki tradisi berpikir yang berkembang di lingkungan pesantren yang berbeda dengan di tempat lain.
"Ini di Indonesia begini di tempat lain banyak yang pinter 'sundul langit' tapi nggak bikin apa-apa. Rakyatnya pendeng (sengsara) yang penting dia masuk surga sendiri sudah selesai," katanya.
Sementara tokoh Muhammadiyah, Yuli Qodri menegaskan perjalanan Muhammadiyah tidak terlepas dari sejarah kehidupan santri. Sehingga istilah santri memang bukan hanya milik kalangan tertentu.
"Santri itu orang Indonesia yang mau merawat Indonesia, atau dengan kata lain mau merawat nusantara. Santri adalah yang ada di sini yang mempertahankan Indonesia. Orang yang tidak mau mempertahankan Indonesia itu bukan santri, suruh pergi dari sini," jelasnya.
Baca juga:
Kubu Jokowi nilai hoaks di Pilpres sudah akut
Sandiaga sebut kerjasama diplomatik dengan Israel lihat kondisi ekonomi Indonesia
Sandiaga: Lapangan kerja dikuasai asing, protein anak berkurang karena harga naik
Sandiaga berencana jadi pembicara ekonomi di salah satu Universitas Singapura
Timses Jokowi petakan pemilih luar negeri, kubu Prabowo pilih fokus dalam negeri