17 Kepala daerah di Jateng dilantik, Ganjar siapkan pesta rakyat
Seluruh kepala daerah diwajibkan membawa khas makanannya masing-masing untuk disajikan kepada rakyat gratis.
17 Kepala daerah yang terdiri dari bupati dan wali kota di Jawa Tengah dijadwalkan bakal dilantik pada Senin 15 Februari besok. Menyambut pelantikan tersebut, Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo akan membuat pesta rakyat di kawasan Simpang Lima, Kota Semarang, Jawa Tengah.
Untuk menggelar pesta rakyat tersebut, Kawasan Simpang Lima Semarang ditutup aksesnya bagi kendaraan. Semua masyarakat dan rakyat Kota Semarang khususnya dan Jateng umumnya yang datang bisa menikmati aneka kuliner secara gratis.
"Berkenaan dengan kesiapan acara pelantikan Bupati, wali kota pada Rabu (17/2) nanti maka disampaikan informasi bahwa pada hari tersebut akan dilaksanakan Pesta Rakyat berupa kuliner dan produk unggulan khas Kabupaten/Kota asal Bupati Walikota untuk dinikmati masyarakat bersama secara gratis," kata Kepala Biro Humas Pemprov Jateng Sinung N Rachmadi kepada merdeka.com Minggu (14/2).
Sinung juga menyampaikan maaf kepada masyarakat Kota Semarang guna acara pesta rakyat tersebut jalan akses menuju ke Simpang Lima Semarang ditutup. Penutupan akan berlangsung mulai Pukul 08.00 WIB sampai Pukul 12.00 WIB selama acara berlangsung.
"Kami sekaligus menyampaikan permohonan maaf kepada masyarakat warga Kota Semarang selaku tuan rumah acara pelantikan Kepala Daerah. Utamanya para pengguna jalan ke arah dan menuju Simpanglima karena pada pukul 08.00 WIB sampai pukul 12.00 WIB akan ditutup. Sebab berpotensi akan terjadi kepadatan lalu lintas di beberapa ruas jalan sebagai konsekuensi pengalihan arus lalu lintas dan mengurangi kenyamanan berlalu lintas untuk sementara waktu," jelasnya.
Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo kepada merdeka.com menyatakan, dalam waktu tiga hari ini memang Pemprov Jateng sedang menyiapkan acara pesta rakyat tersebut. "Tanggal 17, lagi disiapkan. Tergantung cuaca nanti. Saya ingin di Simpang Lima," terang Ganjar.
Ganjar mengajak kepada masyarakat Kota Semarang untuk ikut terlibat dalam pesta rakyat tersebut. Baginya, pesta rakyat itu merupakan hasil Pilkada beberapa bulan yang berlangsung secara serentak. Sehingga rakyat berhak untuk ikut menikmati kemenangan dengan terpilihnya 17 kepala daerah yang telah mereka pilih.
"Rakyat bisa nonton. Dari daerah-daerah mereka yang membawa kuliner-kulinernya. Kemudian rakyat ramai-ramai ikut melihat dan menikmati gitu lho. Jadi keren," ungkapnya.
Soal apakah acara pesta rakyat itu dikhawatirkan tidak akan merusak taman di sekitar Kawasan Simpang Lima, Ganjar malah justru ingin menguji. Terutama menguji sampai dimana kepedulian bersama terhadap keindahan dan kebersihan taman di sekitar Kawasan Simpang Lima Kota Semarang itu.
"Itu mesti kita uji, apakah kita bisa bareng-bareng merawat Simpang Lima. Kalau kita punya hati, kita punya perasaan terhadap taman kota maka dia akan lewat jalan," ujarnya.
Jika usai acara taman di sekitar Simpang Lima rusak, maka dirinya bisa menilai sejauh mana kepedulian masyarakat bersama terhadap keberadaan taman itu. Bahkan, Ganjar mempersilakan jika ada taman rusak media berhak untuk memberitakan dan menyampaikan otokritiknya.
"Kita uji! Kita uji! Jadi kalau tamannya rusak, kita uji! Oh ternyata perilaku kita tidak mendukung. Ngunu (Begitu). Nanti sampeyan (anda/wartawan) beritakan kalau tamannya rusak," pungkas Ganjar.
Dari sebanyak 21 bupati dan wali kota di Jateng yang ikut Pilkada serentak beberapa waktu lalu, sebanyak 17 bupati/wali kota di antaranya akan dilantik. Sementara empat bupati dan wali kota sisanya di antaranya Grobogan, Demak, Kabupaten Pekalongan dan Sragen ditunda, karena masih berperkara di Mahkamah Konstitusi (MK).