2 Menteri Jokowi sibuk urus politik, Fadli Zon sarankan segera reshuffle
2 Menteri Jokowi sibuk urus politik, Fadli Zon sarankan segera reshuffle. Menteri Perindustrian Airlangga Hartarto telah terpilih sebagai Ketua Umum Partai Golkar menggantikan tersangka kasus e-KTP Setya Novanto. Sedangkan Menteri Sosial Khofifah Indar Parawansa mau maju Pilgub Jatim.
Pelaksana Tugas (Plt) Ketua DPR Fadli Zon menyarankan Presiden Joko Widodo (Jokowi) untuk melakukan reshuffle kabinet. Sebab beberapa menteri seperti Menteri Sosial Khofifah Indar Parawansa yang ingin maju Pilgub Jawa Timur dan Menteri Perindustrian, Airlangga Hartarto yang akan menjabat sebagai Ketua Umum Partai Golkar.
"Logikanya kalau ada kekosongan (posisi menteri) berarti ada reshuffle, ada posisi baru untuk menteri-menteri tersebut," kata Fadli di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta Pusat, Kamis (14/12).
"Tapi saya kira lebih bagus langsung ada penggantinya," sambungnya.
Namun ia menyerahkan sepenuhnya pada keputusan Presiden Jokowi untuk mekanisme pengisian kursi menteri itu. Baik melakukan pergantian ataupun melalui pengambil alihan jabatan secara sementara.
"Itu terserah pada Presiden apa langsung akan diganti atau dijabat menteri yang lain dulu sementara itu terserah Presiden," ucapnya.
Untuk diketahui, Menteri Perindustrian Airlangga Hartarto telah terpilih sebagai Ketua Umum Partai Golkar menggantikan tersangka kasus e-KTP Setya Novanto. Sedangkan Menteri Sosial Khofifah Indar Parawansa bersama Bupati Trenggalek Emil Dardak telah mendapat rekomendasi dari Golkar dan Demokrat untuk maju Pilgub Jatim.
Baca juga:
Peneliti LSI Denny JA: Airlangga harus mundur dari Menperin
Survei LSI Denny JA: Golkar tak akan pecah pasca munaslub
LSI Denny JA soal Ketum Golkar: Airlangga 51,6 persen dan Idrus Marham 16,3 persen
Survei LSI Denny JA: Kasus Novanto ancam Golkar merosot ke peringkat 3 dan 4 di 2019
LSI Denny JA: Golkar terancam jadi 'penyanyi latar' pada Pilpres 2019
Cegah elektabilitas terus turun, Golkar disarankan rumuskan branding baru
Airlangga jadi ketum Golkar, Ridwan Kamil harap rekomendasi cagub tak berubah
-
Bagaimana Airlangga Hartarto mengelola potensi konflik di dalam Partai Golkar? Lanjut Dedi, Airlangga juga mampu merawat infrastruktur partai dengan mengelola potensi konflik yang baik.
-
Bagaimana Airlangga Hartarto menjadi Ketua Umum Golkar? Airlangga Hartarto menjadi Ketua Umum Partai Golkar ke-11 sejak pertama kali dipimpin Djuhartono tahun 1964.
-
Apa yang diklaim Airlangga sebagai pencapaian Partai Golkar? "Dengan demikian Partai Golkar mengalami kenaikan dan dengan Partai Golkar mengalami kenaikan, Partai Golkar juga yang mendukung Pak Prabowo dan Mas Gibran bisa berkontribusi kepada kemenangan Bapak Prabowo Subianto dan Mas Gibran Rakabuming Raka," tutup Airlangga.
-
Kapan Airlangga menyampaikan klaim dukungan Partai Golkar untuk Prabowo-Gibran? Hal itu disampaikan Airlangga dalam acara buka puasa bersama jajaran Partai Golkar dengan Prabowo-Gibran, di Kantor DPP Partai Golkar, Jakarta, Jumat (29/3).
-
Apa alasan Nurdin Halid menilai Airlangga Hartarto layak memimpin Golkar? "Sangat layak, Erlangga memimpin Golkar," ujarnya kepada wartawan, Rabu (3/4). Nurdin mengaku di Pemilu 2024, Golkar perolehan kursi di DPR RI meningkat menjadi 102. Padahal di Pemilu 2019, Golkar hanya meraih 85 kursi. "Dari 85 kursi menjadi 102, itu tidak mudah. Sangat layak (memimpin kembali Golkar)," tuturnnya.
-
Siapa yang menyampaikan keinginan aklamasi untuk Airlangga Hartarto dalam memimpin Golkar? Untuk informasi, kabar adanya keinginan aklamasi dari DPD I dalam penunjukkan Airlangga kembali memimpin Partai Golkar disampaikan Sekretaris Jenderal DPP Partai Golkar Lodewijk F. Paulus.