2.611 Relawan diturunkan pantau pelaksanaan Pilpres
JPPR juga bakal memantau kampanye-kampanye terselubung. Termasuk mengenai intimidasi dari kedua kubu capres.
Pelaksanaan pemilu presiden dan wakil presiden tinggal dua Minggu lagi. Jaringan Pendidikan Pemilih untuk Rakyat (JPPR) bakal berperan aktif dalam proses demokrasi hajatan lima tahunan ini.
"Kita akan pantau tahapan Pilpres baik pra, hari-H dan paska pemungutan suara di 145 Kabupaten/Kota di 25 Propinsi dengan 2611 relawan," ujar Deputi JPRR, Maskurudin di Kantor Bawaslu, Jakarta, Senin (23/6).
Dalam hal ini, kata dia, pihaknya bakal mengerahkan sebanyak 2.611 relawan JPPR untuk memantau tahapan Pilpres. Dengan tujuan proses penyelenggaraan Pilpres lebih berkualitas.
Adapun fokus pemantauan JPPR, jelas Maskurudin adalah mengenai data pemilih, logistik, politik uang, kampanye terselubung, integritas, intimidasi, dan pemantauan akses serta rekapitulasi suara.
"Kami akan melakukan pemantauan terhadap kualitas data pemilih Pilpres dengan memeriksa apakah masih terdapat pemilih yang tidak berhak memilih di DPT, lalu apakah terdapat masyarakat pemilih yang mempunyai hak pilih tetapi tidak terdaftar di DPT. Lalu memantau terhadap transparansi data pemilih," jelas Maskurudin.
"Kami memantau terhadap praktik-praktik yang mempengaruhi pemilih dengan cara pemberian uang dan barang menjelang dan saat pemungutan suara," lanjutnya.
Kemudian, tambah dia, pihaknya juga bakal memantau kampanye-kampanye terselubung. Baik itu mengenai intimidasi dari kedua kubu capres dan cawapres untuk meraup perolehan suara.
"Melakukan pemantauan tentang adanya tindakan intimidasi baik verbal maupun tindakan yang terjadi saat pemungutan dan penghitungan suara berlangsung di sekitar TPS," tutupnya.