4 Alasan Ahok keluar dari Gerindra
Ahok mengaku sudah membuat surat pengunduran diri dan akan dikirim ke DPP Gerindra hari ini.
Wakil Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) memutuskan mundur dari Partai Gerindra. Ahok mengaku sudah membuat surat pengunduran diri dan akan dikirim ke DPP Gerindra hari ini.
"Makanya saya juga akan menyiapkan surat untuk mengajukan berhenti sebagai kader Partai Gerindra. Saya lagi siapkan hari ini surat pengunduran diri untuk keluar," kata Ahok saat ditemui di Balai Kota DKI Jakarta, Rabu (10/9).
Meski menyatakan keluar dari Gerindra, Ahok tak akan bergabung dengan Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP). Ahok mengaku tak akan masuk parpol hingga akhir jabatan di DKI.
"Saya tidak akan masuk ke PDIP," tegas Ahok.
Ahok memiliki sejumlah alasan untuk keluar dari Gerindra. Berikut seperti dirangkum merdeka.com.
-
Bagaimana Ahok terlihat dalam fotonya saat kuliah? Tampak pada foto, Ahok tengah bergaya bersama teman-temannya saat awal masa kuliah di Trisakti.
-
Bagaimana Ahok memulai karier politiknya? Ia memulai karier politiknya sebagai anggota DPRD DKI Jakarta setelah terpilih pada tahun 2004.
-
Kenapa Ahok merasa prihatin dengan nasib generasi muda? Ahok pun merasa prihatin dengan nasib generasi muda di masa mendatang.
-
Apa tanggapan Habiburokhman mengenai dukungan Ahok terhadap Ganjar? Wakil Ketua Tim Kampanye Nasional (TKN) Prabowo-Gibran Habiburokhman menilai dukungan Ahok terhadap Ganjar terlalu kecil dan tidak mempengaruhi suara. "Itu menurut saya too little too late, atau bahkan enggak ngaruh sama sekali," ujar Habiburokhman di Media Center TKN, Jakarta Selatan, Senin (5/2).
-
Apa yang ingin ditampilkan film tentang Ahok? Dalam cerita ini, kita akan melihat bagaimana Ahok menjadi sosok yang kita kenal sekarang dan hubungannya dengan ayahnya, Kim Nam, seorang pengusaha tambang di Belitung Timur.
-
Apa yang dirayakan oleh Ahok dan Puput? Ahok dan Puput merayakan ulang tahun putri mereka dengan acara yang sederhana, namun dekorasi berwarna pink berhasil menciptakan atmosfer yang penuh semangat.
Ahok tak setuju usul Gerindra kepala daerah dipilih DPRD
Ahok tak setuju dengan kemauan Gerindra soal kepala daerah dipilih oleh DPRD. Menurut Ahok jika dipilih DPRD, kepala daerah bertanggungjawab kepada DPRD bukan rakyat langsung.
Menurutnya, pemilihan langsung oleh rakyat dan melalui DPRD berbeda. Sebab, melalui pemilihan langsung semua orang memiliki kesempatan untuk menjadi kepala daerah.
"Kesempatan orang jujur ada kesempatan terpilih asal rekam jejak. (Kalau pemilihan lewat DPRD) Kami dipilih karena rekam jejak kami di DPRD. Jokowi juga sama, tak akan terpilih wali kota Solo kalau lewat DPRD," kata Ahok saat ditemui di Balai Kota DKI Jakarta, Rabu (10/9).
Ahok nilai Gerindra sudah tak sejalan dengan perjuangannya
Keputusan Ahok sudah bulat untuk keluar dari Gerindra. Ahok tak sepakat dengan sikap partai besutan Prabowo Subianto itu yang mau agar kepala daerah dipilih melalui DPRD.
Ahok mengaku akan mengirimkan surat pengunduran diri ke DPP Gerindra. Ahok menilai Gerindra sudah tak lagi sesuai dengan perjuangannya.
"Ya hari ini saya akan siapkan suratnya kirim ke DPP (Gerindra) untuk nyatakan keluar dari partai Gerindra. Karena bagi saya partai Gerindra sudah tidak sesuai dengan perjuangan saya untuk memberikan rakyat sebuah pilihan terbaik," kata Ahok saat ditemui di Balai Kota DKI Jakarta, Rabu (10/9).
Ahok sudah tak bisa menaati keputusan Gerindra
Ahok menyatakan sebagai kader partai memang sepatutnya mentaati keputusan partai. Karena merasa berseberangan dengan keputusan partai, Ahok lantas siap mundur sebagai konsekuensi.
"Sekarang begitu sampai posisi hari ini, bagi saya sebagai anggota partai dalam AD/ART Anda harus taat kepada seluruh keputusan parpol. Kalau Anda tidak bisa mentaati keputusan parpol ya Anda harus keluar. Itu konsekuensi dari politik. Bagi saya, secara nurani saya untuk apa saya ada di parpol. Kalau dipilih DPRD tiap tahun kita harus tanggung jawab sama DPRD," kata Ahok saat ditemui di Balai Kota DKI Jakarta, Rabu (10/9).
"Dulu kenapa tertarik masuk Gerindra, karena ini kesempatan bahwa pilihan rakyat dan DPRD itu beda. Kesempatan orang jujur ada kesempatan terpilih asal rekam jejak. Kami dipilih karena rekam jejak kami di DPRD kan," jelasnya.
Ahok sebut Gerindra langgar perjanjian
Ahok membantah dirinya tidak tahu berterima kasih pada Partai Gerindra. Seperti diketahui, Ahok menjadi wagub DKI setelah dicalonkan oleh Partai Gerindra bersama PDIP.
"Jadi kalau bilang enggak terima kasih, saya sudah kampanye buat semua kok. Saya enggak akan bertahan di Gerindra kalau Anda enggak ubah konsekuensi Anda. Anda yang melanggar perjanjian dengan saya," kata Ahok di Balai Kota Jakarta, Rabu (10/9).
Ahok mengatakan arah politik Partai Gerindra sudah tak sejalan dengan dirinya. "Dulu Anda mengiming-iming saya, kita harus jadi model di Jakarta, model bahwa masih ada pejabat publik yang jujur dan kerja keras dari pagi sampai malam dan tidak korupsi," ujarnya.
Dia tidak ingin koalisi yang dibangun oleh Partai Gerindra untuk mengejar jabatan termasuk rencana koalisi Merah Putih satu suara soal RUU Pilkada. "Kita tidak mau koalisi hanya untuk kepentingan mau dapatin jabatan. Kami ini mau kerja," katanya.