4 Alasan Jokowi Mencari Menteri Muda Berusia 20-30 Tahun
Jokowi akan memilih calon menteri muda yang mampu mengeksekusi program kerja pemerintah. Hal ini supaya semua pekerjaan cepat terealisasikan agar bisa dinikmati rakyat.
Presiden Jokowi tengah mencari calon menteri yang akan mengisi Kabinet Kerja Jilid II. Dalam berbagai kesempatan Jokowi mengisyaratkan jika pada periode kedua pemerintahannya bakal diisi oleh anak-anak muda berusia 20-30 tahun. Meski banyak yang khawatir calon menteri muda tak berpengalaman, namun Jokowi menegaskan itu bukan persoalan besar. Mereka bakal dibantu oleh para menteri koordinator yang pengalamannya tak diragukan lagi.
"Kan menteri bolehlah yang umur 20-25 tahun kan juga enggak apa-apa. Atau yang 25-30. Biar yang muda-muda bisa belajar kepemimpinan negara. Mungkin yang banyak 30-40. Tapi yang muda seperti yang 25-30, kenapa tidak sih," kata Jokowi beberapa waktu lalu.
-
Apa yang terjadi di Bukber Kabinet Jokowi? Bukber Kabinet Jokowi Tak Dihadiri Semua Menteri 01 & 03, Sri Mulyani: Sangat Terbatas
-
Apa yang mungkin diberikan Jokowi untuk Kabinet Prabowo? Tak hanya memberikan pendapat, mantan Wali Kota Solo tersebut juga bisa memberikan usulan nama untuk kabinet mendatang.
-
Bagaimana Presiden Jokowi saat ini? Presiden Jokowi fokus bekerja untuk menuntaskan agenda pemerintahan dan pembangunan sampai akhir masa jabaotan 20 Oktober 2024," kata Ari kepada wartawan, Senin (25/3).
-
Apa yang diresmikan oleh Jokowi di Jakarta? Presiden Joko Widodo atau Jokowi meresmikan kantor tetap Federasi Sepak Bola Dunia (FIFA) Asia di Menara Mandiri 2, Jakarta, Jumat (10/11).
-
Siapa yang menggugat Presiden Jokowi? Gugatan itu dilayangkan Tim Pembela Demokrasi Indonesia (TPDI) melayangkan gugatan terhadap Presiden Joko Widodo (Jokowi) ke Pengadilan Tata Usaha Negara (PTUN).
-
Kapan Prabowo bertemu Jokowi? Presiden terpilih Prabowo Subianto bertemu dengan Presiden Joko Widodo (Jokowi) di Istana kepresidenan, Jakarta, Senin (8/7) siang.
Jokowi memiliki alasan kuat menginginkan menteri muda dalam kabinetnya. Apa alasannya? Berikut ulasannya:
Mampu Eksekusi Program
Pada periode kedua, Presiden Joko Widodo (Jokowi) akan memberi kesempatan kepada anak muda untuk bisa bergabung di pemerintahannya. Jokowi akan memilih calon menteri muda yang mampu mengeksekusi program kerja pemerintah. Hal ini supaya semua pekerjaan cepat terealisasikan agar bisa dinikmati rakyat.
"Sudah saya sampaikan bolak-balik, (calon menteri harus) mampu mengeksekusi dari program-program yang ada, kemampuan eksekutor itu yang paling penting," ungkapnya di Hotel Ritz Carlton Mega Kuningan, Jakarta, Minggu (26/5).
Ahli Manajerial
Presiden Jokowi menginginkan menteri Kabinet Kerja II memiliki keahlian manajerial yang baik. Berbekal keahlian manajerial, Jokowi yakin Kabinet Kerja II bisa mengatasi persoalan baik di tingkat nasional maupun regional. Oleh karena itu, Jokowi ingin di periode kedua ini diisi anak muda yang punya manajerial yang baik.
"Yang lain-lain memiliki integritas, memiliki kapabilitas. Tetapi yang paling penting adalah mampu mengeksekusi, memiliki kemampuan manajerial yang baik, dua hal yang penting itu," ujarnya.
Mampu Ikuti Perubahan Zaman
Presiden Jokowi memiliki banyak alasan soal rencana menggaet anak muda dalam pemerintahannya mendatang. Salah satu alasannya yaitu mampu mengikuti perubahan zaman. Menurut Jokowi calon menteri muda ini akan lebih memahami apapun tentang segala informasi yang berkembang pada era sekarang dan mendatang.
"Sekarang ini dan ke depan, diperlukan orang-orang yang dinamis, fleksibel. Mampu mengikuti perubahan zaman yang sangat cepat," kata Jokowi dalam tayangan Kompas TV, beberapa waktu lalu.
Energik
Energik, salah satu alasan Presiden Jokowi bakal memilih menteri dari kalangan anak muda. Menurut Jokowi, dengan modal energik para calon menteri muda mampu bekerja dengan cepat. Hingga saat ini sejumlah nama calon menteri muda santer terdengar. Namun belum satu pun disebutkan Jokowi.
"Energik dan itu ada di anak-anak muda," kata Jokowi dalam tayangan Kompas TV, beberapa waktu lalu.