4 Janji manis Jokowi-JK bagi kursi menteri buat Koalisi Prabowo
Peluang partai dari Koalisi Merah Putih berpeluang bergabung di pemerintahan Jokowi-JK.
Presiden terpilih Joko Widodo telah menetapkan postur kabinetnya pada masa pemerintahan lima tahun mendatang. Jumlahnya mencapai 34 menteri di mana 18 di antaranya akan diisi kalangan profesional dan sisanya profesional partai.
Keberadaan profesional partai ini seakan menjadi daya tawar bagi pasangan Jokowi-JK agar partai yang tergabung dalam Koalisi Merah Putih bergabung dalam pemerintahannya. Bahkan, sinyalemen kuat datang langsung dari Jusuf Kalla.
"Nanti diatur, masa kalau namanya diatur harus dibilangin," kata JK usai bertemu Surya Paloh di DPP NasDem, Kamis (25/9) sore.
Hal serupa juga beberapa kali terucap dari Jokowi, di mana posisi menteri dalam kabinetnya terbuka buat kader dari partai Koalisi Merah Putih. Keterbukaan ini diberikan mengingat koalisi yang mengusung Prabowo Subianto menjadi presiden itu sempat rapuh.
Berikut 4 janji manis Jokowi-JK bagi kursi menteri buat Koalisi Prabowo:
-
Apa yang terjadi di Bukber Kabinet Jokowi? Bukber Kabinet Jokowi Tak Dihadiri Semua Menteri 01 & 03, Sri Mulyani: Sangat Terbatas
-
Apa yang diresmikan oleh Jokowi di Jakarta? Presiden Joko Widodo atau Jokowi meresmikan kantor tetap Federasi Sepak Bola Dunia (FIFA) Asia di Menara Mandiri 2, Jakarta, Jumat (10/11).
-
Apa yang mungkin diberikan Jokowi untuk Kabinet Prabowo? Tak hanya memberikan pendapat, mantan Wali Kota Solo tersebut juga bisa memberikan usulan nama untuk kabinet mendatang.
-
Bagaimana Presiden Jokowi saat ini? Presiden Jokowi fokus bekerja untuk menuntaskan agenda pemerintahan dan pembangunan sampai akhir masa jabaotan 20 Oktober 2024," kata Ari kepada wartawan, Senin (25/3).
-
Siapa yang menggugat Presiden Jokowi? Gugatan itu dilayangkan Tim Pembela Demokrasi Indonesia (TPDI) melayangkan gugatan terhadap Presiden Joko Widodo (Jokowi) ke Pengadilan Tata Usaha Negara (PTUN).
-
Apa yang dilakukan Presiden Jokowi pada hari Jumat, 8 Desember? Presiden Joko Widodo (Jokowi) menerima surat kepercayaan dari 10 duta besar luar biasa dan berkuasa penuh (LBBP) negara-negara sahabat.
Bermula dari retaknya Koalisi Merah Putih
Presiden terpilih Joko Widodo yakin partai yang tergabung dalam Koalisi Merah Putih tidak akan bertahan lama. Menurutnya, dalam politik tidak ada koalisi permanen.
"Koalisi permanen itu enggak ada dalam politik. Harus ngomong realitas politik," kata Jokowi di rumah dinasnya Jalan Taman Suropati, Menteng, Jakarta Pusat, Sabtu (20/9).
Salah satunya soal RUU Pilkada. Jokowi yakin, partai yang tergabung dalam Koalisi Merah Putih tidak kompak soal RUU tersebut. Terutama menyikapi pilkada langsung.
"Ya kan pemerintah sudah memberikan dukungan itu kan bisa. Demokrat juga memberikan dukungan dihitung kan bisa," ujarnya.
Belakangan ini santer terdengar bahwa Partai Amanat Nasional (PAN) dan Partai Persatuan Pembangunan (PPP) akan berlabuh ke kubu Jokowi. Apalagi dalam Rakernas ke-IV PDIP di Jawa Tengah, beberapa elite PAN dan PPP hadir. Di antaranya Wakil Ketua Umum PAN Drajad Wibowo dan Plt Ketua Umum PPP Emron Pangkapi.
Jokowi menegaskan, lobi kepada PAN dan PPP masih dalam proses. "Sekarang masih proses. Ditunggu minggu ini," ujar Jokowi.
Buka pintu buat Koalisi Merah Putih
Presiden terpilih Joko Widodo (Jokowi) mengatakan tidak menutup peluang kader partai Koalisi Merah Putih untuk masuk dalam kabinetnya. Karena dia telah menetapkan 16 kursi menteri diberikan untuk profesional yang berasal dari menteri.
"Kalau ditanya ada kemungkinan, ya ada," kata Jokowi di Balai Kota DKI Jakarta, Selasa (16/9).
Jokowi membantah kabar adanya pembagian kursi menteri lima untuk PDI Perjuangan, tiga untuk PKB, tiga untuk NasDem, dua untuk Hanura, satu menteri untuk PKPI dan dua menteri untuk partai koalisi merah putih yang bergabung dengannya. Karena dirinya menginginkan kabinet yang kuat dan menegakkan sistem presidensial.
"Hitungan dari mana? Lah kan itungan kamu! Ya nanti kalau sudah keluarkan kamu baru ngerti. Ya kan sudah saya sampaikan kami ingin perkuat sistem presidensial," tegas Jokowi.
Mantan wali kota Solo ini menegaskan, sejak awal dirinya tidak pernah menutup pintu koalisi terhadap partai yang tergabung dalam Koalisi Merah Putih. Jokowi mengatakan, komposisi 16 menteri untuk profesional dari partai baru dapat dibuktikan kinerjanya setelah dilantik. "Ya nanti dilihat. Ya kalau sudah keluarkan bisa kamu lihat," ujarnya.
Terbuka jika mau bergabung
Presiden terpilih sekaligus kader PDI Perjuangan Joko Widodo (Jokowi) angkat bicara soal kehadiran petinggi PPP dan PAN dalam pembukaan rakernas partainya di Semarang, Jawa Tengah, hari ini. Menurut Jokowi, pihaknya terbuka untuk sama-sama bekerja membangun bangsa.
"Sejak awal kita sampaikan kita terbuka, gotong royong kerja sama tapi juga harus dilihat ini ada ideologinya, kita memimpin ada ideologinya sehingga kesamaan ideologi itu," kata Jokowi dalam jumpa pers usai pembukaan Rakernas IV PDI Perjuangan di Marina Convention Center, Semarang, Jawa Tengah, Jumat (19/9).
Ditanya apakah akan memberikan kursi menteri jika PPP dan PAN mau bergabung, Jokowi berkelakar, "Tadi kan ada kursi."
Setelah itu, Jokowi kemudian memberikan jawaban serius. "Kita ini sekarang (sedang membahas) masalah berkaitan dengan arsitektur kabinet, masih berbicara masalah itu, belum berbicara siapa yang duduk di situ," ujar Jokowi yang mengenakan pakaian merah khas PDIP.
"Nanti pelan pelan akan diisi, diisi, diisi, kan masih sampai tanggal 20 Oktober masih lama," kata Jokowi.
Sinyal JK buat Koalisi Merah Putih
Wakil Presiden terpilih Jusuf Kalla memberikan sinyal ada jatah kursi bagi Koalisi Merah Putih yang ingin gabung sebelum pelantikan dirinya bersama Presiden terpilih Joko Widodo pada 20 Oktober mendatang. Namun, JK tidak menjelaskan detail jatah kursi tersebut.
"Nanti diatur, masa kalau namanya diatur harus dibilangin," kata JK usai bertemu Surya Paloh di DPP NasDem, Kamis (25/9)
Namun, meski bakal ada jatah untuk Koalisi Merah Putih yang bergabung, JK menegaskan tidak akan mengubah komposisi menteri 18 profesional dan 16 dari parpol.
"Tidak. Tetap saja profesional murni mayoritas," tuturnya.