4 Ketum Parpol Pendukung Jokowi Tegaskan Solid, Tak Berebut Kekuasaan
4 Ketua Umum partai politik pendukung Jokowi-Ma'ruf, yakni NasDem, Golkar, PKB, dan PPP berkumpul bersama. Mereka menekankan soal soliditas parpol di koalisi pemenang Pilpres 2019. Plt Ketum PPP Suharso memberi sinyal, isunya partai oposisi masuk ke koalisi, dan pimpinan MPR, membuat adanya gesekan di internal.
4 Ketua Umum partai politik pendukung Jokowi-Ma'ruf, yakni NasDem, Golkar, PKB, dan PPP berkumpul bersama. Mereka menekankan soal soliditas parpol di koalisi pemenang Pilpres 2019.
Plt Ketum PPP Suharso Monoarfa memberi sinyal, isunya partai oposisi masuk ke koalisi, dan pimpinan MPR, membuat adanya gesekan di internal koalisi.
-
Kenapa Partai Golkar didirikan? Partai Golkar bermula dengan berdirinya Sekber Golkar di masa-masa akhir pemerintahan Presiden Soekarno. Tepatnya tahun 1964 oleh Angkatan Darat digunakan untuk menandingi pengaruh Partai Komunis Indonesia dalam kehidupan politik.
-
Kapan Partai Golkar didirikan? Partai Golkar bermula dengan berdirinya Sekber Golkar di masa-masa akhir pemerintahan Presiden Soekarno. Tepatnya tahun 1964 oleh Angkatan Darat digunakan untuk menandingi pengaruh Partai Komunis Indonesia dalam kehidupan politik.
-
Bagaimana PNM memberdayakan nasabah? PNM bekerja untuk pemberdayaan nasabah melalui pembiayaan dan pendampingan. Pembiayaan dan pendampingan merupakan dua sisi mata uang yang tidak boleh dipisahkan satu dengan lainnya.
-
Bagaimana Golkar melihat dukungan NasDem terhadap pemerintahan Prabowo-Gibran? "Saya kira Pak Prabowo pasti sudah punya rumusan sendiri yang itu sudah rumusan, itu sudah muncul pembicaraan antara ketua umum partai politik terutama yang di Koalisi Indonesia Maju," kata Doli, saat diwawancarai di Kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta, Kamis (25/4).
-
Kapan Partai Demokrat dideklarasikan? Selanjutnya pada tanggal 17 Oktober 2002 di Jakarta Hilton Convention Center (JHCC), Partai Demokrat dideklarasikan.
-
Apa yang dilakukan Partai Golkar dalam Pilpres 2024? Presiden terpilih periode 2024-2029 sekaligus Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto, mengucapkan terima kasih kepada Partai Golkar atas kerja keras memenangkan Prabowo-Gibran di Pilpres 2024. Dia menyebut, Partai Golkar telah bekerja keras.
"Kami bersyukur kalau selama ini hanya ada perang kata-kata di antara kami sendiri yang berempat ini, terutama kader-kader kami yang hebat-hebat itu. Tapi ternyata dengan bertemunya kami berempat ini, ternyata tunningnya itu sama semua. Semua itu untuk mempererat dan memperkuat konsolidasi dan soliditas koalisi," kata Suharso di kantor DPP NasDem, Jakarta, Senin (22/7).
Senada, Muhaimin Iskandar atau Cak Imin, ada info yang sengaja atau tidak sengaja dimunculkan, membuat koalisi terganggu.
"Jangan sampai gara-gara berita muncul sengaja tidak sengaja koalisi di antara kita menjadi terganggu. Hari ini Saya sama Pak Harso misalnya diaduk-adu. Seolah-olah rebutan apa gitu. Padahal enggak ada sama sekali. Sama sekali tidak ada rebutan antara pak Harso, PKB atau anggota semua anggota koalisi. Semua bersatu. Soliditas dalam koalisi pemerintahan Jokowi dalam lima tahun ke depan akan terus kami jaga," kata Cak Imin.
"Bahkan ego masing-masing partai akan dinomorduakan yang penting kebersamaan, kalau saling menguatkan tidak akan terganggu sehingga produktivitas koalisi semakin meningkat," lanjut dia.
Dia menuturkan, ke depan semuanya akan duduk bersama untuk membahas masalah yang ada.
"Insyaallah kita akan bersepakat bersama-sama mendiskusikan dulu. Karena kita ingin koalisi yang ada, yang sudah lama bersama-sama, yang penting jadi prioritas yang terjaga keharmonisannya Sehingga agenda mendatang tidak boleh mengganggu kebersamaan kita," jelas Cak Imin.
Senada, Airlangga juga menyampaikan, soliditas sekarang diperlukan. Agar semua keputusan kolektif.
"Soliditas itu diharapkan terus terjaga dan terhadap hal lain, kami menyampaikan kepada masyarakat bahwa kami solid dan terus berada di belakang Pak Presiden Jokowi. Sehingga, mungkin seluruh dinamika dan gerakan keputusan kami adalah keputusan yang kolektif," tukasnya.
Surya pun menuturkan, semuanya bersepakat bahwa sahnya kehadiran keempat partai sebagai koalisi pendukung Jokowi-Ma'ruf, selalu memiliki harmoni.
"Itu patut kami syukuri dan kami pertahankan. Agar suasana kebatinan kokoh dan soliditas partai-partai pengusung Jokowi ini berlanjut, sekarang dan ke depan. Kami akan berupaya meningkatkan arti keberadaan kami dengan membawa satu upaya yang membangun tingkat efektivitas keberadaan kami lebih baik lagi. Pada tingkatan yang lebih bagus sekarang maupun ke depan," pungkasnya.
Reporter: Putu Merta Surya Putra
Baca juga:
Perindo: Oposisi Sehat Diperlukan Untuk Memperkuat Bangsa
PPP Soal Syarat '55:45' Amien Rais: Memang Negara Punya Beliau?
PPP Tepis Perpecahan Parpol Pendukung Jokowi Karena Rebutan Kursi Ketua MPR
Menteri-Menteri Jokowi yang Menolak Menjabat Lagi
PKB Khawatir Koalisi Jokowi Jadi 'Berlemak' dan Obesitas Jika Parpol Lain Bergabung
PDIP Siap Beri Masukan Nomenklatur Kementerian Kabinet Jokowi-Ma'ruf