4 Kritikan buat Jokowi saat temui dubes asing
Jokowi disebut meminta dukungan pada sejumlah negara asing guna memuluskan jalannya menuju kursi presiden.
Calon Presiden PDI Perjuangan Joko Widodo alias Jokowi bertemu dengan sejumlah duta besar termasuk Dubes Amerika Serikat (AS), Robert O' Blacke. Pertemuan tersebut dilakukan di rumah salah seorang pengusaha yakni Jacob Soetoyo yang berada di Jalan Sircon No 73, Permata Hijau Jakarta Selatan. Jokowi juga didampingi oleh Megawati Soekarnoputri.
Pertemuan yang berlangsung tertutup itu tak ayal menimbulkan sebuah tanda tanya besar bagi sebagian kalangan. Jokowi disebut meminta dukungan terhadap sejumlah negara asing guna memuluskan jalannya menuju kursi orang nomor satu di Republik ini.
Tak sedikit kalangan yang turut melempar kritikan terhadap pertemuan Jokowi itu. Berikut beberapa kritikan yang diarahkan Jokowi terkait pertemuan dengan para Dubes negara lain:
-
Bagaimana hubungan Jokowi dan PDIP merenggang? Diketahui, hubungan Jokowi dengan partai Pimpinan Megawati Soekarnoputri itu merenggang saat keduanya beda pilihan dalam Pemilihan Presiden (Pilpres) 2024.
-
Kapan Jokowi mencoblos? Presiden Joko Widodo atau Jokowi telah melakukan pencoblosan surat suara Pemilu 2024 di TPS 10 RW 02 Kelurahan Gambir, Jakarta Pusat, Rabu (14/2).
-
Apa yang dikatakan Habiburokhman tentang hubungan Jokowi dan PDIP? Habiburokhman menyebut, sejumlah orang yang kalah pada Pemilihan Umum (Pemilu) 2024 sudah move on, usai pesta demokrasi tersebut dianggap berakhir. "Mungkin dari 100 persen sudah 60 persen orang move on. Kemudian juga tahapan kedua hari ke hari misalnya adanya statement dukungan, statement selamat dari kepala-kepala negara penting di dunia itu mungkin membuat sekitar 80 persen orang move on. Terakhir penetapan KPU kemarin mungkin sudah 95 persen orang move on," jelasnya.
-
Apa yang diresmikan oleh Jokowi di Jakarta? Presiden Joko Widodo atau Jokowi meresmikan kantor tetap Federasi Sepak Bola Dunia (FIFA) Asia di Menara Mandiri 2, Jakarta, Jumat (10/11).
-
Kapan Prabowo bertemu Jokowi? Presiden terpilih Prabowo Subianto bertemu dengan Presiden Joko Widodo (Jokowi) di Istana kepresidenan, Jakarta, Senin (8/7) siang.
-
Siapa saja yang mendampingi Jokowi? Sebagai informasi, turut mendampingi Presiden dalam kegiatan ini adalah Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat Basuki Hadimuljono, Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin, Kepala Badan Pangan Nasional Arief Prasetyo Adi, Gubernur Jambi Al Haris, dan Pj. Bupati Merangin Mukti.
Pertemuan tersebut tidak etis
Pengamat media UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta, Iswandi Syahputra menilai pertemuan Jokowi dengan sejumlah Duta Besar dinilai tidak etis, sebab membuka penafsiran adanya intervensi asing dalam proses pemilihan presiden dan wakil presiden.
Iswandi yakin betul bahwa pertemuan tersebut ada kaitannya dengan pencapresan yang tengah dilakoni Jokowi. "Pertemuan tersebut tidak etis, bahkan dapat melukai rasa independensi Indonesia sebagai negara yang merdeka dan berdaulat secara politik," kata Iswandi.
Harusnya Jokowi bertemu Dubes Asing setelah terpilih jadi Presiden
Pertemuan Jokowi dengan sejumlah Duta Besar Negara lain dinilai Pengamat media UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta, Iswandi Syahputra merupakan tindakan yang gegabah. Sebab, pertemuan itu hanya dilakukan dengan duta besar negara yang notabene hanya memiliki kepentingan bisnis besar di Indonesia.
Meski tidak ada larangan secara eksplisit, Iswandi menyayangkan pertemuan tersebut dilakukan di saat Jokowi tengah mengikuti bursa pencapresan di Tanah Air.
Menurut dia, pertemuan itu lebih baik dilakukan saat Jokowi telah terpilih sebagai presiden.
"Memang tidak ada yang melarang Jokowi bertemu siapa saja. Namun pertemuan tersebut menjadi peristiwa politik karena dilakukan Jokowi sebelum pemilihan presiden dan hanya negara yang memiliki kepentingan ekonomi besar terhadap Indonesia yang ditemuinya," papar Iswandi.
Pertemuan itu tersirat makna AS akan dikte Pemerintahan Jokowi
Pengamat Politik Universitas Jayabaya Igor Dirgantara menilai, pertemuan tersebut tidak bisa lepas dari kepentingan Amerika di Pilpres 2014. Dirinya melihat, pertemuan itu juga memungkinkan AS bisa mendikte pemerintahan Jokowi nanti.
"Biasanya AS akan menanamkan dukungan dan pengaruh baik terhadap figur atau arah kebijakannya. Ini bentuk pendiktean AS terhadap Indonesia akan posisi strategisnya terhadap dinamika masa depan kawasan Asia Tenggara," kata Igor dalam keterangan pers.
Igor menjelaskan, wujud nyata kepentingan AS dalam menguasai perekonomian dan Sumber Daya Alam (SDA) Indonesia sebetulnya telah terungkap dari kasus terbongkarnya penyadapan AS dan kebocoran kawat diplomatik AS oleh Edward Snowden. Karena itu, bukan AS namanya jika tidak punya agenda politik ekonomi.
Pertemuan itu jadi ajang transaksi politik dan bisnis
Pengamat media UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta, Iswandi Syahputra mengatakan pertemuan antara Megawati dan Jokowi dengan sejumlah duta besar negara asing dapat memunculkan spekulasi negatif untuk Jokowi.
"Pertemuan tersebut menjadi semacam ajang transaksi politik dan bisnis. Ini sungguh mengherankan sekali. Apalagi dikabarkan pertemuan tersebut diinisiasi oleh mantan Perdana Menteri Malaysia Mahathir Mohamad," ucap Iswandi.
Ditambah, lanjut Iswandi, dalam beberapa hal Indonesia dengan Malaysia sebagai negara tetangga tidak memiliki hubungan yang harmonis.
"Malaysia sebagai tetangga dalam beberapa hal memiliki hubungan tidak baik dengan Indonesia. Ada apa ini? PDIP sebagai partai yang mengusung ideologi nasionalisme justru seperti membuka diri untuk diintervensi asing," tuturnya.