4 Partai Diprediksi Peroleh Suara Besar pada Pemilu 2019
Tapi ada partai besar diprediksi tidak lolos parliamentary threshold sebesar 4 persen. Sedangkan di papan tengah, ada kejutan partai-partai baru juga terus melonjak elektabilitasnya.
Jelang hari pencoblosan Pemilu 2019, lembaga survei telah merilis elektabilitas partai-partai politik yang akan bersaing untuk mengamankan kursi legislatif pada Pemilu 2019.
PDIP dan Gerindra masih kokoh bersaing di urutan teratas sebagai partai dengan elektabilitas tertinggi. Tapi ada partai besar diprediksi tidak lolos parliamentary threshold sebesar 4 persen. Sedangkan di papan tengah, ada kejutan partai-partai baru juga terus melonjak elektabilitasnya.
-
Kapan PDIP menang di pemilu 2019? Partai pemenang pemilu 2019 adalah Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) dengan persentase 19.33% dari total suara sah yang diperoleh.
-
Kenapa PDIP menang di pemilu 2019? Kemenangan ini juga menunjukkan bahwa citra dan program kerja yang ditawarkan oleh PDIP dapat diterima oleh masyarakat luas.
-
Bagaimana PDIP bisa menang di pemilu 2019? PDIP berhasil meraih kemenangan yang signifikan dalam pemilu 2019 dan menjadi partai pemenang dengan persentase suara tertinggi, menunjukkan popularitas dan kepercayaan yang dimiliki oleh partai ini di mata masyarakat Indonesia.
-
Kenapa FAPTI melakukan survei pilpres? FAPTI memandang penting untuk melakukan survei, guna memberikan gambaran kepada alumni perguruan tinggi terkait pilihan dan jenis isu yang dianggap penting oleh masyarakat. “Sehingga, para alumni dapat lebih bisa berkontribusi dalam hajatan nasional lima tahunan yang penting ini,” pungkasnya.
-
Kapan Pemilu 2019 diadakan? Pemilu terakhir yang diselenggarakan di Indonesia adalah pemilu 2019. Pemilu 2019 adalah pemilu serentak yang dilakukan untuk memilih presiden dan wakil presiden, anggota DPR RI, DPRD Provinsi, DPRD Kabupaten Kota, dan DPD.
-
Kenapa PDIP bisa menjadi partai pemenang Pemilu 2019? PDIP berhasil menarik pemilih dengan agenda-agenda politiknya dan berhasil meraih kepercayaan masyarakat. Dengan perolehan suara yang signifikan, PDIP memperoleh kekuatan politik yang kuat dan pengaruh yang besar dalam pemerintahan.
Berikut ini hasil lembaga survei parpol di Pemilu 2019:
PDIP Unggul di Pemilih Wong Cilik, Gerindra di Kaum Terpelajar
Lingkaran Survei Indonesia (LSI) Denny JA melakukan survei terbaru terhadap partai politik menjelang Pemilu 2019. Hasil survei menunjukkan PDIP dan Partai Gerindra bersaing di pucuk klasemen, namun kedua parpol memiliki perbedaan basis pemilih.
PDIP unggul di segmen pemilih wong cilik dan kalangan perempuan. Sementara Gerindra unggul di segmen kalangan terpelajar. Kalangan wong cilik ini berpenghasilan di bawah Rp 2 juta dengan pemilih mencapai 50 persen. PDIP memperoleh suara 22,8 persen di basis pemilih ini. Posisi kedua ditempati Gerindra 12,9 persen. Kemudian posisi ketiga Partai Golkar sebanyak 11,6 persen, PKB 11,3 persen, dan NasDem 4,3 persen.
Segmen berikutnya adalah pemilih terpelajar, yaitu pemilih dengan pendidikan diploma, sarjana, magister dan doktor. Dalam survei ini memiliki populasi 11,5 persen. Gerindra memimpin dengan perolehan suara 23,9 persen. PDIP berada di posisi kedua dengan 15,9 persen, ketiga ditempati Demokrat dengan suara 8 persen, PKS 7,2 persen, dan NasDem 5,8 persen.
Posisi berikutnya ditempati Golkar dengan suara 5,1 persen, PKB 3,6 persen, Perindo 2,8 persen, PPP 2,2 persen, PSI 2,2 persen, PAN 1,4 persen, Berkarya 1,4 persen. Sementara partai yang di bawah 1 persen yaitu, Hanura, Berkarya, PBB, dan PKPI. 19,1 persen belum memutuskan.
Survei dilakukan LSI Denny JA pada 18-25 Januari 2019 dengan responden 1200. Survei memiliki margin of error 2,8 persen dengan metode multistage random sampling. Selain survei, LSI Denny JA juga melakukan riset kualitatif dengan metode FGD, analisis media, dan indepth interview untuk memperkaya analisa survei.
Tiga Partai Bersaing di Urutan Teratas
Lembaga penelitian Indikator Politik Indonesia merilis hasil survei terbaru untuk Pemilu serentak 2019. Survei dilakukan dalam rentang waktu 16-26 Desember 2018.
PDIP terbesar dengan total suara 21,6 persen, kemudian Gerindra 12,2 persen, Golkar 10,7 persen, PKB 9,3 persen, Demokrat 6,3 persen, NasDem 5,3 persen, PKS 4,2 persen, PPP 4 persen, Perindo 3,4 persen dan PAN 2,7 persen. Partai lain masih lebih rendah dukungannya, dan sekitar 16,5 persen masih belum menentukan pilihan," tambahnya.
Survei ini dilakukan dengan teknik multistage random sampling dan 1.220 responden. Memiliki margin of error +/- 2,9 persen, pada tingkat kepercayaan 95 persen. Kemudian, responden terpilih dilakukan wawancara lewat tatap muka. Lalu dilakukan quality control secara random sebanyak 20 persen.
Partai Besar Diprediksi Tak Lolos
Survei Charta Politika menyatakan elektabilitas PDIP paling tinggi dibanding partai politik peserta Pemilu 2019. PDIP ditempel oleh Partai Gerindra di urutan kedua. PDIP mendapatkan 25,2 persen, sementara Gerindra mendapatkan 15,2 persen. Sementara di urutan ketiga ada Golkar 9 persen. Secara berurutan di bawahnya, PKB 8,1 persen, NasDem 5,3 persen, Demokrat 4,5 persen, PPP 4,3 persen, PKS 4,2 persen.
Namun terdapat partai besar yang diprediksi tak lolos parliamentary threshold sebesar 4 persen, Perindo 2,7 persen, PAN 2,6 persen, PSI 1,5 persen, Hanura 0,6 persen, PBB 0,4 persen, Berkarya 0,3 persen, Garuda 0,2 persen, PKPI 0,1 persen.
Survei dilaksanakan pada 22 Desember 2018- 2 Januari 2019. Melalui wawancara 2.000 responden. Yang tersebar di 34 provinsi. Survei menggunakan survei metode acak bertingkat/multistage random sampling dengan margin of error 2,91%. Tingkat kepercayaan 95 persen.
Elektabilitas Partai Baru Terus Melonjak
Lembaga survei Indometer merilis hasil elektabilitas partai politik jelang pencoblosan Pileg 2019. PDIP dan Garindra masih kokoh diurutan teratas. PDIP 23,5 persen, Gerindra, 13,4 persen, Golkar 10,2 persen, PKB 8,9 persen, Demokrat 6,3 persen, NasDem 4,1 persen. PPP 3,9 persen, selanjutnya PAN 3,7 persen.
Namun ada pergerakan dari partai baru yang elektabilitas terus meningkat jelang hari pencoblosan. Contohnya PSI yang berhasil mengalahkan elektabilitas PKS. PSI 3,6 persen, PKS hanya 3,4 persen, Perindo 2,8 persen, Hanura 1,1 persen, PBB 0,9 persen, PKPI 0,8 persen, Berkarya 0,5 persen dan Partai Garuda 0,2 persen. Sementara itu tidak tahu atau tidak jawab sebesar 12,7 persen.
Survei dilakukan pada 1-7 Maret 2019 dengan jumlah responden 1.280 orang mencakup seluruh provinsi di Indonesia. Pengambilan sampel dilakukan secara acak bertingkat (multistage random sampling), dengan margin of error ± 2,98 persen pada tingkat kepercayaan 95 persen.
(mdk/has)