Kapolri Prediksi Ada 2 Gelombang Mudik Saat Libur Natal dan Tahun Baru 2025, Ini Alasannya
Puncak mudik pertama kemungkinan terjadi pada 21 Desember 2024.
Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo mengatakan, arus mudik Natal 2024 dan Tahun Baru 2025 bakal terjadi dua gelombang. Puncak mudik pertama kemungkinan terjadi pada 21 Desember 2024.
“Kemudian tanggal 28 Desember menjadi puncak arus mudik kedua," kata Sigit setelah rapat kordinasi persiapan Nataru di PTIK, Jakarta Selatan, Senin (16/12).
Sigit mengatakan, kemungkinan terjadinya dua gelombang mudik Natal 2024 dan Tahun Baru 2025 ini lantaran bertepatan dengan masa libur sekolah. Sejumlah sekolah mulai meliburkan aktivitas belajar mengajar sejak hari ini hingga 6 Januari 2025.
Sigit menyebut, dari berbagai hasil survei, diperkirakan akan ada ratusan juta orang akan mudik saat Natal 2024 dan Tahun Baru 2025. Jumlah ini lebih tinggi dari tahun lalu.
"Diperkirakan terjadi peningkatan daripada tahun sebelumnya, sebesar 2,83 persen, artinya kurang lebih 110,6 juta orang," papar Sigit.
Dalam rangka pengamanan Natal 2024 dan Tahun Baru 2025 ini, pihaknya menyediakan 2.794 posko pengamanan. Ribuan posko ini tersebar di tempat ibadah, terminal, stasiun, hingga bandara.
“TNI, Polri dan seluruh stakeholder tentunya akan bergabung bersama dan kita juga sudah menyiapkan 2.794 posko terdiri dari 1.852 pospam, 735 pos pelayanan, dan 207 pos terpadu untuk mengamankan 61.452 obyek pengamanan, di antaranya gereja, pusat perbelanjaan, terminal, stasiun, pelabuhan, bandara, obyek wisata, maupun obyek perayaan tahun baru," rinci Sigit.
110 Juta Masyarakat Bakal Lakukan Perjalanan di Libur Nataru
Sebelumnya, Kepala Korps Lalu Lintas (Korlantas) Polri, Irjen Aan Suhanan memprediksi, akan ada peningkatan sebesar 2,8 persen pergerakan masyarakat pada libur Natal 2024 dan Tahun Baru 2025.
Aan mengatakan, angka itu berdasarkan Hasil survei dari badan Kebijakan Transportasi Kementerian Perhubungan untuk tahun baru 2024-2025.
"2023 itu 107 (juta) tahun ini diperkirakan ada 110 (juta) atau 39,30 persen masyarakat Indonesia akan melakukan perjalanan atau pergerakan selama libur natal dan tahun baru" kata Aan saat rapat dengar pendapat (RDP) bersama Komisi III DPR di Kompleks Parlemen Senayan, Rabu (4/12).
Aan menjelaskan pergerakan antar provinsi sebesar 19,8 persen. Sedangkan, pergerakan di dalam provinsi mencapai 19,46 persen. Pergerakan ini mengalami kenaikan 2,82 pesen dari hasil survei Nataru 2023-2024.
Sedangkan asal daerah tertinggi yang akan melakukan perjalanan yaitu dari Jawa Timur, Jawa Tengah, Jabodetabek, Jawa Barat, dan Sumatera Utara. Untuk daerah jadi tujuan tertinggi saat Nataru yaitu Jawa Timur, Jawa Tengah, Jawa Barat, DIY, dan Sumatera Utara.
"Untuk daerah tujuan tertinggi, ini masih Jawa Timur tahun lalu juga Jawa Timur. Kemudian Jawa Tengah, Jawa Barat, DIY, dan Sumatra Utara," kata Aan.
Menurut Aan, pilihan moda transportasi tertingi ialah mobil. Sedangkan yang terendah adalah pesawat.
"Pilihan moda transportasi tertinggi masyarakat akan menggunakan mobil pribadi, sebesar 36,7 persen, akan menggunakan sepeda motor 17,71 persen, yang menggunakan bis 15,04 persen, kereta api 12,8 persen, pesawat 8,85 persen," pungkasnya.