4 Penyebab nama Gatot Nurmantyo meroket sebagai cawapres
Jenderal Gatot tak kalah dengan nama populer lain seperti Anies Baswedan, Mahfud MD, dan Agus Harimurti Yudhoyono
Hasil beberapa lembaga survei, nama mantan Panglima TNI Jenderal Gatot Nurmantyo meroket sebagai calon wakil presiden. Tak kalah dengan nama populer lain seperti Anies Baswedan, Mahfud MD, dan Agus Harimurti Yudhoyono (AHY).
Untuk tingkat elektabilitas Gatot sebagai cawapres masing-masing survei memang berbeda-beda hasilnya. Angkanya di kisaran 3-7 persen. Seperti hasil survei Politic Communication (PolcoMM) Institute baru-baru ini merekam elektabilitas Gatot 3,50 persen.
-
Apa yang diraih Partai Gerindra di Pemilu 2019? Pada Pemilu 2019, perolehan suara Partai Gerindra kembali naik, walau tidak signifikan. Partai Gerindra meraih 12,57 persen suara dengan jumlah pemilih 17.594.839 dan berhasil meraih 78 kursi DPR RI.
-
Kapan Pemilu 2019 diadakan? Pemilu terakhir yang diselenggarakan di Indonesia adalah pemilu 2019. Pemilu 2019 adalah pemilu serentak yang dilakukan untuk memilih presiden dan wakil presiden, anggota DPR RI, DPRD Provinsi, DPRD Kabupaten Kota, dan DPD.
-
Apa saja yang dipilih dalam Pemilu 2019? Pada tanggal 17 April 2019, Indonesia menyelenggarakan Pemilu Serentak yang merupakan pemilihan presiden, wakil presiden, anggota DPR, DPD, dan DPRD secara bersamaan.
-
Dimana Prabowo Subianto kalah dalam Pilpres 2019? Namun sayang, Ia kalah dari pasangan Jokowi-Ma'aruf Amin.
-
Kapan pemilu 2019 dilaksanakan? Pemilu 2019 merupakan pemilihan umum di Indonesia yang dilaksanakan pada tanggal 17 April 2019.
-
Partai apa yang menang di Pemilu 2019? Partai Pemenang Pemilu 2019 adalah Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) dengan persentase suara sebesar 19.33% atau 27,05 juta suara dan berhasil memperoleh 128 kursi parpol.
Apa yang membuat nama Gatot meroket. Padahal namanya baru disebut-sebut dalam beberapa bulan terakhir. Berikut rangkuman merdeka.com hasil data dari beberapa lembaga survei:
Dianggap dekat dengan umat Islam
Sosok Gatot adalah seorang yang dekat dengan kelompok Islam dan juga nasionalis. Sehingga, banyak yang mengatakan jika Gatot serasi jika disandingkan Presiden Joko Widodo (Jokowi).
Dalam beberapa kesempatan Gatot berharap masyarakat atau umat muslim bisa mewujudkan Islam yang damai, sejuk dan toleran.
Pemimpin yang tegas
Lembaga Media Survei Nasional (Median) pernah merilis kandidat wakil presiden. Nah, salah satunya Gatot dipilih karena tegas oleh 21,4 persen pemilih.
Sebagai contoh saat menjadi Panglima TNI, Jenderal Gatot Nurmantyo bahkan meminta anak buahnya tidak ragu mengambil tindakan dalam mengamankan Pilgub DKI Jakarta yang waktu itu memiliki tensi politik yang panas. Bahkan dia siap menerima konsekuensi terberat dari tindakan yang diambil anak buahnya.
Pemimpin merakyat
Walau dikenal pemimpin yang tegas, tapi hati dari Gatot dipersepsikan sangatlah lembut. Saat menjadi Panglima, Gatot pernah membuat pernyataan: "Jadilah seorang pemimpin, bukan seorang bos".
Dia juga pernah mengajak para prajurit untuk menonton bersama film bersama yang berjudul Merah Putih Memanggil. Terlihat tidak ada pembatas antara pemimpin dan anak buah.
Pemimpin bijaksana dan mampu jaga NKRI
Alasan orang suka dengan Jenderal Gatot karena dinilai sebagai orang yang bijaksana. Hal itu terpotret dalam survei Lembaga Media Survei Nasional (Median).
Selain itu juga dinilai mampu menjaga NKRI karena latarbelakangnya sebagai seorang militer. Itulah persepsi masyarakat tentang Gatot hingga membuat namanya cukup diperhitungkan sebagai cawapres.